Komunitas derkuku yang tergabung dalam Penggemar Derkuku Sukoharjo (Pedes) bersama Pengcab PPDSI Sukoharjo, kembali menggelar acara Latihan Bersama (Latber) pada Minggu, 14 September 2025. Kegiatan dipusatkan di Lapangan Sukoharjo, Kelurahan Kwarasan. Gelaran bertajuk Latber Dago Bird Farm tersebut sebagai wujud eksistensi mereka dalam menekuni hobi.



“Kami hadir kembali untuk mengajak dekoe mania untuk terus menebar semangat dan eksistensi di dunia hobi derkuku,” terang Widodo selaku Ketua Panitia. Lebih lanjut disampaikan bahwa lewat event seperti ini diharapkan jalinan silaturahmi bisa tetap terjaga dengan baik antara sesama dekoe mania.

“Kami sengaja mengadakan kegiatan ini, karena dengan begitu para dekoe mania yang mempunyai kesibukan dapat tetap bertemu, bersenda gurau satu sama lain, dan mempererat jalinan persaudaraan,” sambung pemilik Dorrick BF Sukoharjo.
Masih menurut Widodo bahwa kegiatan ini terus diusahakan menjadi agenda tetap tiap bulan. “Diharapkan Latber Pedes akan menjadi agenda tetap bulanan Pengcab Sukoharjo. Dan tujuan kami adalah ingin menghasilkan derkuku kelas lomba yang bisa menjadi jawara di arena.”

Widodo mengaku bahwa acara tersebut ada, karena keinginan rekan-rekan dekoe mania di Sukoharjo agar bisa selalu menyalurkan hobi setelah mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing. “Mereka ingin hobi ini dapat terus semarak,” ujar Widodo.
“Kami untuk sementara hanya membuka dua kelas yakni kelas Pemula dan kelas Bebas, menyesuaikan dengan lokasi yang ada,” tambahnya. Begitu juga dengan peserta yang masuk, mayoritas adalah dari kalangan Pedes sendiri dan dari Solo Raya. Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari DMS yang juga aktif menggerakkan hobi derkuku di Solo Raya.

“Teman-teman Pedes selalu kontak kita dan meminta dukungan, jadi kita dukung kegiatan mereka agar hobi derkukunya bisa terus jalan,” jelas Agung Cahyanto, Ketua DMS. Diharapkan dengan kegiatan tersebut, akan semakin memunculkan semangat dekoe mania untuk terus menekuni hobinya.
“Saya harap dengan adanya kegiatan seperti Latber Dago Bird Farm ini, maka semangat teman-teman disini semakin meningkat, sehingga hobi derkuku di Sukoharjo akan semakin semarak,” harap Agung. Setidaknya dengan kegiatan ini banyak dekoe mania yang bisa merasakan manfaatnya.

Seperti yang diungkapkan oleh anggota Polsek Sukoharjo Aipda Agus Sujatno yang ikut menikmati gayengnya gelaran dari Pedes. “Kalau bisa kegiatan seperti Latber derkuku ini dapat terus berkembang dan ditingkatkan,” ujar Agus Sujatno.
“Karena bisa menambah teman dari mana saja juga jadi hiburan dari kepenatan aktivitas keseharian,” tambah Agus Sujatno. “Dan tentunya juga bisa menambah penghasilan. Masyarakat sekitar lapangan juga bisa memanfaatkannya untuk menambah pendapatan mereka, jadi ekonomi mikro di sekitar akan ikut bergerak.”

Pada kesempatan itu, Widodo mengucapkan terima kasih kepada seluruh dekoe mania yang sudah hadir berpartisipasi di ajang Latber sebagai ajang pemanasan sebelum menuju Liga Derkuku Indonesia yang akan dilaksanakan di bulan September ini juga. Terima kasih juga buat Dago Bird Farm yang telah mensuport serta DMS yang selalu membantu kegiatan di Sukoharjo tersebut.
Sementara untuk acaranya sendiri berlangsung sukses dan lancar. Latber Dago Bird Farm bisa dianggap sebagai ajang melatih mental. Bagaimana tidak, angin yang berhembus kencang sejak dimulainya penjurian membuat burung yang berlaga tidak bisa tenang berdiri dan memperdengarkan alunan anggung emasnya. Kondisi ini secara tidak langsung akan melatih mental bertarung burung.

Seluruh blok yang dibuka, terisi penuh oleh peserta. Tidak nampak adanya tiang kerekan kosong. Tiket yang disediakan juga tidak menyisakan satu lembar pun. Bahkan ada beberapa dekoe mania yang batal ikut karena kehabisan tiket. Mereka terpaksa memarkir burung yang telah disiapkan di luar lapangan.

Diakhir acara, penentuan posisi kejuaraan ditentukan. Untuk podium pertama di kelas Bebas berhasil menjadi milik Oscar amunisi NSK Solo produk ternak TKL 2597 yang dikerek pada nomor 44. Oscar sukses tampil sebagai juara setelah tampil apik dengan mendapatkan nilai 43 ¾ sepanjang empat babak.
Di tempat kedua ada Kopi debutan Musa dari Jakarta ternakan LMS 544 yang berada di nomor kerekan 43. Kopi dari babak pertama hingga ketiga sebenarnya mampu mengimbangi performa yang ditunjukkan oleh sang juara, sayang di babak terakhir penampilannya merosot dengan hanya mendapatkan bendera empat warna.

Dan urutan ketiga diraih Batre orbitan P. Sunaryanto dari Solo. Burung bergelang Arya 55 yang dikerek pada nomor 45, setelah mendapatkan bendera tiga warna pada babak pertama, kemudian bendera lima warna pada babak kedua dan bendera empat warna pada dua babak terakhir.
Di kelas Pemula, juara pertama berhasil menjadi milik Libe debutan PB BF Sukoharjo, ternakan PN 895 yang dikerek pada nomor 06. Urutan kedua diraih One Piece milik Dorrick BF, ring Dorrick 24 yang menempati nomor kerekan 02 dan tempat ketiga berhasil diraih Salep orbitan P. Sunaryanto dari Solo dengan ring Arya 88 yang berada di nomor kerekan 25.

Di akhir acara, panitia mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh peserta sehingga membuat acara sukses dan lancar. Permintaan maaf juga disampaikan jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama acara berlangsung. (Ramlee/JAT)
