Nangka (Artocarpus heterophyllus) merupakan salah satu buah tropis yang memiliki ciri khas unik, baik dari segi ukuran, tekstur, hingga aroma dan rasanya. Buah nangka biasanya untuk konsumsi langsung atau diolah menjadi berbagai makanan lezat. Buah nangka adalah salah satu jenis buah yang paling banyak di daerah tropis.

Buah ini cukup terkenal di seluruh dunia, dalam bahasa Inggris namanya jack fruit. Ada dugaan tanaman ini berasal dari India bagian selatan yang kemudian menyebar ke daerah tropis lainnya, termasuk Indonesia. Di Indonesia pohon nangka dapat tumbuh hampir di setiap daerah.

Bahkan di Indonesia terdapat lebih dari 30 kultivar dan di Jawa terdapat lebih dari 20 kultivar. Di Indonesia pohon ini memiliki beberapa nama daerah antara lain nongko/nangka (Jawa, Gorontalo), langge (Gorontalo), anane (Ambon), lumasa/malasa (Lampung), nanal atau krour (Irian Jaya), nangka (Sunda).

Pohon nangka

Tanaman ini menyukai wilayah dengan curah hujan lebih dari 1500 mm pertahun di mana musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka kurang toleran terhadap udara dingin, kekeringan dan penggenangan. Nangka diyakini berasal dari India, yakni wilayah Ghats bagian barat, di mana jenis-jenis liarnya masih didapati tumbuh tersebar di hutan hujan di sana. Kini nangka telah menyebar luas di berbagai daerah tropik, terutama di Asia Tenggara.

Baca juga : Buah Sukun, Tak Cuma Bikin Kenyang Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

Tanaman nangka memiliki akar berbentuk tunggang. Namun juga memiliki akar cabang yang tumbuh bulu yang sangat banyak. Akar Tanaman nangka ini dapat menembus permukaan tanah hingga kedalaman 10-15 meter. Selain itu, akar tanaman ini berguna untuk menyokong pertumbuhannya hingga kuat dan berdiri kokoh.

Daun nangka

Pohon nangka memiliki tinggi 10-15 meter. Batangnya tegak, berkayu, bulat, kasar dan berwarna hijau kotor. Pohon nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya. Batangnya berbentuk bulat silindris, sampai berdiameter sekitar 1 meter. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai.

Daun pada tanaman nangka merupakan daun tunggal (folium komplek) dan berbentuk bulat memanjang (oblongus). , bertangkai 1–4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5–12 × 5–25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit. Ujung daun (apex folii) berbentuk meruncing (acuminatus).

Daun nangka memiliki tepi daun (margo folii) berbentuk rata (integer), serta memiliki tulang daun (nervatio/veneratio) bertulang menyirip (penninervis). Daun nangka mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin.

Selain itu, memiliki daging daun (intervenum) yang tipis lunak (herbaceus), dan juga permukaan atas daun licin (laevis) dan mengkilap (nitidus) dengan warna hijau tua. Sedangkan permukaan bawah daun kasar (scaler) dan berwarna hijau muda. Daun pada tanaman Nangka juga memiliki daun penumpu yang berbentuk segitiga dengan warna kecoklatan.

Pohon nagka yang tengah berbuah lebat

Daun-daun nangka merupakan pakan ternak yang disukai kambing, domba, maupun sapi. Kulit batangnya yang berserat, dapat digunakan sebagai bahan tali dan pada masa lalu juga dijadikan bahan pakaian. Getahnya digunakan dalam campuran untuk memerangkap burung, untuk memakal (menambal) perahu dan lain-lain.

Baca juga : Durian, Buah yang Terkenal Akan Kelezatan dan Aromanya yang Kuat

Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious), perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk gada atau gelendong, 1–3 × 3–8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum samar apabila masak.

Daging buah nangka

Bunga tanaman nangka berukuran kecil, tumbuh berkelompok secara rapat tersusun dalam tandan, bunga muncul dari ketiak cabang atau pada cabang-cabang besar. Bagian bunga jantan dan betina terdapat sepohon Setelah melewati umur masaknya, bunga jantan akan terserang jamur / kapang dan membusuk. Dalam kondisi segar, bongkol bunga jantan (babal atau tongtolang) kerap jadi bahan rujak di Indonesia.

Buah nangka berbentuk gelendong memanjang, sering kali tidak merata, panjangnya hingga 100 cm, pada sisi luar membentuk duri pendek lunak. ‘Daging buah’, yang sesungguhnya adalah perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila masak, berbau harum-manis yang keras, berdaging, kadang-kadang berisi cairan (nektar) yang manis.

Biji nangka berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2 – 4 cm, berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis cokelat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup.

Nangka termasuk ke dalam keluarga ara, mulberi, dan sukun (Moraceae). Nangka adalah buah pohon terbesar, mencapai berat hingga 55 kg, panjang 90 cm, dan diameter 50 cm. Pohon buah ini menghasilkan buahnya sekali setahun, pohon buahnya dapat mencapai hingga 90 cm dan besarnya 50 cm.

Biji nangka

Pohon nangka dewasa menghasilkan sekitar 200 buah per tahun, sedangkan pohon yang lebih tua menghasilkan hingga 500 buah dalam setahun. Nangka adalah buah majemuk yang terdiri dari ratusan hingga ribuan bunga individu, dan kelopak buah yang masih mentah dimakan.

Baca juga : Waromo, Kelapa Hutan Khas Papua dengan Segudang Manfaat

Tumbuhan dalam genus Artocarpus (seperti nangka, sukun, dan cempedak) dapat bereproduksi secara generatif (seksual) dan vegetatif (aseksual). Reproduksi generatif melibatkan proses penyerbukan dan pembuahan yang menghasilkan biji.

Sayur nangka muda

Tanaman nangka (Artocarpus heterophyllus) dan cempedak (Artocarpus integer) umumnya memiliki biji dan dapat diperbanyak secara generatif melalui penanaman biji. Pohon yang berasal dari biji biasanya membutuhkan waktu lebih lama (sekitar 5-10 tahun) untuk mulai berbuah.

Daging buah nangka muda bisa dimanfaatkan sebagai sayuran yang mengandung albuminoid dan karbohidrat. Sedangkan daging buah nangka yang matang umumnya dalam bentuk segar. Selain itu, daging buah juga bisa diolah jadi produk lain seperti buah kering, selai, jelly, permen, dan sirup ataupun sebagai bahan campuran es krim dan minuman. Sementara getahnya pemanfaatannya sebagai obat demam, obat cacing dan sebagai antiinflamasi. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *