Pengcab PPPPSI Sidoarjo terus berupaya untuk membangkitkan semangat puter pelung mania untuk terus eksis menekuni hobinya. Seperti yang dilakukannya pada hari Minggu, 25 Juni 2023 kemarin. Di Gantangan PPKL JS di Jln Raden Patah 48-50 Pucang Anom – Sidoarjo.
Bersama Delta Force yang digawangi oleh Haryono dan Moehlis Hidayat, dua motor penggerak semangat hobi puter pelung di Sidoarjo. Dibantu oleh Bekti Setyo Utomo dan Dhe Nardi sosok satu ini dikenal begitu bersemangat menggelorakan lomba-lomba puter pelung di Sidoarjo.
Keempat orang inilah yang bersemangat untuk tetap menyemarakkan hobi puter pelung dalam kondisi yang kurang menggembirakan, dan patut mendapatkan apresiasi. Ketika agenda lomba sudah semakin jarang diadakan, mereka berusaha untuk tetap menggelar lomba.
Kegiatan hobi puter pelung harus tetap ada. Salah satu jalan yang dilakukan adalah dengan kerap menggelar lomba. “Saya yakin semangat mania puter pelung akan tetap muncul jika kegiatan terus kita adakan,” jelas Moehlis Hidayat yang juga Sekretaris Daerah Pengda Jatim.
Apalagi, bagi mereka yang belum lama menekuni hobi puter pelung, dan merasa burung yang dipunyai juga mempunyai kualitas yang pantas untuk ikut dilombakan. Dengan kehadiran pendatang baru yang mau datang ke arena lomba dapat memancing penghobi lainnya untuk mengikutinya.
“Saat ini masih banyak penghobi baru dan akan terus bermunculan penghobi baru jika ada kegiatan untuk menyalurkan hobinya itu. Banyak dari mereka yang belum puas ikut berlomba, namun harus menerima kenyataan dengan semakin jarangnya gelaran lomba,” ungkap Moehlis.
“Saya khawatir jika kondisi ini dibiarkan maka semangat untuk menjadi mania puter pelung akan hilang,” katanya lagi. “Makanya, Pengcab Sidoarjo berusaha secara rutin menyelenggarakan lomba. Karena mereka juga kerap menanyakan kapan ada lomba lagi,” tambah Dhe Nardi yang semangatnya seperti tidak ada matinya itu.
Gelaran latber yang diselenggarakan oleh Pengcab Sidoarjo dengan Delta Forcenya itu dihadiri peserta dari Tuban, Surabaya, Bangkalan, Porong, Malang, dan Sidoarjo Kota. “Peserta dari Tuban, kebetulan ada keperluan di Surabaya jadi momennya pas,” ujar Hariyono yang sedang sibuk di meja pendaftaran. Dibantu oleh penghobi baru Hariyono juga menyiapkan segala keperluan acara pagi itu.
“Kegiatan rutin ini bertujuan selain untuk menjaga eksistensi hobi puter pelung di Sidoarjo juga menggalang para penggemar puter pelung mania baru atau pemula agar burungnya yang belum banyak terlatih bisa mendapatkan tempat untuk melatih puter pelung miliknya,” jelas Hariyono di sela-sela kesibukannya menyiapkan acara.
“Giat rutin kegiatan ini diupayakan dilakukan setiap dua minggu sekali,” sambung Shofwan Ketua Pengcab Sidoarjo, yang kali ini tampak ada di lokasi lomba. Dengan begitu diharapkan puter pelung mania bisa terus melakukan jalinan silaturahmi atar sesama penghobi.
“Kami sadar bahwa tidak sedikit dari puter pelung mania yang memiliki kesibukan padat, makanya hanya dengan cara ini, kami bisa bersilaturrahmi agar jalinan persaudaraan tidak sampai terputus,” kata Shofwan.
Kegiatan kali ini membuka dua kelas yakni kelas Madya dan Pemula. Tidak seperti gelaran latber-latber yang sudah diselenggarakan oleh Pengcab Sidoarjo yang hanya melombakan kelas Madya saja. Panitia berharap para pemula yang belum sempat atau berani menurunkan burung berlomba bisa ikut serta.
Pelaksanaan lomba berjalan tertib dan lancar meski harus sedikit mundur dari waktu yang sudah dijadwalkan, karena musti menunggu beberapa peserta yang mengkonfirmasi keterlambatannya. Cuaca cerah yang menyapa sedikit membuat gerah para peserta, apalagi angin sedikit malas berhembus.
Sementara itu persaingan perebutan posisi kejuaraan di kelas Pemula, berjalan seru dan ketat. Satu sama lain berebut perhatian juri dengan mendendangkan suara merdu yang dimilikinya. Hampir tidak ada burung yang tidak mendapatkan nilai. Juri hanya akan memberikan nilai 43 ½ atau maksimal sampai bendera empat saja, lebih dari terkena diskualifikasi.
Ada empat babak penjurian yang dilakukan dengan durasi 15 menit. Untuk Pemula, Raja Kepo orbitan Soni 12 BF Surabaya, ternakan 12 BF 1275 yang digantang pada nomor 37 ditetapkan sebagai peraih juara pertama. Raja Kepo berhasil meraih bendera empat warna rata empat babak.
Menyusul diurutan kedua diraih Rengganis besutan AG BF Bangkalan, ternakan AG 77 yang menempati nomor gantangan 10. Dan tempat ketiga ada Batu Purron milik Yasir Surabaya, ternakan bergelang YSR 303 di gantangan nomor 30.
Di kelas Madya, Janur Kuning orbitan AG BF Bangkalan, produk ternak AG 66 yang digantang pada nomor 17 sebagai peraih podium pertama. Janur Kuning menunjukkan kualitasnya sebagai peraih juara pertama.
Di dua babak awal mampu mendapatkan bendera lima warna dengan mudah. Jauh meninggalkan para pesaingnya. Bahkan pada babak kedua bendera usulan masih diberikan oleh juri penilai saat telah mendapatkan bendera lima warna untuk naik jadi enam warna.
Jika itu yang terjadi maka Janur Kuning akan terkena diskualifikasi. Karena di kelas Madya, maksimal hanya sampai bendera lima warna saja. Tetapi koordinator juri tidak meluluskan usulan itu. Selepas jeda babak kedua, sudah tidak ada lagi yang mendapatkan bendera lima warna, hanya sekedar usulan saja.
Posisi selanjutnya diisi oleh Arbes andalan Ruslan dari Porong yang menggunakan ring Samudra 01pada gantangan 46 sebagai juara kedua. Dan urutan ketiga ada Jack Pot amunisi Agus PJ dari Malang yang bergelang MJ 772 digantangan nomor 19.
Di akhir acara, Dhe Nardi mewakili segenap panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir dan meminta ma’af jika dalam penyelenggaraan ada hal-hal yang kurang berkenan.
Pada kesempatan itu Dhe Nardi juga mengajak puter pelung mania yang ada untuk ikut mensukseskan gelaran Liga Puter Jawa Timur 2023 Putaran Ke-2 di Bondowoso yang akan berlangsung pada Minggu, 9 Juli 2023. (Ramlee)