Memasuki putaran ke-3 gelaran Liga Derkuku Indonesia, pada hari Minggu 13 Agustus 2023 kemarin bertempat di halaman Timur Kantor Pemerintah Kabupaten Blitar di Kanigoro, berjalan lancar dan sukses. Masih jadi ajang persaingan sengit dan seru bagi jago-jago derkuku di Nusantara, untuk berburu poin tertinggi dilanjutan LDI 2023 ini.
Helatan event besar lomba seni suara alam burung derkuku bertajuk Piala Bupati Blitar merupakan agenda resmi tahunan milik PPDSI Blitar. Gelaran tersebut mengulang kisah sukses gelaran Bupati Blitar Cup 1 di tahun 2022 lalu.
Kali ini PPDSI Blitar bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Blitar, melalui Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar. Agenda lomba ini sekaligus guna ikut memeriahkan HUT Blitar ke-699 dan HUT RI ke-78 tahun 2023.
Panitia menyediakan sebanyak 200 tiang gantangan. Dengan rincian kelas Pemula ada 126 tiang gantangan, kelas Yunior 42 gantangan, dan kelas Senior 42 gantangan. Putaran ke-3 LDI ini diikuti dekoe mania se Jawa Bali. Beberapa diantaranya sejak hari Jum’at telah mulai merapat ke Blitar.
Acara di buka oleh Izul Marom Sekda (Sekretaris Daerah) Kabupaten Blitar, mewakili Bupati Blitar Hj. Rini Syarifah yang berhalangan hadir karena ada acara di luar kota. Hadir juga secara langsung Pejabat Asisten 2 serta Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar.
Turut hadir tamu kehormatan Gusti Bendara Pangeran Harya (GBPH) Haji Prabukumo S.Psi. Gusti Prabu sebagai Pelindung PPDSI secara langsung memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Blitar atas dukungan yang diberikan guna terlaksananya Bupati Blitar Cup 2 ini.
Gusti Prabu berharap Pemerintah Daerah lainnya juga ikut memperhatikan usaha pengembangan burung anggungan ini dalam usaha pelestarian. Karena secara tidak langsung juga dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Tidak kalah dengan dekoe mania yang lain, Gusti Prabu juga membawa serta beberapa ekor burung derkuku andalannya untuk ikut bersaing dalam ajang Liga Derkuku Indonesia ini. Termasuk burung hasil pembelian beberapa waktu yang lalu. Meskipun masih berumur enam bulan tetapi mentalnya sudah bagus.
Acara Bupati Blitar Cup ke-2 sendiri berlangsung mulai pukul 09.00 WIB. Diawali dengan acara seremonial pembukaan gelaran. Yang kemudian dibarengi dengan pelepasan burung derkuku ke alam secara simbolis sebagai bagian dari usaha pelestarian burung derkuku itu sendiri. Semoga lestari di alam bebas.
Hanafi, selaku Ketua Panitia Bupati Blitar Cup ke-2 mengaku bersyukur kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. “Alhamdulillah bisa berjalan nyaris tanpa kendala. Berkat kerja keras semua anggota panitia yang menyiapkan acara sejak beberapa minggu yang lalu,” terang Hanafi.
“Semua dipersiapkan secara serius, mulai dari menyiapkan arena lomba. Lapangan yang sangat luas itu harus dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian penancapan ratusan tiang. Semua dilakukan secara gotong royong, syukur berjalan lancar,” lanjutnya. Gelaran tersebut juga bertabur doorprize, ada sepeda dan alat elektronik, sangkar serta perlengkapannya.
Hanafi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta, panitia, dan pihak-pihak terkait yang telah mendukung kegiatan tersebut sehingga bisa terselenggara sesuai dengan harapan. Dikatakan bahwa semua ini berkat kerjasama yang baik dari semua pihak.
Seperti biasanya, sebelum acara dimulai, juri bersama panitia duduk bareng menyatukan komitmen untuk mendukung suksesnya acara. Arif, juri dari Kertosono yang mengawali briefing mengingatkan jika sistem penilaian di liga sudah memakai aturan baru hasil Munas di Yogyakarta, yakni untuk kelas Pemula, maksimal bendera lima warna dan kelas Yunior maksimal enam warna.
“Saya ingin mengingatkan kembali kepada juri penilai untuk lebih jeli dalam memberikan penilaiannya dengan cepat dan akurat. Demikian juga untuk koordinator lebih awas dalam menyetujui usulan-usulan yang ada, sehingga burung yang tampil mendapatkan nilainya dengan tepat,” tegas Arif.
Cuaca cerah bahkan cenderung panas, mengawali penilaian oleh para pengadil terbaik yang dipunyai PPDSI. Empat babak penjurian berlangsung tanpa hambatan, sampai akhirnya ditetapkan posisi kejuaraan di masing-masing kelas yang dilombakan.
Untuk kelas Senior, Narasoma berhasil mengulang sukses untuk yang ketiga kalinya secara beruntun. Keberhasilan derkuku amunisi B2W BF Yogyakarta ternakan B2W sendiri yang dikerek pada nomor 19 dalam meraih podium pertama berkat penampilannya yang begitu prima.
Raihan bendera enam warna pada babak pertama hingga berakhirnya babak keempat, membuktikan digdayaan andalan B2W BF tersebut. Dengan sangat meyakinkan Narosoma praktis telah mengunci gelar juara seusai babak ketiga. Ini setelah pesaing terdekatnya tampaknya tidak dalam top formnya.
Disusul kemudian oleh Aryo Blitar andalan M Makrus Blitar ternakan MKS 1003 di tiang 23. Aryo Blitar kerap menganggu ambisi Narasoma untuk tampil terdepan. Tetapi tampilannya kemarin sepertinya kurang greget dengan hanya meraih enam warna di babak pertama, lalu lima warna di dua babak sesudahnya dan hanya mendapatkan empat warna di babak keempat.
Tempat ketiga dimenangkan Sapu Lidi besutan Dwi dari Gresik dengan ring JBKRM 456 yang menempati nomor kerekan 13. Podium ini diraih berkat penampilannya yang diganjar bendera lima warna rata empat babak.
Di kelas Yunior, podium pertama berhasil dimenangkan oleh Sang Prabu orbitan H. Prabu Kusumo Yogyakarta. Ini merupakan kemenangannya yang kedua setelah juara di event Paku Alam Cup bulan kemarin. Derkuku bergelang YNT 144 yang dikerek di tiang nomor 41 berhasil mendapatkan lima warna empat kali.
Diposisi kedua ada Gayatri gaco Mbah Gondo Tulungagung ring PN 434. Kemenangan derkuku yang dikerek pada nomor 45 berkat raihan bendera lima warna pada babak pertama dan babak ketiga, selebihnya mendapatkan empat warna.
Sedang posisi ketiga dimenangkan Basudewa amunisi B2W BF Yogyakarta bergelang B2W di tiang 65. Prestasi tersebut buah dari raihan dua kali bendera lima warna, empat warna di babak kedua, dan tiga warna di babak keempat. Ada yang menyita perhatian para dekoe mania di Blitar kemarin dengan tampilan apik pendatang baru dari Sidoarjo yang kini lebih banyak tinggal di Bali.
Burung debutannya bernama Bagusan pelan-pelan menyodok ke barisan depan di papan klasemen sementara Liga Derkuku Indonesia 2023. Ini setelah Bagusan berhasil menyabet tempat keempat di event Bupati Blitar Cup kemarin. Raihan bendera tiga warna di babak pertama lalu empat warna di babak kedua dan tiga serta lima warna di babak terakhir, tampaknya memberikan harapan besar kedepan.
“Alhamdulillah, Bagusan masih bisa berprestasi. Padahal waktu tak bawa dari Bali dan sesampai di Sidoarjo sempat muntah-muntah,” cerita Imam Hariadi. “Makanya di babak pertama belum bisa tampil maksimal,” tambah pemilik Elha BF ini. Apalagi Bagusan umurnya masih relatif muda, masih banyak waktu untuk jadi yang terbaik kelak.
Untuk kelas Pemula juga tidak kalah seru dan ketat persaingannya. Di kelas ini menampilkan juara dengan nama berbeda di setiap putarannya. Kali ini podium pertama dimenangkan Kumbokarno amunisi Sukardjo Sleman, produk ternak B2W 2684 .
Kemenangan derkuku yang dikerek pada nomor 122 itu diraih berkat bendera lima warna pada babak pertama dan keempat serta empat warna dua kali. Disusul kemudian oleh Matrix besutan Bagoes BF Tulungagung ring PN 625. Dan tempat ketiga dimenangkan Wayang ring 063 orbitan King Kevin Solo.
Diakhir acara, panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan, kehadiran, dan kerjasama seluruh peserta. Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan dari Panitia Bupati Blitar Cup #2. (Ramlee/GD)