Latber DMS kembali digelar pada Minggu, 26 November 2023. Masih menggunakan Lapangan Gawanan – Colomadu, Karanganyar, acara berlangsung meriah. Ada tiga kelas menjadi partai yang dilombakan, yakni kelas Pemula, Senior, dan kelas Bebas.

Agenda yang dihelat oleh PPDSI Surakarta itu berlangsung gayeng penuh kekeluargaan. Suasana pagi itu terasa begitu segar, hamparan rumput hijau yang baru tumbuh setelah hujan akrab menyapa Solo. Lambaian bunga ilalang yang baru mekar menyambut kedatangan para dekoe mania.

“Hari ini kami mengadakan kegiatan seperti biasanya, yakni Latber DMS,” ujar Jatmiko, salah satu panitia pelaksana. Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini menjadi agenda rutin di Lapangan Gawanan – Colomadu, Karanganyar demi menyalurkan hobi dekoe mania yang ada di sekitaran Solo.

Tim juri menyempatkan foto bersama sebelum bertugas

“Kegiatan ini memamng buat rekan-rekan dekoe mania yang ada di sekitar Solo, agar mereka bisa kumpul sekalian melatih burung derkuku miliknya,” sambung pemilik Jat BF Solo tersebut. Setidaknya dengan kegiatan tersebut, para dekoe mania bisa mengetes dan menguji kualitas derkukunya.

Selanjutnya melakukan langkah demi memaksimalkan performa sang orbitan. Siswo, Ketua Bidang Penjurian PPDSI Solo, sekaligus seorang juri nasional juga menegaskan bahwa kegiatan berupa Latber DMS digelar setiap bulan sekali.

Cuaca cerah mengawal Latber DMS

“Latber DMS rutin kami selenggarakan setiap bulannya, dengan tujuan agar dekoe mania bisa terus menyalurkan hobinya secara teruji karena menghadirkan juri,” ujar Siswo. Terutama pada dekoe mania pemula yang ingin mengembangkan hobinya.

Seperti dalam kegiatan kali ini, panitia membuka tiga partai. Panitia menyediakan tiang gantangan 1 blok untuk masing-masing kelas yang dibuka. Jumlah peserta melebihi ekspektasi panitia. Nyaris seluruh kerekan dan tiang gantangan yang tersedia, dipenuhi oleh peserta.

Surawan diapit para seniornya Sunaryanto dan Aries 2772

Ada tambahan kelas untuk memenuhi keinginan para dekoe mania. PPDSI Solo kerap melakukan terobosan. Salah satu upaya untuk terus dapat meramaikan hobi, yakni dibukanya kelas Senior dan kelas Bebas yang sebenarnya secara penjurian adalah sama.

Memang terasa ada sedikit kejanggalan dengan adanya kelas Senior dan kelas Bebas. Menurut Jatmiko, kelas Bebas merupakan kelas khusus yang diikuti oleh burung-burung yang pernah juara 1, 2, dan 3. Baik itu di latber, latpres, ataupun liga.

Sebaliknya untuk kelas Senior, diperuntukkan buat burung-burung yang sering ikut kegiatan lomba, tetapi belum pernah bisa juara 1-3 di ajang apapun. Dengan begitu bisa diketahui dengan jelas perbedaan kualitas burung-burung yang turun di kedua kelas tersebut.

Sedangkan untuk kelas Pemula hanya boleh diikuti burung-burung baru yang belum pernah turun di arena lomba. Jadi gelaran Latber DMS ini memang diperuntukkan buat memunculkan juara-juara baru dan burung yang mempunyai masa depan bagus.

Kanjeng Pangeran Arya bersama Irul santai mengamati burungnya beraksi

“PPDSI Solo berupaya untuk memberikan fasilitas bagi dekoe mania yang ingin terus menekuni hobi derkuku dengan cara menilai sampai seberapa jauh kualitas derkuku ternakkannya dan juga burung derkuku orbitannya,” tambah Jatmiko.

Manfaat itu pula yang selama ini menjadikan peserta terus bersemangat untuk mengikuti setiap kegiatan. Lihat saja setiap agenda PPDSI Solo yang tergelar, peserta selalu melebihi ekspektasi dari penyelenggara meskipun sifatnya hanya sekedar latihan saja.

Wagiman menyematkan bendera koncer pada gantangan no 15 sebagai juara dikelas bebas

Jika dikalkulasi, jumlah peserta dari waktu ke waktu, dari gelaran ke gelaran tidak mengalami pengurangan bahkan selalu bertambah meski jumlahnya tidak signifikan. Apalagi, panitia juga membandrol tiket Latber DMS dengan harga yang sangat terjangkau.

“Dekoe mania begitu antusias mengikuti latberan ini dengan biaya nyelawenan yang mungkin dirasa jauh lebih ringan,” jelas Jatmiko. “Alhamdulillah peserta hari ini semakin bertambah banyak, mudah-mudahan ini bisa terus dipertahankan dan kalau bisa lebih ramai lagi.”

Sunaryanto Arya BF menerima bendera koncer di kelas Senior

Antusiasme ini ditandai dengan keikutsertaan dekoe mania yang minimal membawa lebih dari dua burung untuk dilombakan. Seperti yang ditunjukkan oleh Surawan, yang baru kali ini mengikuti gelaran lomba derkuku. Surawan datang dari Masaran Sragen itu langsung membawa enam burungnya. Meskipun begitu ternyata burung yang dibawanya berasal dari farm-farm ternama.

Dukungan yang kuat datang dari beberapa tokoh dan pemain yang memiliki pengaruh dan prestasi besar, menjadikan kegiatan ini selalu menjadi pilihan dekoe mania untuk selalu mengikutinya. Para pemain yang belum pernah terjun di arena lomba ini dapat membandingkan langsung kualitas anggungannya.

Tidak seperti biasanya, acara dimulai tepat pukul 8.30 WIB, karena semuanya telah siap. Cuaca Solo pagi itu juga cerah. Padahal hampir setiap hari Solo diguyur hujan. Empat babak penjurian yang diberikan kepada juri berlangsung tanpa kendala.

Ada kejadian yang menarik di Latber DMS kali ini, peserta diperkenankan untuk memindahkan posisi gantangan burungnya. Seperti yang dilakukan Aris, karena burungnya dirasa kurang bunyi atau tidak bekerja dengan maksimal, Aris menurunkan burungnya untuk pindah tiang gantangan.

Andang orbitkan gaco andalannya dari peternak ternama Dago BF Bandung sebagai juara di kelas Pemula

“Saat perpindahan babak 1 ke babak 2, saya minta ke panitia boleh nggak burung dipindah gantangannya karena tidak mau bunyi dan diperbolehkan,” cerita Aris. “Dan benar, setelah pindah gantangan burung mau bunyi.” Hal ini bisa buat bahan evaluasi kenapa burung dipojok tidak mau bunyi setelah pindah ke tengah malah mau bunyi.

Hal-hal tersebut ternyata bisa sangat membantu para peserta untuk lebih cepat mengetahui karakter burungnya masing masing. Sehingga nantinya para dekoe mania juga lebih paham karakter gacoannya masing-masing.

Para juara Latber DMS

Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan diumumkan. Untuk podium pertama di kelas Bebas, berhasil menjadi milik Wayang amunisi King Kevin Solo. Derkuku ternakan Wayang 063 yang dikerek pada nomor 15 berhasil menyingkirkan lawan-lawannya dengan raihan tiga kali bendera lima warna dan sekali empat warna di babak ketiga.

Disusul kemudian ada Ilusi andalan KP, ternakan LMS 368 yang dikerek pada nomor 17 menjadi peraih podium kedua. Sedang tempat ketiga dimenangkan Sakral orbitan Eko LMS, ternakan LMS 393 yang dikerek pada nomor 19.

Surawan dengan bangganya menenteng burung-burung kesayangannya yang mampu koncer

Di kelas Sunior, juara pertama berhasil menjadi milik Dinar amunisi Sunaryanto Solo, derkuku ternakan Arya 11 yang dikerek pada nomor 46. Kemudian ada Play Boy andalan Aries Solo, produk ternak B2W 3711 yang berada pada nomor kerekan 31. Pada tempat ketiga ada Keris Patih orbitan Eko LMS, produk ternak LMS 775 yang dikerek pada nomor 43.

Di kelas Pemula, juara pertama berhasil menjadi milik Rinjani andalan Andang Soba, produk ternak Dago 33 yang digantang pada nomor 67. Berikutnya Gembuk andalan Surawan Sragen, derkuku ternakan Wai 31 yang digantang pada nomor 65. Melengkapi tiga besar ada Rembug Manis milik Surawan, burung ternakan JNG 235 yang digantang pada nomor 50.

Raut wajah Surawan terlihat sumringah setelah dua burungnya ternyata mampu moncer di lapangan. “Ini aku baru belajar jadi tidak tahu persis tentang penilaian burung derkuku,” jawab Surawan merendah.

“Lagipula tujuanku ikut latberan ini hanya untuk hiburan semata. Bahagia ketemu konco lawas, seperti Pak Bandi yang merupakan teman seperjuanganku,” lanjut Surawan sambil tersenyum, yang langsung diiyakan oleh Bandi sang mentor. Diakhir acara, segenap panitia mengucapkan terima kasih atas seluruh dukungan yang telah diberikan peserta dan meminta ma’af jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan. (Ramlee/Jat)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *