Liga DMS kembali digelar. Kali ini merupakan putaran ke tiga yang dihelat pada Minggu, 25 Agustus 2024. Menempati lokasi yang sama dengan gelaran sebelumnya yakni Lapangan Gawanan Colomadu – Karanganyar, acara berlangsung sukses dan lancar serta mampu menyuguhkan pertarungan yang cukup menarik.

Bahkan ajang yang jadi lanjutan Liga DMS putaran sebelumnya itu juga dalam rangka ikut memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tahun. Agenda PPDSI Surakarta ternyata mampu memompa semangat, khususnya dekoe mania yang ada di Solo Raya.

“Alhamdulillah, hari ini kami baru saja menyelesaikan agenda Liga DMS yang sudah kita rencanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Semua berjalan sesuai harapan kami,” terang Jatmiko selaku Ketua Panitia Liga DMS Putaran 3.

Tim juri Liga DMS #3

Disampaikan juga bahwa jumlah peserta hari itu sudah masuk target yang dipasang oleh panitia. “Jumlah peserta sudah termasuk target yang kami pasang,” sambung pemilik Jat Bird Farm Solo. Jatmiko mengaku sempat khawatir dengan jumlah pendaftar.

“Terus terang kami sempat khawatir dengan jumlah pendaftar. Karena kegiatan Liga DMS ini jaraknya juga tidak terlalu lama dengan Liga Derkuku Indonesia di Blitar. Juga banyaknya kegiatan di bulan Agustus ini buat memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79,” sambung Eko LMS di meja pendaftaran.

Imam Hariadi wakil dari Bojonegoro

Namun kekhawatiran itu sirna seiring perjalanan waktu. Pelan namun pasti, catatan bagian pendaftaran menunjukkan angka yang menggembirakan. Sampai akhirnya semua kerekan nyaris penuh. Bahkan beberapa dekoe mania luar kota pun ikut serta.

Para penghobi derkuku pasti akan melakukan pertimbangan matang ketika memutuskan untuk hadir atau tidak dalam sebuah gelaran. “Saya sadar bahwa padatnya jadwal lomba memang membuat peserta harus mempertimbangkan ketika akan ikut lomba,” kata Eko lagi.

Cholis dari Sleman (kaos hitam) mulai mengerek burungnya

“Meskipun digelar berbarengan acara 17an dan even-even yang berdekatan,” lanjut Eko. “Misal, di bulan Agustus ini ada LDI Walikota Blitar Cup lalu berikutnyanya LDJ putaran 4 tetapi ternyata gelaran Liga DMS tetap ramai diikuti peserta. Bahkan hadir peserta luar kota, seperti Semarang, Sleman, Bantul, dan Bojonegoro. Bahkan TGR Tulungagung juga tidak mau kalah turun full team dengan 7 burung andalannya.”

Cholis salah satu peserta dari Sleman yang ikut terus 3 kali berturut-turut juga sudah pesan tiket jauh-jauh hari dengan 5 ekor derkuku. Namun pas tiba masuk Kartasura sempet bingung, karena jalan-jalan dicegat tidak boleh lewat. Gegara ada acara karnaval dan jalan sehat namun karena sering ke Solo tentunya pintar cari jalan tikus untuk menghindari penutupan jalan tersebut.

Bambang TKL wakil TGR Tulungagung serahkan bendera koncer pertama di kelas Senior

Tiga partai dibuka oleh panitia yakni kelas Senior, kelas Yunior, dan kelas Pemula sesuai dengan aturan yang tertera di AD/ART PPDSI tahun 2023. Kelas-kelas ini pun menjadi incaran peserta untuk menampilkan gaco-gaco mereka.

Setidaknya dengan adanya gelaran ini para dekoe mania akan berusaha untuk menampilkan performa sang orbitan, agar bisa meraih hasil bagus dan mengantongi poin yang lebih banyak untuk bisa menuju podium yang diinginkan. Jatmiko kembali menuturkan bahwa kegiatan ini untuk menyemangati dekoe mania khususnya yang ada di sekitaran Solo.

Para juara kelas Senior bangga dengan hasil kerja jagonya


“Agenda Liga DMS dihadirkan bertujuan agar rekan-rekan tetap semangat dalam menekuni hobi derkuku. Sehingga perlu adanya kegiatan yang berkelanjutan untuk mendorong mereka agar tetap eksis menekuni hobi, salah satu kegiatan yang bisa kami lakukan adalah dengan menggelar agenda liga yang berlangsung rutin,” papar Jatmiko.

Koncer juara pertama di kelas Yunior

Dan tentunya dengan adanya acara ini, maka akan memunculkan keinginan untuk terus hadir dalam setiap kegiatan. Kegiatan liga seperti ini juga dimaksudkan agar ada hasil yang didapat. Sekaligus ajang pembelajaran dan informasi bagi dekoe mania yang baru saja ikutan turun ke lapangan.

Mereka akan lebih paham sampai dimana kualitas derkuku orbitannya. Juga bisa membandingkan secara langsung kualitas anggung burungnya dengan puluhan derkuku lainnya. Pemahaman akan karakter dan mental burung yang diturunkan berkompetisi akan dengan mudah didapat jika mengikuti lomba-lomba seperti halnya Liga DMS.

Para juara di kelas Yunior, puas dengan penilaian tim juri yang cukup ketat

“Kalau hanya digantang di rumah saja tanpa ada yang menilai, kan kita tidak tahu hasil derkuku yang selama ini kita punya dan kita rawat. Nah, dengan liga ini, maka mereka akan mengetahui sejauh mana kualitas derkuku miliknya,” tutur Agung Cahyanto selaku Ketua PPDSI Surakarta. Diharapkan juga dengan adanya kegiatan rutin ini, maka akan menambah jumlah penghobi.

Sementara itu, lomba yang dimulai jam 08.00 WIB berlangsung dalam persiangan yang sangat ketat. Cuaca cerah pagi itu, seakan memberikan tambahan energy untuk tampil lebih maksimal. Empat babak penjurian yang diberikan, betul-betul memaksa sang orbitan untuk bisa menampilkan kemerduan suara anggungnya.

Koncer juara pertama di kelas Pemula

Informasi dari juri perekap, untuk podium juara pertama kelas Senior, berhasil menjadi milik Sangkuriang, amunisi Daud Tony, derkuku ring SWORD 1117 yang dikerek pada nomor 32. Sangkuriang sempat tampil kurang meyakinkan pada babak pertama dengan hanya mengantongi bendera 5 warna sebelum akhirnya ngebut dengan enam warna. Pada akhir babak ketiga telah memastikan diri juara.

Sementara pada tempat kedua ada Gaun Sutra andalan N3 BF Tulungagung yang menempati nomor kerekan 31, setelah berhasil mendapatkan tiga kali bendera lima warna dan enam warna pada babak ketiga. Dan tempat ketiga dimenangkan Bimo, orbitan H. Sunaryanto Solo, derkuku ring JNG 201 yang berada di nomor kerekan 33.

Peraih podium juara di kelas Pemula

Sedangkan di kelas Yunior, terjadi persaing seru dan ketat sejak babak pertama dimulai. Namun akhirnya nama Tirtonadi besutan Wawan Soba ditetapkan menjadi yang terdepan. Derkuku bergelang B2W 2190 yang berada di nomor kerekan 29. Menyusul pada urutan dua Setyaki andalan H. Sunaryanto, burung bergelang Arya 55 yang dikerek pada nomor 19.

Setyaki sejatinya mampu tampil menawan dan tidak kalah bagusnya dengan sang juara. Perolehan nilainya sama persis hanya kalah tipis di aduan. Dan tempat ketiga dimenangkan Bagusan, gaco Imam Hariadi dari Bojonegoro ring B2W 3553 yang berada di nomor kerekan 15.

Team TGR Tulungagung tampil kompak

Tiga besar di kelas Yunior ini memiliki nilai sama setelah mendapatkan empat kali bendera lima warna, menandakan ketatnya persaingan di kelas ini. “Alhamdulillah, Liga DMS Solo masih diberikan rejeki. Bagusan masuk nominasi 3 Yunior,” ucap Imam Hariadi, mensyukuri prestasi gacoannya.

Selanjutnya untuk kelas Pemula podium pertama ditempati Gembuk bergelang Dago 20 milik Surawan dari Sragen di tiang 115. “Trah Dago sudah menunjukan kualitasnya. Karena hasil ternaknya diambil derkuku dengan ring-ring kualitas terbaik sehingga dapat menurunkan anakannya dengan kualitas yang tidak jauh beda dari indukannya,” kata Jatmiko, mengomentari kemenangan Gembuk.

Untuk posisi kedua ditempati Mata Hati ring Sabel 23 debutan Atasa BF Bantul di kerekan nomor 66. Posisi tiga berhasil direbut oleh Lembu Sora ring Arya 552 milik Hafid Toretto yang ada di tiang nomor 57. Ada enam burung di kelas Pemula ini yang berhasil mendapatkan bendera empat warna. Benar-benar seru gelaran Liga DMS #3. (Ramlee/Jat)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *