Di kalangan pecinta sansevieria Dadan Pamungkas dikenal sebagai Ketua Assindo (Asosiasi Sansevieria Indonesia) Jawa Timur. Dadan sebelumnya juga mendirikan Sansevieria Sidoarjo, komunitas pecinta sansevieria di Sidoarjo – Jawa Timur. Sejak tahun 2006 Dadan telah menekuni bisnis budidaya tanaman hias dan ekspor tanaman sansevieria.

Padahal menurut pengakuan Dadan yang ditemui media di kediamannya di Perum Bumi Mulyo Permai Kec. Candi – Sidoarjo, sama sekali tidak suka dengan tanaman. “Saya dulu orangnya tidak suka sama tanaman, padahal ibu seorang pecinta anggrek,” cerita Dadan.

Kecintaannya terhadap tanaman, utamanya tanaman hias muncul lebih karena terpaksa. Diawali dengan keharusan untuk mengkondisikan rumah yang baru ditempatinya agar terlihat lebih sejuk. “Saya beli tanaman, awalnya karena untuk hiasan rumah yang baru saya tempati ini, biar adem saja.”

Prestasi Dadan baik tingkat kontes latber maupun kontes nasional sansevieria

Sementara kecintaannya terhadap tanaman hias sansevieria atau orang awam menyebutnya dengan lidah mertua dimulai ketika secara tidak sengaja melihat salah satu jenis sansevieria di satu stand tanaman hias di mall yang ada di Surabaya. “Saya suka sansevieria gara-gara penasaran melihat sansevieria berwarna kecoklatan seperti tanaman busuk dan mati tetapi kok di jual,” ujar Dadan.

“Tetapi menurut penjualnya tanaman tersebut tidak mati. Masih menurut penjualnya jika sansevieria kirkii brown ya seperti itu karakternya. Karena unik, akhirnya saya beli meskipun terasa mahal. Tanaman itu benar-benar membuat saya penasaran untuk mengetahuinya.”

Borong juara di Kontes Nasional Malang Raya (MARS), 16 Desember 2012

Suatu saat anakan tanaman sansevierianya diminati seorang pemburu sansevieria. “Saat itulah sansevieria benar-benar membuat saya terjun untuk menekuninya karena ternyata menguntungkan. Dan saya beruntung bertemu dengan Safi’i Prasetya seorang pecinta sansevieria Sidoarjo, yang akhirnya bisa meyakinkan saya untuk terjun membudidayakan tanaman hias ini.”

Apalagi ternyata tanaman asal Afrika ini dapat direkayasa hingga menjadi bermacam varietas baru dengan corak dan bentuk yang beragam pula. “Uniknya tanaman sansevieria ini mudah dirawat dan bisa disilangkan menjadi bermacam jenis dan varietas baru atau hibrid,’’ ujarnya.

Dengan memanfaatkan lahan yang tidak seberapa luas di depan rumahnya, hampir setiap pagi dan sore Dadan selalu disibukkan dengan aktivitas merawat dan menanam sansevieria. Apalagi kini setelah purna tugas dari pekerjaannya, Dadan jadi lebih leluasa merawat tanaman sansevierianya.

Bahkan setelah tanamannya berkembang hingga ratusan dengan berbagai macam jenis. Tempat awal untuk sansevierianya sudah tidak memadai dan harus pindah ke tempat yang lebih lapang. Dadan memanfaatkan area di atas rumah untuk lahan pertanian sansevierianya.

Rebut juara 1 dan 3, Kontes Nasional Walikota Cup III di Surabaya, 28 April 2019

Kini pertumbuhan sansevieria rawatannya tumbuh jauh lebih baik dibanding sebelum pindah. Menurut pria paruh baya ini, lidah mertua sangat mudah dipelihara di rumah. Untuk penanamannya sendiri, cukup menggunakan media tanam berupa sekam, pasir malang, serta biji randu busuk dan cacahan kayu atau ranting pohon.

Setelah itu, tunas atau daun sansevieria muda yang dipilih langsung ditancapkan begitu saja dan disiram. Setelah beberapa hari kemudian, akan muncul akar daun dari dalam tanah. “Karena tanaman ini berasal dari dataran tropis, maka cocok juga ditanam di Indonesia. Cukup disiram media tanamnya yang porous dua hari sekali biar akarnya tidak mudah membusuk,” tandasnya.

Dadan kedatangan Mr Jamil dan team dari Iran pada Februari 2020

Salah satu alasan yang membuat Dadan lebih menekuni budidaya sansevieria adalah cara mendapatkan sansevieria dengan corak daun yang indah. Tidak sekedar indah, tapi juga langka sehingga nilai jualnya menjadi lebih tinggi. Butuh proses dan kesabaran, karena setiap tanaman bisa tumbuh berbeda menyesuaikan lingkungan hidupnya.

Kini Dadan mempunyai jenis sansevieria yang cukup langkah. Bahkan menurut Dadan, masih-masih satu-satunya di dunia. Tanaman lidah mertua miliknya tumbuh melintir. Tampilannya sangat unik. Untuk saat ini tanaman tersebut belum akan dilepas. Masih akan dilakukan perbanyakan.

“Kalau muncul jenis varigata unik dan langka, bisa disebut sebagai bonus tambahan. Karena kebanyakan memang justru tidak muncul,” imbuhnya. Nah, sansevieria varigata atau tanaman dengan tampilan menarik inilah yang ia jual ke pasaran, khususnya para kolektor.

Dari hasil hobi dan budidayanya itu, ia kini mampu meraup omzet puluhan juta per bulannya dengan menjual tanaman sansevieria berbagai jenis. Hasil itu mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Untuk pemasaran, sebagian besar ia tawarkan via media sosial (medsos) Facebook (FB) dan Instagram (IG) di kalangan kolektor tanaman hias.

Dadan bersama sansevieria koleksinya

Menurut Dadan, harga sansevieria di pasaran cukup stabil. Meski sempat terhambat, karena semua memang ada masanya. Namun harga di pasar Internasional masih sangat baik. Selain itu, lidah mertua juga cukup membawa efek positif terhadap lingkungan. Yakni mampu menyerap polutan lebih banyak ketimbang tanaman hias lainnya.

Dadan juga cukup aktif mengikuti kontes-kontes sansevieria. Selain karena kini telah ditunjuk sebagai Ketua Sansevieria Sidoarjo dan Ketua Assindo Pengda Jawa Timur. Sebelumnya Dadan tidak pernah sekalipun hadir di arena kontes, karena waktunya di luar waktu kerja dihabiskan bersama keluarganya.

Dadan dilantik sebagai Ketua Pengda Assindo Jatim di Malang, 13 Mei 2023

Ketika untuk pertama kalinya ikut latber sansevieria pada tahun 2010 di Kampung Sansevieria Surabaya (KSS), Dadan langsung juara. Prestasi tersebut membuat Dadan ketagihan mengikuti kontes-kontes sansevieria baik level kecil maupun besar. Beberapa trophy juara kontes sansevieria menghiasi rumahnya.

Dadan semakin sering mengikuti kegiatan komunitas sansevieria dan pada tahun 2015 dai dirikan Sansevieria Sidoarjo, Dadan pun didapuk sebagai ketua. Pada tahun 2015 Sansevieria Sidoarjo adakan latber pertama kali di SMPN 1 Sidoarjo. Yang baru berlalu, bersama dengan Sansevieria Sidoarjo gelar Kontes Nasional Sansevieria pada 5 Mei 2024. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *