Nyilet pada burung merupakan kondisi serius di mana tubuh burung mengalami dehidrasi parah dan kekurangan gizi, sehingga otot dadanya menipis dan tulangnya menonjol tajam seperti silet. Kondisi ini membuat otot dada burung semakin menipis sehingga tulang dada burung terlihat menonjol tajam seperti pisau silet yang tajam dan seakan-akan merobek dada burung.

Karena itulah penyakit ini disebut penyakit Kurus Dada Nyilet atau penyakit Kurus Nyilet. Apa itu penyakit nyilet pada burung? Banyak pencinta burung yang mempertanyakan mengenai penyakit nyilet ini. Hal tersebut karena burung peliharaan dapat mengalami penyakit yang membahayakan kesehatannya, bahkan mengancam kehidupannya.

Penyakit burung Kurus Dada Nyilet atau Kurus Nyilet bukanlah penyakit baru. Penyakit yang sangat mematikan ini sudah ada sejak lama dan sering menyerang semua jenis burung. Dari fakta di lapangan, penyakit ini lebih sering ditemui burung-burung pemakan bijian seperti burung Lovebird, Kenari, Blackthroat, Herda Sanger, Parkit, dan masih banyak lagi burung pemakan biji lainnya yang juga berpotensi mengalami penyakit nyilet.

Burung pemakan biji-bijian

Burung pemakan buah dan burung pemakan serangga seperti Murai Batu, Kacer, Cendet, Cucak Ijo, Cucak Rawa, Pleci, Anis Merah, Anis Kembang dan burung lainnya juga sering terserang penyakit Kurus Nyilet. Tapi persentasenya lebih kecil dibandingkan pada burung pemakan bijian.

Baca juga : Penyebab dan Gejala Cacingan pada Burung Peliharaan

Penyakit nyilet ini dikenal sebagai penyakit yang relatif sulit untuk disembuhkan. Terlebih jika penanganannya terlambat dan tidak dilakukan dengan langkah yang tepat, maka burung yang terkena penyakit nyilet akan memiliki risiko kematian yang cukup tinggi dalam waktu yang relatif singkat.

Burung yang mengalami kurus nyilet, tulang dadanya terasa tajam

Burung yang terkena penyakit nyilet biasanya ditandai dengan beberapa ciri. Contohnya seperti tubuh burung yang terlihat lebih lemas dan cenderung tidak aktif bergerak, bahkan ketika bergerak burung terlihat tidak stabil dan tidak seimbang.

Warna bulu yang terlihat lebih kusam, kaki yang terlihat lebih pucat, hingga nafsu makan burung yang relatif menurun secara signifikan juga menjadi tanda bahwa burung mengalami penyakit nyilet. Selain itu, burung yang nyilet umumnya akan lebih banyak minum. Hal terjadi karena tubuh burung mengalami dehidrasi yang cukup parah.

“Mas, burung peliharaanku ku kok tiba-tiba saja mati. Padahal tidak pernah telat kasih makan, apa karena air minumnya keruh ya?” Demikan chat pribadi masuk melalui salah satu platform sosial media yang paling banyak digunakan saat ini. Banyak sebenarnya keluhan sejenis yang sering dilontarkan oleh para penggemar burung.

Sebagian besar burung memang memiliki perilaku unik, yaitu seringkali memperlihatkan dirinya dalam kondisi sehat. Meski sebenarnya dalam keadaan sakit. Sebagaimana terungkap dalam berbagai hasil penelitian di dalam dan luar negeri.

BUrung yang tidak dalam kondisi sehat, bulunya terlihat kusam dan mengembang

Hal ini dimaksudkan untuk mengelabuhi burung lain, baik sejenis maupun berbeda jenis, agar tidak diganggu, diserang, atau dimangsa. Karena itu, kita sering terlena melihat burung yang sepertinya sehat, dan menganggapnya sehat, sehingga tahu-tahu sudah parah, bahkan malah mati.

Baca juga : Dehidrasi pada Burung Peliharaan dapat Menimbulkan Berbagai Macam Penyakit dan Kematian, Pahami Cara Mengatasinya

Namun, dalam batas-batas tertentu, ketika kondisinya makin memburuk, burung tidak sanggup lagi menyembunyikan penyakitnya. Pada titik ini, burung sudah dalam kondisi parah kesehatannya, bahkan ditemui dalam kondisi mati di dasar sangkar. Padahal sebelumnya terlihat baik-baik saja.

Burung dalam kondisi sakit terlihat enggan makan

Sebenarnya sebagian besar penyebab kematian burung, langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh malnutrisi (kekuranglengkapan asupan gizi) dan stres. Banyak pemelihara memberi makan burungnya cukup banyak kadang malah berlebihan, tetapi mutunya rendah dan monoton sehingga dapat terjadi defisiensi (kekurangan sesuatu zat nutrisi).

Stres pada burung dapat disebabkan oleh buruknya higiene, perubahan-perubahan suhu yang cepat, atau trauma baik fisik maupun psikis. Baik penyakit karena defisiensi zat nutrisi ataupun karena stres berjalan lama dan menyebabkan burung merana. Pada suatu saat sampai kepada ambang batas kemampuan daya tahan tubuh, yang menurut kita ditemukan “sekonyong-konyong mati” atau “mati mendadak”!

Pada saat musim peralihan dari musim panas ke musim hujan serta pada puncak musim hujan yang biasanya jatuh pada bulan Januari sampai Pebruari. Pada saat-saat seperti itu harus lebih mewasdai kondisi burung peliharaan.

Perubahan cuaca panas siang dan dingin pada malam hari, kondisi sangkar yang kurang sehat (kotor dan lembab), pemberian menu makanan yang kurang baik, semuanya dapat menyebabkan munculnya gangguan kesehatan pada burung.

Ciri burung yang mengalami kurus nyilet

Itu sebabnya, sangat penting bagi pemilik dan penangkar untuk selalu memantau kesehatan burung, minimal dua kali sehari, agar bisa melihat kemungkinan adanya tanda-tanda sakit pada burung peliharaan. Maka yang sering tampak pada burung adalah kondisi baik-baik saja, tetapi saat dipegang ternyata sangat kurus sekali. Ada yang menyebut kondisi seperti ini dengan nyilet.

Baca juga : Antibiotik, Penggunaannya dalam Mengobati Burung Sakit Harus Tepat

Ciri-ciri burung yang terserang penyakit kurus nyilet diantaranya adalah tubuh burung lemas dan lemah, kaki berwarna pucat, sayap turun, warna bulu kusam, bulu burung mengembang. Nafsu makan burung menurun drastis, makan sering milih-milih.

Burung yang mengalami kurus nyilet 80% tidak akan tertolong

Burung yang mengalami kurus nyilet lebih banyak minum karena tubuhnya mengalami dehidrasi. Bulu di sekitar kloaka sering basah dan banyak kotoran menempel. Kotoran burung encer berwarna putih atau hijau berbau menyengat. Tubuh burung kurus, tulang dada menonjol, dan gerak gerik burung tidak lincah, koordinasi tubuh burung terganggu, burung bergerak sempoyongan.

Berdasarkan data penelitian selama ini, penyakit burung kurus nyilet disebabkan oleh kualitas nutrisi pakan harian yang buruk. Adanya cacing yang bersarang di sistem pencernaan. Infeksi bakteri di sistem pencernaan. Infeksi jamur di sistem pencernaan, dan infeksi kompleks dari bakteri, jamur dan gizi buruk. Penanganannya disesuaikan dengan penyebab kurus nyilet itu sendiri. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *