Ikan cupang (Betta sp.) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang habitat aslinya ada di beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Vietnam. Ikan ini memiliki ciri khas yakni sirip ekor yang indah dan warna tubuh yang mencolok.

Ikan cupang termasuk dalam famili Belontiidae, dan memiliki persebaran di beberapa negara Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Sungai, danau, dan rawa di pulau-pulau di bagian Sunda Besar yaitu Sumatera, Kalimantan, dan Jawa menjadi habitat bagi ikan petarung ini.

Ikan cupang senang hidup di dalam air hangat yang lembut dan memiliki pH netral hingga sedikit asam. Ikan ini termasuk ikan omnivora atau pemakan segala, ikan ini juga bersifat karnivora yang dapat memakan binatang-binatang kecil yang hidup di air.

Habitat alami ikan cupang Hendra (Betta Hendra)

Ikan cupang dikenal sebagai ikan yang agresif, dan memiliki sifat petarung. Sifatnya yang agresif itu juga yang membuat ikan cupang sering diadu satu sama lain. Bahkan, adu cupang ini masih berlangsung hingga saat ini, dan di beberapa tempat dijadikan ajang taruhan.

Baca juga : Ikan Komet, Ikan Hias Unik dan Cantik yang Banyak Diminati Penghobi

Hal inilah yang membuat ikan cupang jantan di beberapa daerah sengaja dibiakkan hanya untuk bertarung. Sifat agresif ini pula yang membuat ikan cupang jantan tidak bisa dipelihara dengan ikan cupang jantan lainnya dalam satu tempat yang sama, kecuali jika ada penyekat.

Betta Hendra

Ini berbeda dengan ikan cupang betina yang dapat dimasukkan bersama dengan ikan cupang betina lainnya ke satu akuarium yang sama. Ikan cupang juga dapat dipelihara bersama ikan pecinta damai lainnya selama ikan tersebut berukuran mungil dan tidak galak.

Ikan cupang jantan memiliki perpaduan warna yang cantik. Sementara, ikan cupang betina umumnya tidak memilliki warna yang cantik, dan memiliki sirip yang lebih pendek. Kendati demikian, program penangkaran ikan cupang dapat menghasilkan berbagai ikan dengan beragam warna, termasuk putih, kuning, jingga, merah, pink, biru, hijau, turquoise, coklat, dan hitam.

Segudang kombinasi lainnya pun dapat dihasilkan melalui metode yang sama, mulai dari warna solid, warna sirip dan tubuh yang berbeda, hingga warna bermotif. Lalu, jenis sirip ikan cupang juga bisa berubah karena adanya pembiakan selektif.

Semua ikan cupang memiliki tubuh berbentuk torpedo dengan mulut “terbalik” yang digunakan untuk makan di permukaan air. Untuk ukuran, ikan ini bisa memiliki panjang mencapai 5 – 7 cm, dengan tubuh ikan betina sedikit lebih kecil daripada jantan.

Betta Double Tail

Secara umum, ikan cupang dibagi menjadi 3 jenis, yaitu cupang aduan, liar, dan hias. Namun karena beberapa jenis cupang aduan memiliki bentuk indah, maka tak jarang beberapa diantaranya juga dimanfaatkan sebagai ikan hias.

Baca juga : Dwarf Cichlid, Jenis Ikan Hias Air Tawar Mungil yang Mempesona

Betta splendens atau ikan petarung siam merupakan jenis ikan cupang yang paling terkenal diantara 73 jenis cupang yang termasuk pada genus Betta. Ternyata jenis ikan cupang liar lebih banyak memiliki warna hijau keabuan dan sirip yang pendek, tidak seperti ikan cupang yang saat ini dikenal dengan warna yang cerah dan sirip yang panjang.

Betta Halfmoon

Keragaman warna dan jenis sirip ikan cupang yang banyak dijual belikan saat ini ternyata merupakan hasil pengembangbiakan selektif. Pemeliharaan ikan cupang oleh para pecinta ikan hias ternyata sudah dilakukan sejak lebih dari 150 tahun yang lalu, dimana pertama kali dilakukan oleh masyarakat bangsa Siam di Thailand.

Masyarakat di sana mengenal ikan satu ini dengan sebutan “plakat” yang artinya “ikan penggigit”. Pada jaman itu, anak-anak biasanya mengambil ikan cupang langsung dari sawah padi, dan menaruhnya dalam satu wadah untuk diadu, sehingga muncul sebutan “ikan petarung Siam” untuk ikan cupang. Ikan petarung yang cantik ini pertama kali dikirim ke Prancis dan Jerman pada tahun 1890-an. Mr. Frank Locke menjadi orang pertama yang membawa ikan cupang ke Amerika Serikat pada tahun 1910.

Indonesia memiliki keanekaragaman Ikan cupang yang cukup tinggi. Berdasarkan data dari FishBase, Indonesia memiliki 51 spesies dari 79 spesies ikan cupang di dunia. Keanekaragaman jenis ini tentu perlu menjadi perhatian, karena terdapat beberapa jenis cupang liar yang menghadapi ancaman kepunahan.

Daya tahan cupang cukup mengagumkan. Ikan mampu bertahan hidup dalam wadah dengan sedikit air dan tanpa peralatan sirkulasi udara. Wajar jika kemudian, para penggemar atau pedagang cupang, memelihara ikan ini dalam botol-botol kecil. Dalam kondisi lingkungan yang liar, cupang memangsa jentik-jentik nyamuk, anak ikan, atau cacing berukuran kecil.

Betta Crowntail

Masyarakat Indonesia mengenal cupang sejak 1960-an. Saat itu, cupang masih dikenal sebagai ikan sawah yang hanya disenangi anak-anak. Selain itu, jenis cupang yang ada masih sederhana. Belum banyak orang yang memelihara cupang dengan penampilan indah. Sekarang, cupang hias dengan bentuk atraktif telah menjadi salah satu ikan andalan ekspor Indonesia.

Baca juga : Platy, Ikan Hias Air Tawar Mungil yang Cantik

Ikan cupang memiliki organ unik yaitu labirin. Walaupun memiliki insang yang membantunya bernafas di dalam air, labirin pada ikan cupang akan membantunya untuk bertahan hidup pada habitat yang miskin oksigen. Organ ini membantu cupang untuk dapat menghirup udara atmosfir, yaitu udara di atas permukaan air.

Betta Snakehead

Ikan ini banyak ditemukan di saluran irigasi sawah bahkan juga di saluran kecil sungai dengan iklim tropis. Bukan hanya itu, ikan cupang juga bisa hidup di kawasan daerah yang memiliki intensitas hujan bervariasi. Mulai dari hujan yang relatif jarang di musim kemarau hingga hujan sedang-sering di musim hujan.

Inilah yang membuat ikan cupang sebaiknya disimpan dalam wadah yang cukup hangat dengan kisaran suhu 22 sampai 29 derajat celcius. Ikan cupang yang hidup di alam liar mempunyai warna hijau kusam dengan sirip yang pendek dan sirip akan dinyalakan dengan tujuan menarik pasangan. Sirip ini juga berfungsi untuk menangkal predator, misalnya kucing, salamander, dan ikan yang lebih besar lainnya.

Kontes ikan cupang diikuti ratusan peserta

Selama masa perkembangbiakan cupang jantan membuat sarang gelembung untuk menarik perhatian cupang betina. Setelah ikan cupang betina mulai bertelur, cupang jantan akan mengambilnya dan meletakkannya di sarang gelembung. Yang menarik, ternyata bukan ikan cupang betina yang menjaga telurnya sampai menetas, melainkan cupang jantan. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *