Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) H. Prabukusumo S.Psi, diam-diam memperkuat materi kandang Kedaton BF miliknya. Ini dilakukan setelah Gusti Prabu, sapaan akrab GBPH Prabukusumo, merasa gembira karena Prabu Anom burung kesayangannya berhasil merebut mahkota juara di Paku Alam Cup VII kemarin.
Prabu Anom ring B2W 3327 hasil ternakan H. Bambang Widiatmoko itu sempat lama berada di sangkarnya, tidak adanya lomba membuat Prabu Anom tidak pernah merasakan atmosfer persaingan untuk menjadi yang terbaik. Dan itu membuat Prabu Anom menurun kualitas anggungnya. Lebih tiga tahun lamanya lomba-lomba derkuku terhenti karena Covid-19.
Kondisi ini diketahui oleh Prashadi, seorang pemerhati hobi derkuku tanah air. Dengan polesan tangan dingin Prashadi pemilik Fla BF itu, Prabu Anom secara perlahan kembali ke performa terbaiknya. Sebagai bukti adalah prestasi yang didapatnya di event bergengsi Paku Alam Cup.
Gusti Prabu juga terkesima ketika mendengarkan kualitas anggung burung derkuku di event Paku Alam Cup, terutama di kelas Senior. “Jadi setelah beliau rawuh dan mendengarkan burung-burung di kelas senior lomba Piala Pakualam kemarin, Gusti beberapa kali meminta saya untuk mencarikan burung yang bagus,” cerita Prashadi.
“Kita, segera memantau beberapa burung yang ada di farm-farm kecil bahkan seringkali belum banyak orang yang paham,” tambah Eok, begitu panggilan Prashadi di tengah teman-temannya. “Bukan berarti Gusti Prabu tidak mau ke farm besar, tetapi beliau ingin farm-farm kecil ini juga bersemangat menelurkan burung-burung jawara dari kandangnya.”
“Sebelumnya Gusti Prabu juga sudah mentake over seekor burung di sebuah farm kecil senilai 20 juta,” ujar Eok. Adanya lomba kebutuhan akan burung-burung berkelas akan mengalir. Gusti Prabu sebagai salah seorang sesepuh Perkumpulan Pelestari Derkuku Seluruh Indonesia (PPDSI), sangat berharap, lomba derkuku bisa rutin digelar di berbagai tempat.
“Tidak hanya yang digelar setiap tahun, tapi bisa juga, misalnya setiap bulan digelar satu atau dua kali lomba mulai dari tingkat Kabupaten dan Kota,” paparnya. Karena dengan digelarnya lomba tersebut, dimaksudkan antara lain juga sebagai bagian dari upaya perlindungan, pelestarian serta pengembangan burung derkuku.
Gusti Prabu pun mengajak Prashadi untuk bersilaturahmi ke Dorrick BF di Munyung, Kwarasan-Grogol, Sukoharjo. pada Minggu, 6 Agustus 2023 dan langsung bertemu dengan Widodo, pemilik Dorrick BF. Pertemuan itu pun berlangsung akrab di teras belakang rumah berhadapan langsung dengan kandang-kandang Dorrick BF sekaligus bisa mendengarkan langsung suara indukannya.
Sebelumnya Widodo sempat memposting video rekaman burungnya di sebuah grup sosial media. Ternyata video itu menarik perhatian Gusti Prabu. Sesampai di markas Dorrick BF, Gusti Prabu langsung meminta menaikkan burung ynag dimaksudkan. Dan ternyata performa burung ternakan Dorrick BF sesuai kriteria yang dikehendaki oleh Gusti Prabu.
Beberapa orang yang ikut hadir bersama-sama mendengarkan langsung suara burung derkuku yang diminati Gusti Prabu itu memuji kualitas produk Dorrick BF itu. “Induk burung ini sebenarnya mempunyai suara yang biasa saja,” jelas Eok yang mendengarkan langsung burung-burung di kandang Widodo. “Tetapi tentunya burung ini memiliki trah yang istimewa. Dan ternyata, induknya hasil persilangan dari inbreed FLA BF, Kalyana BF, Tresno, GTA, dan B2W.”
Seketika kesepakatan pun terjadi. Burung berumur 6 bulan bergelang Dorrick 002 itu pun perpindah ke Kedaton BF senilai 30 juta. “Ini merupakan kejutan yang luar biasa bagi saya,” kata Widodo kepada media yang tidak menyangka produk kandangnya diperhatikan oleh Gusti Prabu. “Sebuah kebanggaan yang luar biasa,” imbuhnya.
Widodo sendiri belum genap satu tahun menekuni hobi burung derkuku. Pengetahuan awal tentang derkuku didapatkannya dari kanal-kanal Youtube. Kemampuannya memilah suara burung terasah berkat pergaulannya dengan dekoe mania di Sukoharjo. Padahal sebelumnya Widodo lebih tertarik untuk menekuni hobi perkutut.
“Saya cuman peternak derkuku baru di Sukoharjo ini. Transaki ini semakin memotivasi untuk semakin semangat mengembangkan dan melestarikan perderkukuan,” ungkap Widodo bangga. “Teman-teman di Sukoharjo pun merasakan hal yang sama. Kita yang hanya farm kecil ternyata mampu menarik perhatian orang sekelas Gusti Prabu, matur nuwun sanget.”
Setelah transaksi selesai, Gusti Prabukusumo berkenan meninjau lapangan PPDSI Sukoharjo yang masih dalam tahap pengembangan. “Ternyata kedatangan kami disambut oleh teman-teman Sukoharjo dengan sangat senang,” cerita Prashadi. Lapangan yang ada di Sukoharjo ini sangat luas dan sangat bisa untuk lomba nasional.
Pertengahan bulan Agustus ini akan ada gelaran Liga Derkuku Indonesia Putaran Ke-3 yakni Bupati Blitar Cup #2. Gusti Prabu berencana akan berangkat sendiri ke Blitar apabila jadwal beliau kosong. Burung bergelang Dorrick 002 ini akan ikut serta. “Semoga bisa bersaing di kelas senior,” harap Prashadi menutup obrolan. (Ramlee)
mantap Pak Widodo/ pakde Dodo…semoga tambah sukses farm derkuku di Sukoharjo khususnya dan Indonesia semakin bersemangat dan berkompetisi di lomba 2 senior nasional. Dan terimakasih kepada Gusti Prabu sudah memboyong derkuku di kandang Pak Widodo Kwarasan Grogol dengan gelang Dorrick 002 dengan mahar 30 juta.dan terimakasih Gusti Prabu sudah berkenan meninjau lapangan PPDSI Sukoharjo.tepatnya desa Jetis kwarasan Grogol Sukoharjo. Semoga menjadikan motivasi bersemangat farm2 di Sukoharjo khususnya dan Indonesia.sukses farm derkuku Indonesia.