Luar biasa, itulah satu kata singkat yang patut dikatakan untuk menggambarkan pelaksanaan even Liga Derkuku Indonesia 2023 Putaran Ke-6 bertajuk Jakarta Cup, yang di gelar pada Minggu, 19 November 2023 kemarin. Bertempat di Lapangan Nusa BF, Gunung Putri Bogor – Jawa Barat.
Lomba yang di kemas oleh Pengda PPDSI DKI Jakarta ini cukup menarik. Apa lagi organisasi yang dipimpin oleh Hariyanto atau yang lebih akrab disapa dengan Koh Akiong tersebut begitu aktif menyelenggarakan event liga, yakni Liga Derkuku Jakarta atau LDJ.
Bahkan gelaran Liga Derkuku Jakarta 2023 itu sendiri telah menyelesaikan 8 putaran. Tidak salah kiranya jika Pengda DKI Jakarta begitu bersemangat mempersiapkan gelaran Jakarta Cup yang juga merupakan Liga Derkuku Indonesia Putaran ke-6.
Perjalanan panjang event Jakarta Cup yang selalu diselenggarakan setiap bulan November begitu berarti bagi para dekoe mania Jakarta dan sekitarnya. “Terima kasih kepada semua dekoe mania yang telah hadir,” ucap pemilik Kythavin BF. “Gelaran Jakarta Cup mendapatkan respon cukup bagus dari peserta dan juga dari tokoh dan pengurus.”
“Ini menjadi bukti bahwa event Jakarta Cup yang juga masuk kalender Liga Derkuku Indonesia 2023 ini bukan hanya milik dekoe mania Jakarta saja. Kami berharap kondisi ini bisa terus terwujud demi semarak hobi derkuku,” tegas Ketua Pengda PPDSI Jakarta.
Benar apa yang disampaikan oleh Koh Akiong, karena sambutan dekoe mania sangat positif. Seluruh jawara peringkat terbaik LDI 2023 hadir untuk ikut bersaing dalam perebutan poin tertinggi di putaran ke-6 sekaligus yang terakhir.
Sejumlah dekoe mania luar kota seperti dari Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, bahkan sampai Pulau Dewata Bali pun ikut meramaikannya. Lomba bergengsi inipun berlangsung lancar, menarik, sukses, dan relatif tertib.
Hari Imawan dan kawan-kawan dari panitia LDI 2023 Jakarta Cup pun menyatakan support dan kerjasama teman-teman dekoe mania sangat luar biasa hebat. Ini bisa dilihat dari antusias para mania menampilkan farmnya dalam bentuk banner.
“Panitia sangat berterima kasih sekali dengan support dari dekoe mania di seluruh Indonesia. Ada 37 banner yang kita tampilkan,” jelas Cak Hari. “Ini merupakan rekor tersendiri untuk pemasangan banner farm sepanjang gelaran LDI 2023.”
Para dekoe mania ini hadir sejak sehari sebelumnya. Euforia para peserta yang datang jauh dari luar kota terasa begitu luar biasa. Seakan gelombang yang tidak ada putusnya dengan moda transportasi pribadi, kendaraan sewa, bus, dan kereta api.
Seperti yang dilakukan oleh Imam Hariadi, peserta dari Bali. “Saya dari Bali transit dulu di Klaten untuk sekalian jenguk orang tua. Istri juga tak tinggal di sana. Kemudian naik kereta lagi menuju Bogor,” tutur pemilik Elha BF Bali.
Gelaran Jakarta Cup pun nyaris tidak ada kendala yang berarti, apalagi kritikan serius dari peserta. Panitia menyediakan tiket sebanyak dua blok untuk kelas Pemula, dan masing-masing satu blok untuk kelas Yunior dan Senior. Tiap blok ada 36 tiang kerekan tempat para jawara derkuku tanah air buat beraksi memamerkan keindahan anggungnya.
“Sebenarnya tiap blok tersedia 42 gantangan, karena gantangan di Nusa BF ini memang diperuntukkan buat konkurs perkutut,” ujar Cak Hari. “Tetapi sesuai dengan AD ART PPDSI hanya diperbolehkan 36 gantangan saja setiap bloknya,” tambah pemilik Nyunggi Wakul BF ini.
Sejak pengumuman dibuka, tiket langsung banyak yang pesan dan tidak butuh waktu lama, beberapa kelas sudah habis diserbu oleh peserta. Memang ada yang membatalkan keikutsertaannya karena berbagai alasan, tetapi langsung tertutup, karena banyak juga yang mendadak hadir.
Sementara jalannya lomba berlangsung sangat menarik, seru, dan cukup ketat. Membuat semangat dekoe mania untuk mensuport jagoanya masing-masing. Apalagi didukung dengan cuaca hari itu yang cerah panas.
Dikelas Senior dua burung milik B2W BF Yogyakarta mengisi posisi teratas. Diawali dengan Khasantuka ring B2W 3467 di gantangan 58. Khasantuka tampil gemilang sejak babak pertama hingga babak akhir. Khasantuka tampil konsisten dan menjunjukkan kehebatannya yang luar biasa.
Apalagi di babak akhir kinerjanya semakin mempesona hingga koordinator memberikannya poin tertinggi, perolehan bendera enam warna lebih dari sempurna untuk menyisihkan perlawanan para pesaingnya.
Mulai babak awal Khasantuka tampil prima dan selalu menunjukkan performa terbaiknya. Khasantuka bakal menjadi ancaman serius jago-jago papan atas. Sekaligus menambah deretan gaco-gaco dari kandang B2W BF yang tidak pernah absen mencetak burung-burung juara.
Penampilan menarik juga ditunjukkan Hudawa ring B2W 3536 di tiang 76 yang harus puas menempati posisi kedua. Sedangkan tempat ketiga diisi Wiro Sableng ring DA 212 jago Cak Hari. Wiro Sableng yang ada di tiang 67 itu sendiri juga kian rajin raih prestasi terhormat.
Di kelas Yunior. Idola Shorea ring B2W 3665 yang menjadi andalan Shorea BF Semarang akhirnya sukses melaju ke posisi puncak juara setelah menahan laju beberapa pesaingnya dengan tampilan ciamik. Idola Shorea dari atas tiang nomor 21, sejak awal mampu menunjukkan kualitasnya sebagai yang terbaik.
Untuk podium kedua berhasil direbut Mawar bergelang Kythavin 08 milik Koh Akiong Bekasi yang ada di tiang 17. Di tempat ketiga ada Sakri amunisi Sukardjo Sleman. Burung bergelang B2W 2996 yang ada di tiang nomor 25.
Sementara persaingan di kelas Pemula pun tidak kalah menarik. Nama Cheng Ho yang diusung oleh Kum dari Semarang, juga mampu menempati podium terhormat. Setelah selama 4 babak penuh, Cheng Ho yang ada di gantangan 145 mampu merebut nilai tertinggi dari puluhan burung pesaingnya.
Menyusul pada urutan kedua Kuta Bali, andalan Solikhudin Tangerang di gantangan 102. Derkuku bergelang Maestro 60 mampu menuntaskan penampilan terbaiknya. Sedangkan di posisi ketiga direbut Wayang ring Wayang 063 andalan King Kevin Solo.
Di akhir lomba semua peserta mengaku puas dengan gelaran Jakarta Cup. Lomba bergengsi ini berjalan sangat sukses. “Terima kasih sekali atas partisipasinya teman-teman dekoe mania, dan dukungan semua pihak. Semoga ini jadi momentum yang baik bagi teman-teamn dekoe mania untuk menyemarakan hobi derkuku tanah air,” tegas Cak Hari usai penyerahan trophy juara. (Ramlee/Elh)