Untuk terus menggairahkan hobi burung anggungan puter pelung di Kediri, Pengcab PPPPSI Kediri kembali menggelar latihan bersama (latber) di Gantangan Setia BC Jl Anggrek no. 30 Centong Pesantren – Kediri pada Sabtu, 8 Oktober 2022. Tema yang diangkat adalah Gantang Bareng Kediri Nyawiji. Hanya membuka dua kelas dengan jumlah yang sangat terbatas.
Panitia hanya menyediakan tiket sebanyak 32 lembar dari 38 tempat gantangan yang bisa digunakan untuk masing-masing kelas yang dipertandingkan, yakni kelas Pemula dan kelas Bebas atau Utama. Hanya saja khusus kelas Pemula hanya untuk pelomba dari wilayah Kediri saja.
“Latber kali ini memang sengaja dibuat 2 kelas,” ungkap Arif Budiono, Humas Pengcab Kediri. “Yaitu kelas Pemula dan kelas Utama. Kelas Pemula kita fokuskan pada peserta internal Kediri. Sedangkan kelas Utama kami buat bebas, artinya peserta bisa datang dari Kediri ataupun dari luar kota.” Selain dari Kediri, datang juga peserta dari Blitar dan Nganjuk, beberapa kota lain yang tadinya mendaftar ternyata tidak datang.
Sekretaris Pengcab Kediri Miko Ardianto selaku ketua panitia mengungkapkan bahwa tujuan penyelenggaraan acara ini adalah selain sebagai ajang silaturahmi antar penghobi juga untuk memberikan kesempatan kepada pemula, terutama di Kediri. Khusus di kelas Pemula, hanya boleh diikuti oleh para peserta dari Kediri saja.
Setidaknya dengan kegiatan yang digelar tersebut diharapkan pemula semakin bersemangat untuk mengikuti kegiatan dan sekaligus memberi motivasi pada mereka untuk terus eksis menekuni hobi puter pelung. Hanya dengan selalu memberikan kesempatan kepada mereka, semangat itu tidak akan mengendur.
“Saya berharap dengan kegiatan rutin Latber seperti ini, jumlah pemula akan semakin meningkat. Jika event-event latber seperti itu rutin tergelar akan bisa menaikkan animo masyarakat dalam menekuni hobi puter pelung. Tidak boleh dibiarkan tanpa ada kegiatan.”
“Sekarang memang sedang mengalami masa sulit, terkait situasi ekonomi yang membuat kegiatan hobi apapun sedang mengalami masa surut. Begitu halnya dengan kegiatan hobi puter pelung. Makanya, ini sebuah tantangan tersendiri bagaimana mengkondisikan latber tetap menarik untuk diikuti para penggemar.”
“Terus terang gelaran ini untuk memancing penghobi pemula agar mereka bisa bersama-sama dalam menekuni hobinya. Sehingga keberadaan mereka tidak hanya sekedar menjadi penonton, tetapi bisa terlibat langsung,” ungkap Miko lagi.
Melalui latber ini pula, puter pelung mania pemula akan mendapatkan pembelajaran bagaimana cara melombakan burung rawatannya, menilai kualitas suara anggungnya. Termasuk juga sharing tentang perawatan burung atau ternak burung. Karena hal-hal tersebut jadi perbincangan menarik saat lomba berlangsung.
Lomba untuk kelas Pemula dimulai tepat pkl 09.30 WIB. Menggunakan sistem 4 babak. Masing-masing babak berdurasi 20 menit. Dengan hanya ada 32 burung yang akan berkompetisi selama 20 menit, panitia berharap penilaian untuk masing-masing kontestan bisa maksimal.
“Meski hanya latber biasa, tetapi panitia berusaha memberikan yang terbaik dalam penilaian burung,” jelas Zainal Fanani, Ketua Bidang Kejurian Pengcab Kediri. “Kita berharap dengan skema lomba yang direncanakan, penilaian burung oleh juri yang bertugas bisa maksimal. Tentu ini sebuah upaya untuk tidak mengecewakan peserta.”
Ketika babak pertama dimulai, di kelas Pemula ini hanya beberapa burung yang terlihat menonjol. Banyak burung-burung muda yang hadir di kelas ini dan belum teruji di level lomba manapun. Menyelesaikan babak pertama hanya ada empat burung yang berhasil mendapatkan bendera empat warna dengan nilai 43 ½.
Memasuki babak kedua, persaingan untuk membuktikan siapa yang menjadi terbaik tidak seketat di babak pertama. Para juri yang diturunkan untuk menjadi juru vonis bekerja dengan baik tanpa ada intervensi atau mengistimewakan peserta tertentu.
Akhirnya posisi kejuaraan di kelas Pemula ini dijuarai oleh Ganjar Pramono gantangan 20 bergelang THB 240 debutan dari Naja BF. Ganjar sukses raih nilai 43 ½ di tiga babak, pada babak kedua sempat mengendur dengan hanya mendapatkan bendera tiga warna saja.
Di tempat kedua ada Jangkar Bumi amunisi dari Akaboncu Team yang ada di gantangan nomor 9. Jangkar Bumi memakai ring Miko 100 unggul tipis atas Manohara besutan Ryp dengan ring Ryp 206 gantangan 31 yang ada di posisi ketiga.
Pemandangan berbeda terjadi pada pertarungan di kelas Utama yang dilombakan setelah usainya kelas Pemula. Di kelas Utama persaingan ketat terjadi sejak babak pertama dimulai. Pertarungan terasa sedikit menegangkan pun terjadi. Tidak kurang ada 10 burung yang mendapatkan empat warna, salah satunya tembus lima warna.
Kondisi hampir sama juga terjadi sepanjang babak kedua berlangsung. Kali ini ada dua burung yang sukses mendapatkan bendera lima warna dengan nilai 43 ¾. Hanya saja dengan burung berbeda yang meraihnya. Memasuki babak ketiga belum tampak siapa yang bakal menjuarai kelas ini, meskipun ada dua lagi burung yang mendapatkan lima warna, sayang di babak terakhir tidak tampak lagi.
Sementara di pinggir arena, beberapa peserta menginginkan kegiatan seperti ini harus sering-sering diadakan. “Soalnya, teman-teman yang dari Selatan seperti Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek sudah sangat jarang ada event lomba,” ujar peserta.
Menurut mereka, sebenarnya penggemar puter pelung ini sangat banyak. Hanya saja masih malu-malu bahkan takut untuk muncul di arena. Sebagian besar karena tidak paham dengan kualitas anggung burung-burungnya sendiri.
Akhirnya juri perumus memutuskan posisi kejuaraan. Untuk kelas Bebas atau Utama ini, Judi Online orbitan fikri Kediri yang digantang pada nomor 26 ring MJ 549 ditetapkan sebagai juara pertama. Judi Online sukses mengoleksi total nilai 87 ½, hasil dua kali bendera lima warna.
Disusul kemudian oleh Wiro Sableng amunisi AP Team Nganjuk ring Petir 212 yang digantang pada nomor 21 sebagai peraih posisi kedua. Dan tempat ketiga diraih oleh Kitaro milik Dhimas gada dari Blitar ring HI 1521 pada gantangan 27.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan, kehadiran dan partisipasi seluruh peserta yang telah mensukseskan Gantang Bareng ini dan saya meminta ma’af jika selama acara berlangsung masih ada hal-hal yang kurang berkenan. Saya bersama panitia lain sudah melakukan hal yang terbaik untuk peserta,” kata Miko mengakhiri obrolan. (Ramlee)