Pengcab PPPPSI Bondowoso terus bergerak untuk meramaikan kembali hobi puter pelung di wilayahnya. Agenda yang mereka lakukan adalah dengan mengajak masyarakat yang ingin menekuni hobi buat berkumpul lagi. Salah satu adalah dengan mengadakan gantang plus ngopi bareng pada Selasa 26 September 2023.

Berawal dari obrolan Yoyon D’brata Mardiyanto bersama H. Ichwanto selaku Ketua Pengcab Bondowoso. Selama ini H. Ichwanto sendiri begitu antusias menekuni hobi yang menjadi pilihannya yakni puter pelung di kios burung miliknya.

“Memang awalnya, saya mengunjungi H. Ichwanto di kios burung milik beliau. H. Ichwanto sendirinya selama ini begitu antusias dan peduli dengan perkembangan hobi puter pelung. Dan beliau bercerita tentang pasang surutnya penghobi puter pelung yang belakangan ini terlihat lesu,” cerita Yoyon, Humas Pengcab Bondowoso.

Kegiatan Pengcab Bondowoso ini juga dihadiri oleh pemerhati dari luar kota

“Salah satu cara untuk meramaikan hobi puter pelung ini khususnya di Bondowoso harus ada kegiatan untuk mewadahi hobi itu sendiri, dalam hal ini satu bentuk kompetisi. Akhirnya untuk memacu semangat baik itu penghobi lama dan maupun baru, saya menggagas untuk sering-sering mengadakan latber-latber kecil/lokal di Bondowoso.”

Yoyon mengaku bahwa dengan kegiatan ini bisa menjaring masyarakat untuk menekuni kembali hobi puter pelung dan sekaligus majukan hobi puter pelung di wilayah ini. Yoyon bersama pengurus yang lain yakin bahwa kegiatan yang digagasnya itu adalah sebuah harapan baru menuju pada cita-cita dan keinginan untuk menjadikan puter pelung sebagai hobi masyarakat.

Tidak itu saja, agenda gantang plus ngopi bareng pada malam hari ditetapkan setiap Rabu malam. Bertempat di Cafe Sanmory Jln. Mastrib, Sukowiryo 909 Bondowoso. Kebetulan cafe tersebut juga milik Yoyon sendiri, sehingga memudahkan agenda yang sudah direncanakan bersama.

Ternyata agenda tersebut ini disambut positif oleh para kwok mania di Bondowoso. Bahkan beberapa kali juga dihadiri oleh para pemerhati puter pelung dari Jember dan Situbondo. “H. Feri dan beberapa orang juri dari Jember dan rekan-rekan dari Situbondo juga pernah hadir di acara gantang plus ngopi bareng kita,” ujar pemilik Ibatha BF tersebut.

Pertemuan rutin Pengcab Bondowoso juga mendapat dukungan dari Pemkab Bondowoso gengan hadirnya Ghozal Rawan, AP, Kadis Kominfo Kabupaten Bondowoso

“Saat ini kami masih harus benar-benar berjuang untuk meramaikan kembali hobi ini. Namun kami yakin bahwa pada suatu ketika, masyarakat Bondowoso akan ikut meramaikan kembali hobi puter pelung di wilayah Tapal Kuda ini, khususnya di Bondowoso,” harap Yoyon.

Pertemuan rutin Pengcab Bondowoso dengan tajuk gantang plus ngopi bareng pada malam hari yang ditetapkan setiap Rabu malam di Cafe Sanmory itupun berkembang dengan baik. Pembahasan perihal hobi di Tapal Kuda maupun gagasan segar lainnya sering tercetus di pertemuan rutin tersebut.

Banyak hal yang bisa mereka dibahas perihal hobi puter pelung setiap Rabu malam itu. Mulai dari perawatan puter pelung dan cara breeding yang baik serta efektif sehingga tidak asal breeding saja tanpa ada tujuan yang jelas. Bahkan pembahasan sistem penjurian ketika lomba berlangsung.

Dengan demikian para kwok mania yang hadir malam itu juga mendapatkan informasi yang baik. Para kwok mania ini akan segera bisa paham tata cara penilain pada saat burung-burung mereka dilombakan. Tidak itu saja, ternyata Pemerintah Kabupaten Bondowoso juga ikut peduli dan mendukung kegiatan puter pelung di Bondowoso dengan hadirnya Ghozal Rawan, AP, Kadis Kominfo Kabupaten Bondowoso.

Tim Gerbong Maut siap meramaikan gelaran lomba di luar daerah

“Salah satu gagasan yang telah dilaksanakan adalah gelaran event lomba puter pelung Liga Tapal Kuda. Diawali dengan gelaran yang telah diadakan di Situbondo pada Minggu kemarin,” jelas Yoyon. Banyak hal-hal menarik yang muncul dari pertemuan rutin yang mereka selenggarakan.

Semuanya ingin dunia hobi puter pelung tetap exis di kancah Nasional, khususnya di Bondowoso, yang tentunya bisa berimbas atau mendongkrak perputaran ekonomi, baik itu untuk pemain dan para breeding puter pelung. Selain itu mereka secara tidak langsung ikut melestarikan keberadaan puter pelung yang adanya hanya di Indonesia ini.

“Ya, jangan sampai puter pelung ini juga diakui oleh negara lain seperti burung anggungan lain,” tutur Yoyon lagi “Kami dari Team Gerbong Maut siap meramaikan gelaran-gelaran yang ada di Jatim. (Ramlee/Yon)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *