Pada hari Minggu, 27 Agustus 2023 kemarin, Liga Puter Jawa Timur 2023 telah menyelesaikan putaran 3nya dari 5 putaran yang sudah dijadwalkan. Agenda liga kali ini dihelat oleh Pengcab PPPPSI Jember. Menempati lokasi di Gantangan Poros Timur di Dsn Krajan Kidul Ds Yosorati Sumberbaru – Jember, acara berlangsung lancar. Gelaran ini sukses menghadirkan empat pemenang di empat kelas.
Empat kelas tersebut adalah kelas Utama, Madya, Pemula, dan kelas ring pendamping PPPPSI. Dan kelas Utama, Madya, dan PPPPSI menjadi partai yang ditunggu-tunggu oleh para mania puter pelung di Jawa Timur.
Didik Supriadi selaku Ketua Liga Puter Jawa Timur 2023 Putaran ke-3 itu menegaskan bahwa pelaksanaan yang digelarnya itu sempat terancam batal karena beberapa sebab. Namun semua panitia membulatkan tekad, gelaran liga putaran ke-3 tersebut harus tetap berjalan, apapun yang terjadi.
Apalagi minggu terakhir di bulan Agustus di Ds Yosorati, agenda kegiatannya begitu padat. Semua acara dilaksanakan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI Ke-78. Sehingga bukan sesuatu yang mudah untuk mencari waktu pas. Semua seolah terkonsentrasi untuk kemeriahkan HUT Kemerdekaan RI.
Sementara pelaksanaan liga harus terus bergulir. Agar semua putaran bisa terlaksana sesuai kesepakatan pada Rakerda 2023 di Pasuruan. “Sebenarnya sangat riskan mengagenda lomba di akhir bulan Agustus karena sudah penuh dengan jadwal lomba, tetapi tidak mengapa. Putaran ke-3 Liga Puter Jawa Timur 2023 ini juga sudah masuk agenda kegiatan Ds. Yosorati.” jelas Didik.
“Yang penting kami bisa tetap menggelar dan dukungan peserta tetap masih ada,” terang Didik. Meski pelaksanaan liga digelar pada puncak kemeriahan peringatan HUT Kemerdekaan RI, namun dukungan dari peserta masih tetap mengalir. Peserta datang dari Sumenep, Bangkalan, Sidoarjo, Porong, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, dan Lumajang.
Tiket yang disediakan panitia memang tersisa lumayan banyak. Namun kenyataan tersebut tidak membuat kemeriahan gelaran Pengcab Jember berkurang. Gantangan Poros Timur yang dikelilingi pepohonan rindang terasa nyaman buat lokasi lomba. Panitia berusaha keras menyajikan yang terbaik bagi kwok mania dari berbagai daerah di Jawa Timur itu.
“Alhamdulillah untuk apa yang coba disajikan oleh panitia bisa diterima dengan baik. Mohon maaf akan segala keterbatasan yang ada. Terima kasih banyak atas support dari Pengcab Sidoarjo, Bondowoso, Sumenep, Tulungagung, dan Madiun. Juga beberapa farm yang ada seperti Mr Ho BF Sidoarjo, Pelor Junior BF Sidoarjo, Banger BF Probolinggo, dan Putra Mahkota BF Malang.”
Aneka doorprize tidak lupa disediakan pula oleh panitia bagi yang beruntung di acara liga putaran ke-3 itu. Salah satunya adalah sangkar ciamik dari Sigit Sangkar Ngawi. “Alhamdulillah, sangkar sumbangsih dari Pak Sigit Sangkar dari Ngawi sangat berarti bagi kami,” ucap Muhlis Hidayat, salah satu panitia.
Sebelum acara dimulai, seperti biasanya, juri berkumpul bersama Ketua Pengda jatim dan Panitia untuk melakukan briefing. Bekti Setyo Utomo, Ketua Bidang Penjurian Pengda Jatim menyampaikan kepada semua juri yang bertugas untuk tetap melakukan tugasnya seperti biasa. Bekerja secara profesional tanpa melihat burung milik siapapun.
“Liga kali ini adalah gelaran yang ke-3, untuk itulah aturan yang sudah berjalan dengan baik selalu dipertahankan, tetap bekerja dengan cepat, tepat, dan akurat,” harap Bekti. “Semua burung yang bunyi harus mendapatkan pemantauan dan penilaian seperti yang seharusnya.”
Dalam acara tersebut Bekti juga meminta kepada panitia untuk menjadi jembatan penghubung dengan peserta jika ada masalah yang terjadi bisa disampaikan. “Kalau ada apa-apa dengan juri, monggo disampaikan saja biar kami mengetahui apa yang menjadi keluhan, sehingga kami bisa mengambil jalan keluar,” jelas juri nasional yang dipunyai Pengda Jatim tersebut.
Sementara itu saat Letkol CPM (Purn) Didik Hariyadi Ketua Pengda PPPPSI Jatim dalam sambutannya, menyampaikan salam dari Ketua Umum PPPPSI Kombes Pol Widiatmoko. Ketum PPPPSI itu berencana hadir namun belum bisa ikut bergabung karena ada keperluan mendadak.
“Hari ini kita melaksanakan Liga Puter Jatim putaran ke-3. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua Pengcab Jember yang telah mendukung penuh dan terutama kepada panitia yang telah mempersiapkan acara dengan baik,” tegas Didik hariyadi. Didik juga meminta untuk tetap sportiv dalam lomba agar senyap. “Kita harus tetap semangat guna mensukseskan gelaran Liga Jatim ini,” ajak Didik kepada semua yang hadir di arena lomba.
Liga Puter Jatim putaran ke-3 tersebut diawali dengan melombakan kelas Pemula dan persaingan perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru dan lancar. Cuaca cerah dengan sedikit berawan sehingga udara terasa tidakbegitu gerah saat penjurian dimulai. Hasilnya, hampir semua burung berhasil mendapatkan penilaian.
Kualitas anggung burung yang merata membuat perebutan juara menjadi sangat ketat. Puluhan bendera empat warna betebaran disana sini. Memasuki pertengahan babak kedua, perhatian para mania tertuju ke nomor gantangan 17 dan 18 yang keduanya telah mendapatkan bendera empat warna plus bendera pengajuan.
Tak ayal suasana riuh terjadi, karena di kelas ini ada pembatasan nilai hanya sampai bendera empat warna saja. Jika lebih mau tidak mau akan terkena diskualifikasi. Dan yang dikuatirkan pun terjadi ketika koordinator menancapkan bendera biru (lima warna) buat gantangan 17.
Jelang usai, ganti gantangan 18 mendapatkan bendera yang sama. Dengan demikian keduanya harus terhenti hanya sampai di babak kedua saja. Sebenarnya ada satu lagi burung yang sudah mendapatkan bendera empat warna plus usulan untuk mendapatkan benderalima warna, tetapi koordinator menilai masih belum layak untuk naik.
Di meja rekap, akhirnya ditentukan posisi kejuaraan. Untuk podium pertama berhasil menjadi milik Bintang orbitan AG BF Bangkalan, puter pelung bergelang AG 777 yang digantang pada nomor 10. “Alhamdulillah burung ternakan saya bisa menjuarai Liga Puter jawa Timur,” ucap H. Alif sang pemilik AG Bird Farm Bangkalan singkat.
Menyusul kemudian Si Mental debutan KSB BF Kesamben Blitar. Burung berring KSB 444 yang digantang pada nomor 27. Dan urutan ketiga ada Rembulan amunisi lain dari AG BF dengan ring AG 77 di gantangan 30. Ketika penyerahan trofi, suasana tegang kembali mencair. Saling guyur air terjadi.
Seember air dingin mengguyur tubuh Rizal pemilik KSB BF. “Wa ini balas dendam,” kata Rizal spontan. Meski begitu tidak ada nada kemarahan justru kebanggaan yang dirasa. Apalagi gaco Rizal mampu menerobos dominasi burung-burung AG BF yang memang selalu on fire itu.
Di balik kebahagiaan para peserta, para kontestan sejak babak pertama langsung tancap gas menunjukkan anggunannya. Cuaca yang semakin meredup dengan hembusan angin semilir, terasa sejuk sekali, membuat para kontestan mampu menampilkan performa terbaiknya di kelasnya masing-masing.
Di kelas Utama, ada sederet gaco yang tampil ciamik dengan mendapatkan bendera enam warna di antaranya Ke’Lesap dan Dewa Dewi milik Trisna Wijaya Jakarta. Sementara yang lainnya terhenti di lima warna. Dan usai menyelesaikan empat babak penjurian untuk Kelas Dewasa Bebas, dua podium pertama dan kedua berhasil diboyong gaco Trisna Wijaya.
Juara pertama diraih lewat aksi Ke’Lesap bergelang AG 800 yang digantang pada nomor 62 dengan raihan enam warna sepanjang empat babak. Dengan demikian Ke’Lesap kembali menunjukkan performa impresifnya. Ini torehan kali ketiga secara beruntun yang diraih Ke’Lesap.
Sedang tempat kedua ditempati Dewa Dewi ring AG 333 pada gantangan 47dengan mengantongi nilai tiga kali bendera lima warna dan enam wrna di babak keempat. Pada posisi ketiga adalah Ranggawuni andalan H. Harnadi dari Sidoarjo, produk ternak MJ 599 yang digantang pada nomor 63.
Di kelas Madya, juara pertama berhasil diraih Gelaga Putih H. Harnadi Sidoarjo, ternakan MJ 803 yang berada pada nomor gantangan 10. Gelaga Putih merupakan salah satu burung yang mendapatkan bendera lima warna di kelas Pemula.
Dilanjutkan kemudian Sandur Madura gaco Trisna Wijaya Jakarta ring AG 700 yang berada pada gantangan nomor 12 dan Takbir milik H. Gufron Sumenep, produk ternak Barata 505 yang digantang pada nomor 61 ditetapkan sebagai peraih podium ketiga.
Di kelas PPPPSI, juara pertama menjadi milik Janur Kuning amunisi AG BF Bangkalann ring AG 66 yang digantang pada nomor 35. Dilanjutkan kemudian Tornado andalan Sundoro Sumenep produk YKS 133 yang menempati nomor gantangan 43 dan tempat ketiga dimenangkan Sekar Kemuning milik H. Harnadi Sidoarjo ring PKJ 631 pada gantangan nomor 41. (Ramlee)