Siapa saja yang akan mengikutkan burungnya dalam sebuah kompetisi/lomba pasti berkeinginan burungnya tampil seperti yang diharapkan. Dalam sebuah lomba, burung yang ditampilkan tidak saja harus bisa melantunkan suara terbaiknya secara maksimal namun juga harus berkelanjutan.
Dengan demikian juri bisa memantau kualitas suara yang diperdengarkan si burung. Namun itu bukanlah hal yang gampang. Banyak burung yang di rumah demikian rajin berbunyi tetapi tatkala dilombakan justru malah diam.
Ada juga yang sebenarnya mempunyai suara yang aduhai, sayang saat dilombakan kualitas suara yang terdengar ternyata tidak sesuai dengan kriteria baik berdasarkan pakem penilaian. Perlakuan-perlakuan khusus hendaknya diberikan kepada para jagoan tersebut sebelum tampil.
Banyak faktor yang mempengaruhi sehingga membuat burung bisa tampil prima untuk turun dalam arena kompetisi. Persiapan khusus harus dilakukan sebelum turun lomba, tidak seperti perawatan atau perlakuan harian saat tidak mengikuti sebuah kompetisi.
Baca juga : Pemeliharaan Burung Perkutut yang Disiapkan Lomba agar Tidak Tampil Mengecewakan
Dari mulai rawatan yang lebih intensif juga hal-hal kecil namun penting. Sedikit terdengar sepele sebenarnya tetapi sangat penting untuk dilakukan dan disiapkan. Seperti penggunaan tangkringan pada sangkar yang akan digunakan. Para pelomba yang biasa turun berkompetisi seringkali memperhatikan benar tangkringan untuk burungnya.
Penggunaan tangkringan yang pas di kaki burung saat dipijak sangatlah penting. Dan harus diperhatikan betul, jika ingin burungnya tampil baik. Menurut para pemain, fungsi tangkringan mempunyai peran yang sangat krusial, agar burung bisa bekerja secara maksimal.
Baca juga : Tata Laksana Penilaian Lomba Seni Suara Burung Puter Pelung
Tangkringan tidak hanya sekedar untuk nangkringnya sang burung saja. Selain harus kuat saat dipijak, juga harus nyaman di kaki burung. Nyaman dalam artian burung tersebut enak dalam memijak tangkringannya serta bisa mengeluarkan suaranya yang terindah.
Tiap jenis burung tentunya memiliki ukuran badan yang berbeda. Dan pasti akan memiliki ukuran kaki dan cengkeraman yang berbeda pula. Harus diperhatikan benar ukuran kaki dan besarnya diameter kayu tangkringan yang akan digunakan.
Tangkringan dan sangkar burung memiliki beragam bentuk. Semua itu dibuat sesuai tujuan dan jenis burungnya. Dalam memilih tangkringan untuk burung memang harus yang cocok agar burung tersebut merasa nyaman. Oleh karenanya, harus tahu dan paham dalam memilih tangkringan yang cocok untuk burung.
Karenan nantinya burung memang akan sering beraktivitas di atas tangkringan, sehingga pemilihan tangkringan ini menjadi salah satu hal yang penting. Pemilihan jenis kayu untuk tangkringan yang bagus sangat diutamakan, jadi tidak asal pakai kayu.
Baca juga : Upaya Mencetak Burung-Burung Juara dari Kandang Sendiri
Salah satunya adalah dari kayu asam jawa. Kayu asam jawa ini sangat bagus jika digunakan sebagai tangkringan burung karena akan memudahkan burung untuk mencengkeram bagian tangkringan tersebut.
Memang tidak semua sangkar memakai kayu asam sebagai tangkringannya. Kelebihan kayu asam ini adalah permukaan kulit kayunya yang kasar dan tidak mudah lapuk. Juga mudah mendapatkannya. Sudah banyak tersedia di kios-kios burung.
Selanjutnya adalah kayu nogosari karena kayu ini bertekstur keras dan berkualitas, sehingga kayunya tidak mudah terkelupas. Berikutnya jenis kayu tangkringan yang ketiga yakni kayu tlogosari. Kayu jenis ini cukup bertekstur dan di setiap ruasnya muncul akar.
Pastikan saat memilih kayu tangkringan untuk burung harus yang bertekstur agar merasa nyaman saat mencengkeram. Pilih juga kayu yang sudah agak mengering, karena apabila kayu tersebut basah, lambat laun kayu tersebut akan kisut atau mengkerut.
Perhatikan pula diameter dari kayu tangkringan yang dipilih, jangan sampai tangkringan yang dipilih tidak sesuai dengan cengkeraman sang burung. Diameter kayu tangkringan tidak boleh terlalu besar dan tidak boleh terlalu kecil.
Usahakan pada bagian ujung jari dan belakang jari burung bersentuhan agar cengkeramannya kuat dan tidak mudah tergelincir. Patokannya adalah ketika jari-jari kaki bisa melingkar dan kukunya mencengkeram dengan kokoh.
Baca juga : Apa Bedanya Burung Puter Pelung Lomba dengan Burung Puter Pelung Terasan?
Berbagai jenis kayu sebenarnya bisa digunakan. Akan tetapi, sesuaikan juga dengan karakter si burung, karena karakter masing-masing burung berbeda. Ada yang suka tangkringan dengan diameter besar ada pula yang suka diameter kecil.
Yang terpenting burung merasa nyaman saat berada di tangkringannya. Bahkan ada tangkringan yang terbuat dari plastik. Tetapi agar kinerja burung bisa maksimal, tangkringan dari plastik sangat tidak disarankan.
Apabila burung nyaman saat di tangkringnya, maka kerja di lapangan diharapkan juga bisa maksimal. Saat berbunyi bisa mengeluarkan alunan anggungnya dengan merdu secara terus menerus. Sehingga juri tidak segan memberikan penilaian terbaiknya. Semoga bermanfaat. (Ramlee)
[…] Baca juga : Gunakan Tangkringan yang Pas agar Burung Tampil Prima saat Lomba […]
[…] Baca juga : Gunakan Tangkringan yang Pas agar Burung Tampil Prima saat Lomba […]