Sawo Duren (Chrysophyllum cainito) merupakan sejenis buah yang populer di Indonesia. Buah ini banyak dijumpai di pasar tradisional, namun sulit ditemui di supermarket atau pasar modern. Buah sawo duren adalah salah satu buah yang berasal dari suku sawo-sawoan (Sapotaceae), beberapa orang menyebutnya sawo ijo (sawo hijau). Walaupun namanya sawo duren, buah ini bukan hasil rekayasa genetika antara sawo dan duren.

Kamus Besar Bahasa Indonesia keluaran Pusat Bahasa menamakan buah ini sawo duren, sawo apel, atau sawo beludru. Buah ini mempunyai banyak sebutan di Nusantara. Ada genitu, kernatu, manecu. Tetapi yang lebih populer di kalangan masyarakat Indonesia ialah kenitu, mengacu pada nama ilmiahnya dalam bahasa Latin, Chrysophyllum cainito. Ada kenitu hijau ada juga kenitu ungu. Sawo duren berasal dari dataran rendah Amerika Tengah dan Hindia Barat.

Tanaman ini kemudian menyebar ke seluruh daerah beriklim tropis, karena pohon sawo duren dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis atau dekat tropis. Akan tetapi buah ini juga sudah banyak ditemui di beberapa wilayah Benua Amerika yang pada musim tertentu memiliki musim dingin.

Pohon Sawo Duren atau Kenitu sering ditanam untuk jadi peneduh

Di Asia Tenggara, sawo duren banyak dijumpai di Filipina, Thailand, dan Indo China bagian selatan. Sawo duren tumbuh subur di dataran rendah, hingga ketinggian 400 meter dari permukaan air laut, dan di daerah dengan musim kemarau yang berbeda. Jika musim kemarau panjang pohon ini kadang-kadang kehilangan daun yang tidak semestinya yang berakibat buah yang kurang berair atau bahkan terlihat layu.

Baca juga : Mengenal Mamey Sapote si Sawo Raksasa yang Manis

Keadan demikian yang menunjukkan bahwa telah terjadi kekeringan yang terlalu parah pada daerah tumbuh pohon sawo duren dan butuh segera ada irigasi atau penyiraman. Kisaran suhu untuk pertumbuhan dilaporkan antara 12 – 35 °C dengan suhu optimum antara 22 – 38 °C. Pohon dewasa tidak tahan terhadap suhu dingin di bawah -2 °C.

Daun Sawo Duren mempunyai dua warna, hijau dan merah

Sedangkan pohon muda bisa mati bahkan dengan paparan singkat suhu – 0,5 °C. Rentang curah hujan tahunan untuk pertumbuhan dilaporkan 800 – 2.200 mm dengan optimum antara 1.000 – 1.400 mm. Pohon sawo duren atau kenitu membutuhkan tanah yang lembab dan atau kering dengan baik, Tanah yang subur, berdrainase baik, dan sedikit asam sehingga ideal untuk pertumbuhan, meskipun tanaman dapat berhasil di hampir semua jenis tanah.

Tanaman yang sudah mapan toleran terhadap kekeringan. Pohon membutuhkan waktu sekitar 5 – 10 tahun untuk menghasilkan buah dari biji. Pohon sawo duren muda sensitif terhadap tekanan air di tahun pertama, dan membuat pertumbuhannya menjadi lambat. Setelah pohon tumbuh, laju pertumbuhan dan perkembangan menjadi lebih pesat.

Mulsa yang dalam dengan jerami atau potongan rumput, pemberian pupuk dan seringnya penyiraman pada musim kemarau tampaknya diperlukan untuk keberhasilan spesies ini. Pohon sawo duren banyak ditanam sebagai tanaman hias ataupun peneduh taman, karena daunnya yang rindang.

Pohon sawo duren bisa tumbuh tinggi hingga puluhan meter. Pohon sawo duren mempunyai batang berbentuk silindris dan berkayu. Tumbuh tegak, pepagan (kulit kayu) berpermukaan kasar berwarna cokelat, abu-abu gelap sampai keputihan. Diameter batangnya bisa mencapai 60 cm. Banyak bagian dari tanaman ini bisa mengeluarkan lateks (getah putih pekat) ketika dilukai.

Sawo Duren mulai berbunga ketika sudah berumur 5-6 tahun

Tanaman ini berdaun tunggal dengan daun berwarna hijau pada permukaan atas dan berwarna cokelat keemasan pada bagian bawah, menjadi salah satu pertimbangan untuk memilihnya menjadi tanaman peneduh. Nama chrysophyllum diberikan karena melihat daunnya yang berwarna keemasan.

Baca juga : Mengenal Buah Alkesa dan Manfaatnya

Bulu-bulu halus tumbuh terutama di sisi bawah daun dan di ranting. Duduk daun berseling, memencar, bentuk lonjong sampai bundar telur terbalik. Pohon sawo duren selalu hijau sepanjang tahun. Perbungaan terletak di ketiak daun, berupa kelompok kuntum bunga kecil-kecil bertangkai panjang, kekuningan sampai putih lembayung, berbau harum.

Sawo Duren yang mulai sulit ditemukan

Biasanya bunga ini mekar pada saat musim peralihan/pancaroba dari kemarau ke musim penghujan sepanjang tahun. Setelah tanaman berumur 5 – 64 tahun barulah tanaman sawo duren dapat berbunga dan berbuah. Musim puncak panen buah sawo duren terjadi pada musim kemarau.

Buahnya berbentuk bulat telur, berdiameter 5 – 10 cm, dengan kulit licin mengkilap, merah keunguan-ungu tua atau hijau pucat. Kulit buahnya agak tebal, liat, dan banyak mengandung lateks, serta tidak dapat dimakan. Daging buahnya berwarna putih atau keunguan, lembut, dan banyak mengandung sari buah, rasanya manis, membungkus endokarp berwarna putih yang terdiri atas 4 – 11 ruang yang bentuknya mirip bintang jika dipotong melintang.

Itu pula sebabnya, sawo duren disebut star apple dalam bahasa Inggris. Biji sawo duren 3-10 butir, pipih agak bulat telur, berwarna cokelat muda sampai hitam keunguan, keras mengkilap. Sawo duren umumnya dikonsumsi sebagai buah segar, atau sebagai bahan baku es krim atau sorbet.

Pohon sawo duren mempunyai banyak manfaat. Kayu sawo duren cukup kuat untuk dijadikan salah satu bahan bangunan. Wikipedia menyebutkan banyak bagian pohon yang berkhasiat obat, misalnya kulit kayunya, getah, buah, dan biji. Rebusan daunnya dipakai untuk menyembuhkan diabetes dan rematik. Dari kulit kayu dihasilkan obat kuat dan obat batuk.

Sawo Duren ungu

Buah sawo duren memiliki berbagai macam kandungan nutrisi penting yang menyehatkan tubuh, mulai dari vitamin, karbohidart, protein, dan mineral. Buah yang boleh dibilang langka ini mengandung berbagai asam amino (Triptofan, Metionin, Lisin) dan fenol. Juga Flavonoid, tanin, alkaloid, triterpen, sterol, polifenol, β-sitosterol, lupeol, asam galic, steroid, cardiac glycoside, dan ursolic acid.

Baca juga : Kepel, Buah Kesukaan Para Putri Keraton yang Kini Mulai Langka

Buah ini mengandung antioksidan tinggi yang memiliki peranan penting untuk menjaga tubuh dari segala macam infeksi, kelainan fungsi organ dan segala macam penyakit. Buah sawo duren juga dapat berfungsi sebagai anti diabetes alami, fungsi ini didapatkan dari senyawa yang bernama aloksan yang dapat menurunkan kadar gula di dalam darah.

Tekstur daging buah Sawo Duren seperti bludru, lembut dan manis

Satu butir buah sawo duren mengandung 3 gram serat yang dapat memenuhi kebutuhan asupan serat sehari-hari. Kandungan serat yang tinggi akan membuat rasa kenyang menjadi lebih lama. Kandungan kalsiumnya juga tinggi. Buah sawo duren dapat menyediakan 10 persen dari jumlah kalsium yang dibutuhkan tubuh setiap harinya. Sawo hijau ini juga kaya akan vitamin A dan vitamin C. Disamping itu, buah ini juga memiliki kandungan zat besi yang lumayan tinggi, yakni 0,68 mg per seratus gram.

Zat besi memiliki peranan penting bagi pembentukan sel darah merah. Sehingga baik dikonsumsi oleh wanita yang sedang mensturasi atau ibu hamil. Khasiat luar biasa dari buah saow duren, seperti ditulis sejumlah media massa, adalah anti kanker. Dalam buah kenitu, terdapat kandungan antiinflamasi alami yang bermanfaat mencegah infeksi.

Buah Sawo Duren hanya bisa ditemukan di pedagang kaki lima atau pasar tradisional

Infeksi yang terjadi di dalam organ tubuh dapat memberi efek jangka pendek maupun jangka panjang. Efek infeksi tersebut dapat mengakibatkan tubuh terinfeksi berbagai macam penyakit termasuk tumor dan kanker. Ekstrak daun bahkan kandungan di dalam buah kenitu menunjukkan aktivitas anti-kanker alami, terutama untuk mencegah osteosarcoma (kanker tulang). (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *