Kades Cup I Curah Jeru, Situbondo yang dimotori oleh Ahmad Yani bersama Pengcab PPPPSI Situbondo dan dibantu Team Kopi Hitam Situbondo, pada hari Minggu 25 Agustus 2024 berjalan sukses dan meriah. Gelaran yang sekaligus untuk memeriahkan HUT RI Ke-79 itu berlokasi di Gantangan Peshona Block T Ds. Curah Jeru.

Gelaran tersebut mendapat respon dan dukungan luar biasa, baik dari pengurus PPPPSI Situbondo sendiri maupun dari puter pelung mania. Undangan panitia ramai dihadiri peserta dari Situbondo dan berbagai kota yang ada di wilayah Jawa Timur.

Bahkan Sandi SPd Kepala Desa Curah Jeru, yang berkenan memberikan sambutannya mengaku tidak menyangka kalau gelaran perdana di Desa Curah Jeru ini dihadiri oleh kwok mania luar kota. Seperti Probolinggo, Jember, Lumajang, Banyuwangi, Pasuruan dan ada juga yang dari Surabaya dan Bangkalan Madura.

Kepala Desa Curah Jeru sedang memberikan sambutan

Sandy mengatakan dalam sambutannya jika sangat antusias dan mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Komunitas Kopi Hitam bersama Pengcab Situbondo tersebut. “Saya sangat mendukung dan senang menikmati jalannya acara ini. Dan kalau bisa kapan-kapan kita adakan acara Kades Cup 2 yang lebih besar dan meriah lagi,” ujar Kepala Desa Curah Jeru bersemangat.

Acara kemarin terkesan berbeda dari gelaran sebelum-sebelumnya karena biasanya dilaksanakan di Gantangan WKM, namun kali ini di Gantangan Peshona Block T yang terasa jauh lebih nyaman. Sekitar area gantangan rindang dengan pepohonan dan terasa sejuk. Apalagi halaman parkirnya luas, mampu menampung kendaraan peserta dari luar kota.

Peserta dari luar kota ikut memeriahkan acara Kopi Hitam

“Alhamdulillah pesertanya luar biasa. Benar-benar diluar ekspektasi kita semua,” ungkap Ahmad Yani Ketua Kopi Hitam atau yang lebih akrab disapa Yayan ini. “Semula pemahaman kami mungkin peserta tidak akan sebanyak ini.”

Yayan mengaku sempat khawatir dengan jumlah pendaftar yang masuk. Karena awalnya minat pemain tidak begitu menggembirakan, yang tercatat mendaftar hanya sedikit. “Terus terang kami sempat khawatir dengan jumlah pendaftar,” cerita Yayan.

Kades Cup I Curah Jeru jadi ajang silaturrahmi penghobi puter pelung se Tapal Kuda

“Karena kegiatan ini cukup lama kita sebar ke berbagai platform media sosial. Namun jumlah pendaftar yang kita rilis tidak begitu menggembirakan,” lanjut pemilik Y2N BF ini. “Tetapi ternyata pada hari H, baik di kelas Utama maupun di kelas Pemula langsung bertambah bahkan penuh full gantangan. Semua tiket yang kita sediakan ludes.”

“Alhamdulillah dan terima kasih, atas dukungan, partispasi, dan kehadiran teman-teman penghobi puter pelung. Saya ucapkan banyak terima kasih juga kepada panitia, tim juri, penyumbang tenaga, dan doorprize serta semua peserta yang terlibat. Khususnya yang dari luar kota, sehingga acara Kades Cup I Curah Jeru ini bisa ramai dan sukses.”

Perebutan podium juara berlangsung seru dan ketat

“Sekali lagi saya atas nama Kopi Hitam dan Pengcab Situbondo mengucapkan banyak terima kasih kepada semuanya. Hari ini acara berlangsung sangat meriah, dihadiri dari berbagai kalangan peserta pecinta burung anggungan puter pelung. Baik anggota Kopi Hitam Situbondo sendri, serta para penggantang senior Situbondo dan Gerbong Maut Bondowoso, Team Gelung (Reng Dheje).”

Bahkan yang lebih mengesankan lagi yaitu datang juga pemain dari Probolinggo, Jember, Lumajang, Banyuwangi, dan Pasuruan yang juga hadir bergabung ikut memeriahkan event ini. Juga peternak senior yang punya burung-burung istimewa, Pak Sony 12 BF Surabaya dan H. Alif AG BF Bangkalan Madura.”

H. Alif dari Bangkalan juga datang

“Kali ini kita juga adakan kelas gacoran yang gratis bagi siapa saja,” jelas Yayan. “Gunanya untuk edukasi dan menjaring para pemain-pemanin baru. Setelah kelas Gacoran langsung kelas Utama baru Pemula. Di sesi akhir akan dilangsungkan Laga Bintang.”

Rencana awal acara akan mulai start jam 08.00 WIB, tetapi terpaksa agak molor sedikit. Dan pada 09.15 WIB baru bisa dimulai karena menunggu kedatangan peserta dari luar kota yang sudah mengkonfirmasi sedang dalam perjalanan.

Pertarungan sengit hanya berlaku di gantangan

Sementara, dengan hadirnya jago-jago dari luar kota, selain menambah ramai gelaran Kades Cup I Curah Jeru, juga semakin menambah seru dan ketat persaingan antara jago untuk berebut tropy kemenangan. Buktinya, begitu peluit dibunyikan sebagai tanda lomba dimulai, suasana arena pun menjadi lebih ramai oleh suara anggung merdu dari masing-masing jago yang digantang.

Cuaca pagi itu terasa begitu nyaman dengan hembusan angin yang semilir. Kondisi ini sangat mendukung semangat para jagoan dalam perebutan menjadi yang terbaik. Para suporter pun asyik menikmati anggung gacoannya masing-masing. Burung yang di gantang rata-rata banyak yang bekerja.

Yayan berikan bendera koncer pertama untuk Slamet berkat prestasi Rahayu di kelas Utama

Seolah tidak mau kalah, para pemilik bersama sang joki juga ikut ramai. Mereka bersemangat memberikan dukungan pada jago-jagonya dari bibir arena, agar terus bernyanyi. Persaingan ketat perebutan nilai dari babak ke babak terlihat seru dan saling unggul mengungungguli.

Karena nyaris semua jago, terlihat sama-sama on fire untuk bisa menjadi yang terbaik di gelaran ini. Setelah melaui pesaingan ketat selama empat babak penuh penilain. Dan setelah tim perumus juga selesai merekap hasil penilain dari masing-masing juri yang bertugas. Akhirnya ditetapkan jago-jago yang memang layak masuk nominasi kejuaraan, sesuai dengan nilai yang didapat.

Supriyanto antar Azamara Q raih juara di kelas Pemula

Penilain berjalan lancar sesuai dengan aturan main dan pakem PPPPSI. Dan burung-burung yang masuk nominasi juara semuanya murni karena kualitas anggung dan performa kerja dari burung-burung tersebut selama 4 babak penuh penilaian.

Untuk kelas Utama, podium pertama berhasil diraih Rahayu di gantangan 22, amunisi Slamet anggota Kopi Hitam Situbondo, puter pelung ternakan Arjuna 18. Disusul kemudian Anak Pandu, andalan Mas Badrus MBS BF Poros Timur Lumajang, burung ternakan H5 124 yang menempati gantangan 7. Tempat ketiga diraih Damar Wulan ring Ranger 003 orbitan Sudianto Bondowoso.

Dona Doni tak terbendung di Laga Bintang

Sedangkan untuk kelas Pemula, Azamara Q bergelang Rojaa 118 debutan Supriyanto Paiton di gantangan nomor 23 berhasil merebut podium pertama. Dan disusul kemudian oleh Kencono Wungu ring 7BF 1849 milik Zakarya Lover di gantangan 33 sebagai runner up. Lalu ada Bang Hasim besutan H. Ichwanto gantangan 36 masuk posisi ketiga.

Di Laga Bintang, pertarungan terjadi begitu luar biasa. Semua burung bekerja aktif dan bersaing cukup sengit. Sehingga membuat juri-juri yang bertugas harus sangat hati-hati dan tepat serta cepat dalam memberikan penilaian.

Penghobi dari Probolinggo borong penghargaan

Dona Doni yang tampil di nomor gantangan 12, amunisi Trisna Wijaya Jakarta tampil dahsyat. Lawan yang berusaha merebut podium nampaknya dengan mudah di tepis oleh burung bergelang AG 12. H. Alif yang mengawal langsung asuhannya merasa bahwa kinerja Dona Doni sudah sesuai harapan. Akhirnya pertarungan berakhir dengan kemenangannya.

Sedangkan Terajana ring Hanaya 735 yang digantang pada nomor 4 milik Pindapon BF, berada di tempat kedua. Sementara Jolo Pamungkas ring Ranger 211 andalan H. Feri Poros Timur Jember harus puas berada di posisi ketiga. (Ramlee/YN)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *