Puluhan ekor burung derkuku mengikuti acara Latbernil Dekoe Mania se Tapal Kuda bertajuk Happy Akhir Tahun 2024, yang digelar oleh Pengcab PPDSI Jember, pada Minggu, 1 Desember 2024. Menempati lokasi di di Lapangan Kampus 2 Unipar Jember Jl. Kaliurang, Krajan Barat, Kec. Sumbersari – Kabupaten Jember.

Acara diawali dengan cuaca yang membuat mayoritas peserta merasa khawatir. Pasalnya mendung gelap mengitari lokasi acara. Bahkan hujan turun sejak subuh hingga pagi. Meski demikian, panitia tidak ingin menunda event yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Karena para dekoe mania se Tapal Kuda sejak sebelum panitia hadir di lapangan telah ada di lokasi. Hujan yang sempat turun tersebut tidak menyurutkan langkah mereka barang setapak pun. Mereka hadir dalam rangka memenuhi undangan panitia Latbernil Dekoe Mania se Tapal Kuda.

Kegiatan PPDSI Jember dipusatkan di lapangan Kampus 2 Unipar Jember

“Hari ini kami mengundang dekoe mania untuk hadir dalam rangka acara Latbernil Dekoe Mania yang digelar Pengcab Jember,” terang Waris selaku Ketua Pengcab Jember. Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mengisi waktu kosong di akhir tahun dan agar para dekoe mania ini bisa tetap menyalurkan hobi derkukunya.

“Agenda bertajuk Happy Akhir Tahun 2024 ini sebenarnya merupakan kegiatan rutin di wilayah Tapal Kuda yang dilaksanakan setiap bulannya. Sambil melihat jadwal yang kosong, karena tahun ini begitu padat oleh kegiatan agenda PPDSI Pusat,” sambung Waris.

H. Ichwanto sedang menyiapkan gacoannya berlaga

Tidak banyak kelas dan blok yang dibuka karena kegiatan ini hanya untuk acara silaturahmi sesama dekoe mania. Panitia hanya membuka dua kelas yakni kelas Pemula dan kelas Bebas, dengan masing-masing 1 blok, sebanyak 66 tiang kerekan.

“Alhamdulillah meski kegiatan ini hanya sekelas latbernil saja, namun respon yang diberikan peserta luar biasa,” kata Waris lagi. Bahkan panitia juga tidak menyangka bahwa peserta memenuhi blok yang sudah disediakan. Hal ini karena terkait dengan kondisi cuaca yang sudah masuk musim penghujan.

Apalagi agenda ini hanya selevel Latihan Bersama Dinilai (latbernil) saja, sehingga tidak terlalu menargetkan peserta dalam jumlah besar. Namun demikian, meski hanya berupa latbernil, tidak menyurutkan antusias peserta yang hadir. Begitu pula burung yang diturunkan, didominasi derkuku usia muda yang memiliki kualitas yang tidak bisa disepelekan begitu saja.

Tiket yang dibandrol juga terjangkau. Hanya dengan membayar Rp 50 ribu, dekoe mania bisa mendapatkan kesempatan untuk menurunkan derkuku-derkuku orbitannya masing-masing untuk dinilai oleh juri yang bertugas. Disediakan pula makan siang oleh panitia dan doorprize menarik.

Achmad Marzuki Santiago, seorang anggota TNi juga bersemangat mengerek gacoannya

Latbernil Dekoe Mania Tapal Kuda berjalan semarak. Para peserta memanfaatkan moment tersebut untuk memastikan bahwa burung miliknya bisa tampil dengan performa yang luar biasa, paling tidak untuk burung yang belum pernah turun bisa segera diketahui kemampuannya.

Menjelang pelaksanaan acara kondisi cuaca sempat kurang mendukung. Namun seiring berjalannya waktu mentari pagi pun muncul. “Alhamdulillah semua berjalan dengan baik, walau sempat tertunda karena pagi-pagi sempat turun hujan,” ujar Waris, yang juga sebagai Ketua Panitia pelaksana. “Kerja borongan, yang penting guyub rukun bersilaturahmi,” celetuk Waris santai.

Latbernil Dekoe Mania se Tapal Kuda berjalan semarak

Para dekoe mania yang hadir pun tidak kalah bersemangatnya. Mereka menyiapkan gaco-gaco yang akan diturunkan seolah kondisi cuaca tidak ada masalah, luar biasa. Drs. Heru Pujianto SH, MH, Ketua Pengda PPDSI Jawa Timur, mengapresiasi antusiasme dekoe mania yang hadir saat itu.

“Terima kasih banyak atas kehadiran dhulur-dhulur dekoe mania. Walaupun pagi hari tadi sempat turun hujan ternyata tidak menjadi penghalang untuk mengikuti lomba hari ini,” ucap Heru pada saat sambutan sebelum acara dimulai.

Kondisi seperti ini menuntut kesiapan gaco. Beberapa dekoe mania yang hadir bahkan baru merasakan aura persaingan secara langsung. Mereka mengusung burung dari farm-farm ternama. “Mereka merupakan pemain yang benar-benar punya nyali, Mas,” ungkap H. Ichwanto mengomentari para pemain baru ini.

“Mereka mendatangkan langsung gaco-gaconya dari farm-farm ternama Yogyakarta.” Lomba dimulai ketika cuaca perlahan semakin bersahabat. Awalnya sempat ada kekhawatiran dari panitia dan juga peserta bahwa hujan akan turun membuyarkan acara. Namun sampai akhir acara, hujan tidak pernah datang bahkan semakin cerah sampai babak keempat usai.

Juara-juara di kelas Bebas

Para dekoe mania bersemangat memantau langsung derkuku miliknya dari pinggir lapangan, yang awalnya lebih banyak diam, tetapi akhirnya mau mengeluarkan suara anggung emasnya. Empat babak penjurian berlangsung tanpa masalah. Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan dilakukan.

Di kelas Bebas, juara pertama berhasil direbut Basudewa amunisi Waris Jember, burung derkuku dengan ring Fla 654 yang dikerek pada nomor 7. Kemudian Kidung Mataram andalan New RJJ BF Jember, produk Fla yang dikerek pada nomor 21 di posisi kedua. Dan tempat ketiga dimenangkan oleh Sakri orbitan Junaidi Situbondo, burung ring B2W 2996 yang dikerek pada nomor 26.

Juara di kelas Pemula

Sedang di kelas Pemula juara pertama berhasil menjadi milik Sonar Bolen besutan Tobing Situbondo, derkuku ternakan B2W yang dikerek pada nomor 72. Tempat kedua diraih Melati Ronce debutan Hanafi Situbondo, burung ring HRT 031 di kerekan nomor 37. Dan tempat ketiga dimenangkan Durno orbitan H. Ichwanto Bondowoso, produk ternak GNS 34 di kerekan 74.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para peserta yang telah memeriahkan Latbernil Dekoe Mania se Tapal Kuda. Kami juga memberikan apresiasi pada Pengcab se Tapa Kuda, mudah-mudahan bisa menambah semangat rekan-rekan untuk tetap mendukung program Pengda PPDSI Jawa Timur menyemarakkan hobi,” tutur Waris menutup acara. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *