Setelah sukses pada penyelenggaraan perdana, Latbernil Pembukaan dan Peresmian Gantangan pada pertengahan September, Pengcab PPDSI Sukoharjo bersama Pedes (Penggemar Derkuku Sukoharjo) kembali menggelar kegiatan. Latbernil Desember Ceria yang diselenggarakan pada, Minggu 1 Desember 2024.

Agenda yang dipusatkan di Lapangan Derkuku Kwarasan – Kab. Sukoharjo tersebut merupakan kegiatan kali kedua yang digelar oleh Pengcab Sukoharjo. Rudy K, selaku Ketua penyelenggara menuturkan bahwa kegiatan tersebut untuk memenuhi permintaan dekoe mania Sukoharjo yang menginginkan adanya kegiatan yang teratur.

Trophy kebanggaan siap diperebutkan

“Latbernil Desember Ceria hari ini adalah yang kedua kalinya. Yang pertama kami sukses menyelengarakan dan banyak permintaan agar kegiatan tersebut kembali digelar,” terang Rudy. “Akhirnya kami gelar lagi Latbernil Desember Ceria ini.”

Seperti pada penyelenggaraan sebelumnya, panitia hanya membuka dua kelas yakni kelas Bebas dan kelas Pemula. Masing-masing kelas berkapasitas 1 blok dengan 24 tiang kerekan. “Kami hanya membuka dua kelas dengan jumlah blok masing-masing satu,” tambah Handoko, Ketua PPDSI Sukoharjo.

Breefing juri sebelum bertugas rutin dilakukan

“Hal ini menyesuaikan dengan kondisi lapangan yang kami miliki saat ini.” Lebih lanjut disampaikan bahwa terbatasnya kelas yang dibuka karena memang lokasi yang tidak memungkinkan untuk membuka kelas dan blok lebih banyak.

“Lokasi yang kami pakai memang terbatas, tidak bisa banyak kelas dan juga jumlah blok,” urai Handoko. “Namun yang terpenting dalam kegiatan ini adalah silaturrahmi dan bisa memberikan wadah bagi dekoe mania untuk menampilkan dan melatih gaco-gaconya.”

Mendung tebal mewarnai pelaksanaan Latbernil Desember Ceria

Seperti kegiatan lainnya, acara hari itu untuk memberikan kesempatan bagi dekoe mania untuk dapat terus menyalurkan hobi derkukunya, utamanya bagi siapa saja yang baru turun ke lapangan. Apalagi di akhir tahun umumnya kegiatan serupa apalagi event-event besar biasanya sudah libur.

Latbernil Desember Ceria pun diperuntukkan untuk mengisi jadwal yang kosong. Salah seorang penggiat hobi derkuku di Sukoharjo berpendapat bahwa setiap waktu idealnya memang harus ada latihan ataupun kegiatan. Walaupun kalibernya hanya kecil-kecilan.

“Kegiatan sekecil apapun, yang penting hobi derkuku, utamanya di Sukoharjo ini dapat tersalurkan dengan baik,” ujarnya. Agenda seperti ini dinilai penting karena akan menjadi acuan ke depan untuk memberikan pengertian penilaian pada dekoe mania. Dan kegiatan seperti ini harus dimanfaatkan betul untuk memberikan ruang kepada dekoe mania agar lebih eksis.

Meski hanya sebatas gelaran latihan bersama dinilai, tetapi antusias dekoe mania sangat menggembirakan dan tidak kalah dengan gelaran berskala lebih besar. Yang turun rata-rata jago-jago yang memang mempunyai kualitas mumpuni. Terutama untuk kelas Bebas.

(Kika) Arya, Wawan, Ayub, dan Bandi menikmati jalannya acara

Karena bagi penggila lomba derkuku, acara ini akan dimanfaatkan betul buat melatih mental dan kualitas jagoannya. Persaingan di kelas Bebas, memang terlihat cukup ramai dan ketat. Beberapa burung jawara dari luar Sukoharjo, juga ikut nimbrung di Latbernil Desember Ceria ini.

Hal ini jelas semakin menambah seru persaingan antar jago di kelas ini. Terbukti, sejak peluit babak pertama dimulai, ada beberapa jago unggulan langsung on fire. Saling pamer anggung suara emas, agar bisa mendapatkan nilai tertinggi dari juri-juri yang bertugas.

Para juara di kelas Bebas

Seperti diperlihatkan oleh burung di kerekan nomor 28 dengan nama Kairos milik Eko LMS dan Arya Jagad gaco ARS 2772 di tiang 29. Kedua burung ini terlihat ngotot dengan sering melepas anggung suaranya. Sampai usainya babak pertama keduanya mampu mendapatkan bendera lima warna.

Namun setelah persaingan ketat selama 4 babak penuh penilain selesai. Rupanya Arya Jagad mampu lolos dari persaingan ketat tersebut, setelah berhasil mendominasi perolehan nilai dari babak ke babak. Dengan berhasil mendapat nilai 5 warna di tiga babak berturut-turut dan empat warna di babak terakhir.

Mbah Cemani persembahkan trophy juara kelas Pemula untuk Bambang HW

Hasil ini mengantarkan Arya Jagad bergelang FM 17 burung jawara milik ARS 2772 ini sukses merebut podium tertinggi sebagai juara 1. Sedangkan Kairos dengan ring LMS 782 milik Eko LMS yang mendapatkan bendera 5 warna dua kali pada babak pertama dan keempat, harus puas menempati posisi runner up.

Sementara Anugrah memakai identitas MJZ 179 milik Budi Anugrah yang sempat memberikan harapan, sayangnya bendera empat warnanya tidak juga dapat naik. Dengan mengantongi total nilai 87 berhasil merebut tempat ketiga, setelah unggul di nilai aduan atas pesaing terdekatnya.

“Suatu prestasi yang luar biasa buat Anugrah MJZ 179,” ungkap Wagiman, tokoh senior anggungan Solo Raya. “Bagaimana tidak, berangkat dari kelas Pemula lalu naik ke kelas Junior, dan kini di kelas Senior dapat nomor kecil,” imbuh Wagiman terkagum-kagum pada si empunya burung.

Budi Anugrah benar-benar tahu betul dalam merawat serta menyiapkan burung untuk setiap lomba yang diikutinya. “Burung itu punya sifat khusus yang mungkin orang lain pada gak tahu. Aku pelajari karakternya setelah ketemu ya ini bukti faktanya, selalu moncer di lapangan,” tutur Budi Anugrah saat ditanya awak media.

Juara-juara di kelas Pemula

Selanjutnya di kelas Pemula, persainganya juga tidak kalah seru. Persaingan ketat terjadi antara lima burung yang selalu saling susul perolehan nilai sejak babak pertama dinyatakan dimulai. Kelima-limanya mampu mendapatkan bendera empat warna sepanjang empat babak penilaian.

Persaingan itu akhirnya dimenangkan oleh Mbah Cemani bergelang PSG 582 yang ada di tiang kerekan nomor 7. Burung besutan Bambang HW tersebut yang memang terlihat paling rajin kerjanya juga kualitas suaranya lebih ungul. Lalu disusul oleh Kasmaran yang ada di tiang nomor 6.

Ucapan selamat kepada Budi Anugrah sang empu ring MJZ 179, penjelajah 3 kelas

Kasmaran dengan ring LMS 411 orbitan Eko LMS raih posisi runner up. Sedangkan Setiyoko ring Arya 88 debutan Sunaryanto di tiang nomor 47 mengunci posisi 3 besar. Latbernil Desember Ceria pun akhirnya ditutup, setelah panitia mengundi beberapa doorprize menarik. Juga mengundi kupon lelang untuk mendapatkan dua ekor burung derkuku trah Nasa BF. “Terima kasih untuk semua yang hadir, dan mohon ma’af jika masih banyak kekurangan,” tutup Rudy yang diamini oleh semua peserta. (Ramlee/Jat)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *