Setelah sukses gelar Latbernil Puter Pelung Semarang Gayeng beberapa waktu yang lalu, PPPPSI Semarang kembali mengadakan gelaran yang sama. Kali ini bertajuk Semarang Gayeng Orchid BF – Sadut BF pada Minggu, 6 Juli 2024. Gelaran lomba ini memang sengaja menampilkan farm-farm di Semarang sesuai permintaan para pemilik farm.
Menempati lokasi di Gantangan Gajah Mada 2 Jl. Fatmawati, Mangunharjo, Kec. Tembalang – Kota Semarang. Agenda lomba kali ini pun berjalan lancar dan sukses. Latbernil ini sebagai jawaban atas permintaan kwok mania Semarang yang menginginkan adanya kegiatan untuk menyalurkan hobinya.
“Gelaran lomba kali ini sebenarnya juga untuk memenuhi keinginan para kwok mania Semarang yang begitu besar akan adanya lomba puter pelung di Semarang,” ujar Surya Panindra, salah satu panitia. “Meskipun pelaksanaannya sendiri sedikit ada kendala.”
“Sebab kegiatan ini bertepatan dengan malam 1 Suro. Beberapa kwok mania menyatakan tidak bisa hadir,” lanjut Surya. “Tetapi ternyata hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi para penghobi puter pelung di Semarang lainnya untuk datang memeriahkan.”
Hal tersebut terlihat dari slot gantangan yang disediakan oleh panitia nyaris penuh. “Ada penambahan peserta pada saat acara berlangsung yang cukup signifikan. Alhamdulillah, jadi secara keseluruhan penyelenggaraan lomba berjalan lancar dan sukses. Terima kasih buat semua penghobi yang sudah berpartisipasi.” ungkap Surya.
Sesuai harapan panitia, latbernil tersebut bertujuan untuk membangun silaturahmi antara pemain senior, junior, pemula, dan pendatang baru, itu telah menjadi sarana bagi para penghobi buat bertemu penuh suasana kekeluargaan. Kegiatan yang digagas sekaligus menjadi media pembelajaran bagi penggemar puter pelung di sekitaran Kota Semarang.
Beberapa wajah-wajah baru ikut hadir di gantangan. Pun demikian dengan burung yang diikutkan, mayoritas merupakan burung yang belum pernah dilombakan. Latbernil Semarang gayeng ini menjadi tempat yang tepat untuk melatih gaco-gaco baru mereka, sekaligus untuk menyeleksi burung-burung yang punya prospek kedepannya.
Sedari awal latbernil ini memang akan dicoba untuk terus digulirkan buat mengasah gaco-gaco puter pelung Semarang. Dan memberikan jam terbang yang cukup bagi tetasan-tetasan baru yang mulai banyak berkembang di Semarang.
“Ke depan, kami tetap masih melihat jadwal lomba agar tidak berbenturan dengan lomba burung lainnya,” tutur pemilik GTR BF ini. PPPPSI Semarang berharap melalui kegiatan ini dapat semakin mematangkan para penggemar untuk beternak dan merawat burung lomba sehingga nantinya berhasil mocer di lapangan.
Namun yang utama dari menekuni hobi anggungan burung puter pelung ini adalah bagaimana caranya untuk selalu dapat membangun tali silaturahmi diantara penggemar. Sehingga hobi ini akan tetap menyenangkan, menghibur, dan sedapat mungkin bisa juga memiliki nilai tambah secara ekonomi.
Yang jelas mereka berharap puter pelung dapat bersinar seperti dulu lagi. “Kita sebagai penghobi ya penggantang sekaligus peternak, berharap puter pelung ini dapat seramai dulu lagi,” harap mayoritas para pemain yang hadir menikmati gelaran.
Dalam suasa hening malam hari setelah sekitar arena lomba diguyur hujan pada sore harinya menjadikan suasana terasa jauh lebih dingin dari seharusnya. Tanpa terdengar bisingnya deru kendaraan, suara puter pelung begitu jelas terdengar.
Beberapa burung yang berkompetisi sedikit kerepotan dengan udara malam yang dingin. Ini menjadi pelajaran berharga bagi si empu burung. Karena tidak semua burung puter pelung ini yang dikatakan lebih menyukai manggung di malam hari dapat bekerja secara maksimal ketika diterpa udara dingin.
Para peserta yang hadir begitu antusias bercengkerama sambil memantau gacoannya berbunyi. Juri yang bertugas dengan sigap memberikan penilain terbaik bagi yang bisa memamerkan alunan anggung ciamiknya.
Empat babak penjurian berlangsung lancar tanpa masalah dan akhirnya penetapan posisi kejuaraan diumumkan. Untuk juara pertama di kelas Bebas berhasil diboyong HST BF lewat aksi Gajah Mada bergelang HST 001 yang digantang pada nomor 38.
Tempat kedua, ditempati oleh Turbo bergelang Kita BF 215 yang ada di gantangan nomor 42 setelah berhasil tampil lumayan bagus. Urutan ketiga dimenangkan Neo Tech burung ternakan Orchid BF 117 orbitan Djangli Art yang digantang pada nomor 33.
Untuk kelas Pemula, juara pertama berhasil diraih Suro, debutan Jaga Karsa BF ring MBF 555 yang berada di nomor gantangan 18. Disusul kemudian oleh Syailendra ring HST GM 07 orbitan HST BF di gantangan 08. Pada urutan ketiga, ada Wiro ring HTN 271 milik HTN BF di gantangan 21.
Di ajang latbernil ini ada beberapa pendatang baru ikut berlomba dan berhasil menyabet posisi juara. “Kami memang berharap banyak muncul pendatang baru sehingga komunitas puter pelung di Semarang semakin tertantang dan menyenangkan,” ujar Surya.
Para juara mendapatkan trophy dan paket sembako, selain itu di akhir acara panitia juga mengundi doorprize. Sebelum acara ditutup, Surya Panindra mewakili segenap panitia memohon maaf jika selama penyelenggaraan acara ada kekurangan. “Semoga gelaran ini dapat menjadi wadah para peternak untuk bisa menampilkan burung-burung berkualitasnya.” (Ramlee/GTR)