Liga DMS telah memasuki putaran ke-5. Digelar pada Minggu, 5 November 2023 di Lapangan Gawanan – Colomadu Karanganyar. Agenda milik PPDSI Solo itu berlangsung seru dan meriah. Ada tiga partai yang dilombakan yakni kelas Senior, Yunior, dan kelas Pemula berhasil terlaksana tanpa hambatan.
Event liga derkuku itu mampu membuat dekoe mania di sekitaran Solo Raya begitu antusias untuk meramaikan dan menyemarakkan agenda tersebut. Bahkan ada yang datang jauh dari luar Solo yakni Semarang, Salatiga, dan Kebumen.
“Hari ini kami kembali menggelar Liga DMS Putaran 5 dengan lancar dan aman,” terang Agung Cahyanto, selaku Ketua PPDSI Solo. Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini memang menjadi agenda penting bagi perkembangan hobi derkuku di Solo.
“PPDSI Solo akan selalu berusaha untuk ikut membangun hobi derkuku, utamanya di Solo. Biar semakin semarak dan bermutu.” ungkap Agung. Kedepan PPDSI Solo telah siap dengan program-program unggulannya untuk menunjang keinginan para penggemar derkuku, biar hobi derkuku ini jauh lebih bermutu, utamanya para peternak.
PPDSI Solo selalu mengedepankan kejujuran dan yang terpenting juga dalam kegiatan kali ini adalah untuk selalu menjunjung tinggi sportifitas, kekompakan, dan kebersamaan demi menuju kemajuan derkuku di Solo. Terselenggaranya Liga DMS tersebut menjadi bukti kuat kolaborasi dan kerjasama yang terjalin erat dan dinamis.
Dengan begitu menciptakan sebuah kebersamaan dan kekompakan yang akan menjadi sebuah kekuatan besar untuk merealisasikan keinginan dan harapan antara komunitas hobi derkuku dengan pihak lain yang ada di Solo.
“Dengan adanya kegiatan Liga DMS diharapkan dapat juga menarik minat pemula atau masyarakat yang selama ini tidak mengenal derkuku untuk bisa menggemari,” harap Agung Cahyanto. Geliat hobi derkuku itu harus ditampakkan dan ditunjukkan kepada masyarakat luas.
Tujuannya tentu saja agar masyarakat bisa mengenal, tertarik, dan akhirnya mau bergabung dalam hobi tersebut. Langkah seperti ini dipandang perlu, karena proses menarik minat masyarakat untuk menyenangi derkuku butuh kerja keras dan kesabaran.
Semakin seringnya adanya kegiatan lomba derkuku secara tidak langsung juga akan meningkatkan mutu dan kualitas dari penghobi itu sendiri. Para penghobi yang kerap hadir di lapangan akan meningkat pemahamannya seputar hobi derkuku yang ditekuninya.
Sehingga apa yang dilakukan tidak asal dan memenuhi unsur sebagai dekoe mania yang memiliki tingkat pemahaman derkuku yang mumpuni. Jika sudah semakin paham maka secara otomatis para mania ini akan melakukan peningkatan mutu dan kualitas orbitannya. Mereka akan mencari derkuku yang lebih baik dari yang dimiliki sebelumnya.
Sementara itu PPDSI Solo juga menggembleng juri-juri mudanya. Mereka diberikan jam terbang yang cukup sehingga dapat memberikan penilaian yang baik. Siswo yang selalu mendampingi juri-juri ini tidak bosan-bosannya mengingatkan untuk menjuri dan melakukan penilaian sesuai dengan kualitas burung.
“Jangan sekali-kali menilai burung karena melihat pemiliknya. Kalian harus profesional dalam menilai burung,” sambung Siswo. Fair play harus menjadi misi bersama dalam menegakkan aturan. Sesuai dengan harapan Ketua PPDSI Solo bahwa juri-juri nasional yang ditugaskan pada saat itu, bisa membimbing jur-juri yunior.
“Senior itu buat tempat untuk konsultasi dan bertanya. Jika juri yunior ada yang kurang dipahami, jangan sungkan-sungkan untuk bertanya pada yang lebih senior,” jelas Dalip Kumar, juri senior Solo. Dalip berharap ada koordinasi antara juri penilai dan koordinator.
“Biasanya diawal penjurian, koordinator belum ada tugas, maka diharapkan bisa membantu juri penilai untuk memantau burung yang bunyi, sehingga peserta tidak sampai teriak karena burungnya tidak segera mendapatkan bendera,” jelas Dalip. Hal ini dilakukan untuk meredam teriakan peserta.
Selama acara berlangsung, hampir tidak ada teriakan yang mengganggu jalannya penjurian. Semua peserta begitu menikmati proses penjurian dengan cara ngopi di pinggir lapangan. Seperti apa yang dikatakan oleh Bandi yang selalu berusaha hadir meskipun usia sudah tidak muda lagi.
“Pokoke iso nggantang,” ujar Bandi dengan bersemangat. “Juara bagiku gak seberapa penting, ketemu dulur-dulur iso nggo ngrabuk nyowo,” tambahnya sambil tertawa renyah. Sesekali pandangannya ke arah atas melihat tingkah polah gacoannya.
Nuansa yang begitu menyejukkan diperlihatkan oleh gelaran Liga DMS 5. Para dekoe mania mendengarkan suara merdu derkuku yang ada ujung tiang kerekan. Cuaca cerah yang menyapa sepanjang perjalanan penjurian semakin membuat suasana bertambah gayeng.
Sampai akhirnya, perekap menentukan posisi daftar kejuaraan di masing-masing kelas yang dibuka. Untuk podium pertama di kelas Senior, berhasil menjadi milik Pak Rebo debutan Pak Tani Solo. Kemenangan derkuku ternakan New Ags 355 yang dikerek pada nomor 32 berkat raihan bendera 5 warna pada babak pertama, kedua, dan ketiga. Serta bendera empat warna pada babak keempat.
“Koyo digrujuk banyu es mas, jian seger tenan,” kata Irul Pak Tani BF mengomentari kemenangan burung derkukunya. “Merupakan kepuasan tersendiri mas.” Sebelumnya burung andalan Irul ini hanya diternak saja.
“Ngrumat Pak Rebo sudah sekitar satu setengah tahun. Burung ini di rumah cuma saya ternak. Ndak taunya malah keluarin suara bagus di lapangan. Jujur saya sempet kaget, semu ora percoyo mas,” cerita Irul berbunga-bunga.
Disusul kemudian oleh Bimo, andalan Sunaryanto Solo. Derkuku ternakan JNG 201 yang dikerek pada nomor 30 sebenarnya mempunyai nilai yang sama dengan sang juara hanya kalah aduan di suara tengah.
Sedangkan tempat ketiga diraih oleh Ilusi gaco Kanjeng Prabu. Sukses derkuku ternakan LMS 368 itu berkat raihan bendera empat warna pada babak pertama dan keempat serta lima pada babak kedua dan ketiga.
Di kelas Yunior, Wayang andalan King Kevin Solo berhasil menjadi yang terdepan. Keberhasilan derkuku ternakan Wayang 063 yang dikerek pada nomor 19 berkat raihan bendera empat warna pada babak pertama dan empat, serta bendera lima warna pada babak kedua dan ketiga dengan total nilai 87 ½ jauh meninggalkan lawan-lawannya.
Di tempat kedua ada Setyaki gaco Kanjeng Prabu Solo ring Tresno 489 yang dikerek pada nomor 16 dengan raihan bendera empat warna rata dari babak pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Ditempat ketiga ada Liontin rawatan Wagiman bergelang GSM 1750 yang dikerek pada nomor 4.
Di kelas Pemula, juara pertama berhasil menjadi milik Abisa ring Yiz 106 yang menempati nomor kerekan 73. Disusul kemudian di posisi kedua ada Kuda Hitam ring GSM 1761 amunisi Roni Salatiga yang dikerek pada nomor 67. Dan ditempat ketiga ada Arya Jagad orbitan Ars Solo ring FM 17 yang dikerek pada nomor 62. (Ramlee/Jat)