Komunitas penghobi puter pelung di Sidoarjo, kembali menggelar acara, pada Minggu 11 Agustus 2024. Bertajuk Lomba Puter Pelung dan Ngopi Bareng Laskar Jenggolo. Agenda kali ini masih tetap membuka satu kelas yakni kelas Madya di Gantangan New PPKL JC Jl. Pucang Anom – Sidoarjo.
Hariyono selaku motor penggerak acara mengaku bahwa kegiatan ini rutin digelar. “Kami upayakan untuk mengadakan acara Lomba Puter Pelung dan Ngopi Bareng Laskar Jenggolo setiap bulan dengan tujuan untuk memberikan semangat kepada masyarakat agar bisa terus menekuni hobinya,” ujar Hariyono.
“Dengan kegiatan ini kami berharap hobi puter pelung di Sidoarjo bisa tetap eksis dan semarak,” jelas Yoyon, begitu pria ini biasa disapa. Meskipun bulan kemarin acara serupa gagal digelar karena ada miss komunikasi dengan pihak gantangan.
Secara mendadak panitia pun membatalkan rencananya. Padahal beberapa penghobi sudah terlanjur meluncur ke lokasi, dan dengan sangat terpaksa harus memutar balik. Bahkan Januar, salah seorang penghobi dari Surabaya bersama keluarga kecilnya sudah ada di lokasi.
Dengan kegagalannya itu, panitia meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua penghobi puter pelung yang sudah terlanjur menyiapkan gacoannya. Agar kesalahan serupa tidak terulang, pihak panitia mengadakan komunikasi intens dengan pihak ganatangan.
Lebih lanjut disampaikan oleh Moehlis Hidayat, salah satu punggawa Laskar Jenggolo, bahwa even ini memang masih jauh dari harapan. Keinginan untuk bisa menjadikan hobi puter pelung sebagai pilihan masih belum maksimal, masih belum bisa semarak seperti dulu.
“Hobi puter pelung disini masih belum begitu semarak jika dibandingkan dengan ketika hobi puter pelung begitu ramai beberapa tahun yang lalu. Saat ini penghobinya yang datang memenuhi undangan kami masih didominasi wajah-wajah lama dan tidak banyak.”
“Namun begitu kami tetap berupaya agar hobi puter pelung bisa lebih semarak lagi,” sambung pemilik Pangestu Bird Farm. Berbagai cara sudah ditempuh dan dilakukan agar puter pelung benar-benar bisa lebih baik dan berkembang.
“Kami setiap bulan berupaya untuk selalu menggelar acara Lomba Puter Pelung dan Ngopi Bareng Laskar Jenggolo dengan segala keterbatasannya. Kami akan tetap berupaya melaksanakan agenda rutin tersebut,” jelas Moehlis.
Semua itu karena memenuhi keinginan puter pelung mania yang ada di sekitaran Sidoarjo. “Saya tawarkan ke teman-teman, apakah Lomba Puter Pelung dan Ngopi Bareng Laskar Jenggolo ini akan tetap dilaksanakan atau tidak. Ternyata semua bilang, tetap harus ada kegiatan.”
Komitmen ini yang menjadi salah satu pesan kuat bahwa Laskar Jenggolo akan terus hadir dengan menjadikan Gantangan New PPKL JC Jl. Pucang Anom – Sidoarjo menjadi pusat kegiatan. Disana para kwok mania yang hadir bisa memantau dan mengetahui kualitas puter pelung orbitannya.
Karena ada juri-juri yang diturunkan untuk menilai burung-burung tersebut. Artinya bahwa hasil yang diketahui dari performa burung, benar-benar penilaian yang obyektif dan riil karena ada ahlinya yakni juri yang memberikan penilaian.
Penilaian tersebut bukan berasal dari para pemilik burung, atau rekan sesama peserta atau bahkan dari kwok mania senior. “Disini kita sama-sama belajar dan saling tukar pikiran dan pengalaman seputar hobi puter pelung, apalagi ada juri yang bisa diminta penjelasannya saat bertanya tentang kualitas burung kita,” ungkap Moehlis.
Ada seorang kwok mania Sidoarjo yang datang dengan membawa serta lima gacoannya dari enam yang sudah disiapkan, tetapi yang satu ekor terpaksa harus ditinggal karena terluka saat menghindari terkaman predator. Mr. Ho penggiat puter pelung Sidoarjo bahkan harus kehilangan gaco barunya karena dimangsa tikus.
Penghobi dari Pandaan, Bangkalan, Pamekasan, dan Surabaya turut hadir menyemarakkan acara. Pelaksanaan penjurian berlangsung seru. Burung-burung muda yang belum teruji di lapangan banyak menghiasi gantangan.
Sampai akhirnya ditetapkan posisi kejuaraan. Juara pertama berhasil menjadi milik Joko Tingkir amunisi Waris yang datang jauh-jauh dari Pamekasan Madura. Burung dengan ring B2W 577 yang digantang pada nomor 20.
Disusul kemudian Coba 1 orbitan dari AG BF Bangkalan, puter pelung ternakan AG 19 yang menempati nomor gantangan 19. Untuk tempat ketiga, berhasil menjadi milik Papala, debutan Cong Wandi Sidoarjo, burung ternakan PJR 75 yang digantang pada nomor 33.
Diakhir acara, panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kerjasama peserta, sehingga cara bisa berjalan sesuai harapan dan rencana. Permintaan maaf juga disampaikan jika selama acara berlangsung dari awal hingga akhir, ada hal-hal yang kurang berkenan bagi semua puter pelung mania yang hadir. (Ramlee)