Lomba seni suara alam burung puter pelung bertajuk “Latpres Nganjuk Ora Sepele 3” yang akan dihelat akhir pekan ini bakal menjadi ajang persaingan ketat jawara-jawara puter pelung. Ini merupakan edisi yang ke-3, setelah sebelumnya ada Nganjuk Ora Sepele 1 pada 27 September 2020 dan Nganjuk Ora sepele 28 Nopember 2021, berjalan sukses.
Leo Sukma sebagai Ketua Panitia selalu menginginkan gelaran yang spesial untuk Jawa Timur. Salah satunya adalah dengan mendatangkan trophy khusus dari Yogyakarta. Margo Trophy, pengrajin trophy handal dari Yogyakarta digandengnya untuk mewujudkan trophy yang diinginkan. Sang juara pasti akan bangga mendapatkan trophy juaranya nanti.
Semenjak lomba semarak diadakan dimana-mana usai turunnya level PPKM dan situasi yang semakin kondusif, Leo Sukma rajin mengikuti lomba-lomba tersebut. Semangatnya semakin membuncah tatkala Prabu, puter pelung andalan Rendra dari Surabaya yang di Nganjuk Ora Sepele 2 menempati runner up di kelas Utama akhirnya bisa dipinang.
Di tangan Leo, harapan tinggi menempatkan Prabu sebagai jawara puter pelung yang patut diperhitungkan. Meskipun saat ini performanya tidak seperti saat bersama Rendra. Memang butuh waktu untuk mengkondisikan burung ke puncak penampilannya.
Beberapa jawara-jawara puter pelung diyakini bakal turun gelanggang. Burung-burung seperti ini biasanya memang sengaja dipersiapkan menghadapi event-event besar. Apalagi kini, seolah tiada bulan tanpa adanya event akbar. Tinggal mengatur kondisi sang gacoannya masing-masing agar mampu tampil maksimal.
Leo Sukma juga yang menggagas gelaran “Latpres Nganjuk Ora Sepele” mulai yang pertama hingga ketiga nanti. Usahanya ini memang cukup mendapat apresiasi dari kalangan penghobi anggungan burung puter pelung. Desain promonya yang terkesan mewah dan elegan membuat event ini dinanti.
Saat ini sebutan Nganjuk Ora Sepele seolah sudah menjadi ikon baru buat acara yang digelar oleh PPPPSI Pengcab Nganjuk. Tidak itu saja, Leo juga membentuk tim Nganjuk Ora Sepele untuk ikut berpartisipasi di helatan lomba di beberapa daerah.
“Karena tujuan kami selain hobi juga bisa bersilaturrahmi ke saudara-saudara sesama penghobi anggungan ini di daerah lain,” jawab Leo, saat ditanya motivasinya bersama dengan tim bentukannya melawat ke beberapa daerah untuk ikut meramaikan lomba.
Leo juga menginginkan acara “Latpres Nganjuk Ora Sepele” itu mempunyai ciri tersendiri dibandingkan dengan daerah lain. Harus ada bedanya. Penjuriannya pun harus benar-benar penjurian yang fair play. Untuk itu jauh-jauh hari, tim juri yang akan bertugas sudah didiskusikan dengan PPPPSI Pengda Jatim.
Diharapkan jalannya lomba dapat berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan. Suporter juga tidak berteriak menyemangati burungnya, agar suara burung puter pelung yang merdu itu dapat terdengar dengan jelas. Sehingga pada akhirnya lomba semakin bisa dinikmati dan menghadirkan burung – burung puter pelung juara yang mumpuni.
“Saya juga ingin memberi support atau memberi semangat buat pemula di Nganjuk,” jelas Leo. “Karena di Nganjuk, sebagian besar masih beranggapan bahwa burung puter (pelung) itu murah, dan memiliki irama lagu yang begitu-begitu saja,” ujar Leo menutup obrolan dan bergegas mengikuti rapat persiapan gelaran Latpres Nganjuk Ora Sepele 3. (Ramlee)