Gelaran Ngopi Bareng dan Lomba Puter Pelung oleh Pengcab PPPPSI Sidoarjo, pada hari Minggu, 3 Desember 2023 berlangsung penuh keakraban. Masih tetap menempati lokasi di Gantangan PPKL JC Jl. Pucang Anom – Sidoarjo, merupakan bentuk keseriusan Pengcab Sidoarjo dalam meramaikan kembali hobi puter pelung.
“Alhamdulillah, berkat dukungan dan partisipasi teman-teman kwok mania, acara rutin Ngopi Bareng dan Lomba Puter Pelung ini, bisa ramai dan berjalan sesuai dengan rencana,” ucap Hariyono, Ketua Pelaksana. Panitia kali ini melombakan dua kelas yakni kelas Pemula dan Madya.
“Terima kasih kepada semua puter pelung mania yang hadir, baik dari wilayah Sidoarjo sendiri maupun dari Probolinggo, Surabaya, Bangkalan, dan Pamekasan,” sambung Yoyon, panggilan akrab Hariyono. “Saya bersama rekan-rekan pengurus lainnya mohon ma’af, bila masih ada kekurangan.”
Lomba puter pelung yang digagas Delta Force Sidoarjo, juga dihadiri penggemar puter pelung pemula. Bahkan baru pertama kali hadir di gantangan. Ingin ikut merasakan sensasi melombakan burung puter pelung yang dulu tidak dianggap itu.
Seperti apa yang disamapikan oleh Roni Irawan, pemilik AR BF Sukodono. “Iya, baru kali ini hadir di lomba puter pelung,” ungkap Roni. “Ini juga untuk menunaikan amanah Alm . Bapak yang ingin kegemarannya dilanjutkan.”
“Alm. belum sempat hadir karena waktu itu sedang sakit,” lanjut Roni. Maka kehadiran Roni lebih banyak untuk menikmati jalannya lomba puter pelung itu seperti apa. Karena memang belum mengerti benar, pun demikian dengan gaco yang dibawanya.
Meskipun kemarin ada beberapa gantangan yang kosong, tapi itu tidak mengurangi semangat dan antusiasme peserta yang hadir. Mereka mengawal jago puter pelungnya masing-masing. Bersaing dengan jago-jago puter pelung lainnya.
Selain itu, seperti biasa hadir pula gaco-gaco dari luar Sidoarjo. Seperti dari Surabaya, Bangkalan, dan Pamekasan. Juga hadir single fighter dari Probolinggo. Turunnya jago-jago dari luar kota, benar-benar sangat menyulitkan ambisi jago-jago tuan rumah untuk bisa meraih nilai tertinggi.
Selain menambah ramai suasana, juga makin menambah seru persaingan antar jago yang tampil berkompetisi. Tidak sekedar berusaha menjadi yang terbaik, beberapa diantaranya memanfaatkannya untuk melatih mental gacoannya.
Begitu babak pertama dinyatakan dimulai oleh panitia, suasanapun berubah menjadi semarak. Para gacoan langsung berusaha tampil maksimal dalam melantunkan anggung emasnya. Suara anggung merdu dari masing-masing jago yang digantung langsung direspon oleh juri yang bertugas.
Sesekali terdengar teriakan dari para pemilik dari bibir arena lomba untuk memberitahukan juri akan aksi gacoannya. Namun teriakan itu masih dalam batas wajar, karena tidak sampai mengganggu kerja juri yang bertugas.
Persaingan antar gaco dari luar kota benar-benar terjadi. Terbukti, Bulgari gaco dari Dhe Nardi dengan Pamor milik AG BF utusan Bangkalan. Keduanya terlihat saling beradu anggung merdu, untuk bisa mencuri podium tertinggi.
Jalannya penilaian sepanjang empat babak berdurasi 20 menit itu berjalan lancar. Meskipun hawa pagi itu terasa sedikit gerah, namun tidak menghalangi para peserta untuk memamerkan suara merdunya dihadapan para juri.
Dan setelah malalui pesaingan ketat antar jago selama empat babak penuh penilaian. Dan juga setelah tim perumus selesai merekap hasil nilai dari babak pertama sampai babak keempat. Burung-burung milik AG BF Bangkalan kembali mendominasi daftar juara.
Di kelas Madya, Pamor di gantangan nomor 43 milik AG BF Bangkalan akhirnya menuntaskan penampilan apiknya di urutan pertama. Berbekal perolehan bendera lima warna sepanjang tiga babak dan empat warna di babak keempat cukup memberikan bukti akan kualitas Pamor yang bergelang AG 100 ini.
Sedangkan Bulgari harus puas di posisi runner up. Penampilan impresifnya pada babak pertama dengan raihan bendera lima warna tidak berlanjut pada babak-babak berikutnya. Dengan umur yang relatif masih sangat muda, membuat Bulgari nantinya bisa diharapkan mampu berprestasi jauh lebih baik lagi.
Kemudian posisi ketiga berhasil direbut oleh Mangku Jagad andalan dari Conk Wandi Sidoarjo. Conk Wandi sendiri merasa bersyukur Mangku Jagad masih mampu berprestasi setelah bersaing ketat dengan gaco-gaco dari luar kota.
Sedang di kelas Pemula, gaco milik AG BF juga jadi yang terdepan. Adalah Yunior 1 yang ada di gantangan nomor 10 jadi juara pertamanya. Burung bergelang AG 10 itu sukses mengungguli lawan-lawannya.
Sementara posisi kedua dihuni oleh Joko Tingkir besutan Waris dari Pamekasan. Burung hasil ternakan Gema Aura dengan nomor ring 634 di gantangan 16. Sedangkan menutup tiga besar ada New Karisma ring AG 200 di gantangan 14.
Di kelas Pemula ini beberapa burung dari kandang AG BF diikutsertakan. Seperti biasa tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi event lomba, sekedar memberikan pengalaman bertanding saja, seperti penuturan H Alif, pemilik AG BF Bangkalan.
“Burung baru ambil di umbaran yang tak ikutkan di kelas Pemula,” jelas H. Halif. “Alhamdulillah semua mau kerja tadi, meskipun tidak bisa mulus. Bahkan burung yang kakinya kejepit waktu ikut di Liga Jatim kemarin juga tak ikutkan.”
Selepas pengumuman para juara di kedua kelas yang dilombakan, pengurus dan para peserta duduk bersama membicarakan agenda lomba berikutnya. Ada keinginan adakan gelaran yang sedikit lebih besar dari kegiatan latber rutin yang digelar oleh Pengcab Sidoarjo tersebut.
Shofwan selaku Ketua Pengcab Sidoarjo berterima kasih sekali atas perhatian para penghobi puter pelung yang ada di Surabaya dan Bangkalan serta dari Sidoarjo sendiri tentunya. Beberapa keinginan yang diutarakan para penghobi akan coba diterapkan dalam pelaksanaan lomba berikutnya.
“Sekali lagi, saya atas nama panitia dan mewakili tim juri yang bertugas mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir. Dan mohon ma’af jika ada kekurangan,” ucap Dhe Nardi, penanggung jawab lomba.
“Insyaallah kalau tidak ada halangan, bulan Januari 2024 nanti. Kami dari Pengcab Sidoarjo akan menggelar lomba yang lebih besar. Mohon doa dan dukungan teman-teman kwok mania semua,” tutup Dhe Nardi. (Ramlee)