P3K (Paguyuban Puter Pelung Kudus) merupakan sebuah perkumpulan para penghobi anggungan burung puter pelung di Kabupaten Kudus-Jawa Tengah. Didirikan pada 20 Oktober 2021 silam. Bisa dikatakan itulah untuk pertama kalinya di Kudus terbentuk paguyuban penggemar burung puter pelung.
Adalah seorang Yulis Cleon yang mengawali terbentuknya P3K. Pria yang biasa dipanggil Cleon ini sebenarnya seorang penggemar burung kicauan. Sejak tahun 2002 Cleon telah merambah berbagai event lomba burung kicauan.
Hingga akhirnya pada tahun 2017, Cleon mengawali pertemuannya dengan Irul pemilik Pak Tani BF Solo ketika masih sama-sama menggemari dan hadir di gantangan burung kicauan. Hingga akhirnya atas perkenalannya dengan Irul pula Cleon mengenal burung puter pelung.
Suatu saat ketika berada di Solo, Irul mengajak Cleon menghadiri lomba burung puter pelung di Solo. “Dulu saya melihat orang-orang penghobi puter pelung pada kumpul di gantangan maupun kopdar itu terlihat rukun, begitu guyub,” tutur Yulis Cleon membuka pembicaraan.
“Mereka juga terlihat sangat dewasa saat berkumpul dan membahas sesuatu,” lanjut Cleon. “Sikap seperti itu identik dengan ketenangan. Dari situ timbul rasa untuk ikut menggemari burung anggungan ini.”
“Saya tergolong baru dalam merawat puter pelung waktu itu, mungkin baru berkecimpung dan memelihara puter masih sekitar 4 bulan lamanya. Karena baru senang-senangnya saat bisa memvideokan puter pelung di rumah dan sampai burungnya berhasil produk.”
“Mulailah saya sering posting di FB. Di dalam beranda FB saya sering tag FB Irul Arza dan FB Pak Kuncoro. Dan seiring waktu ada beberapa orang Kudus yang hobi puter puter pada japri aku, tanya-tanya,” kenang Cleon.
“Dalam waktu yang sesingkat itu juga saya saya sering harus bolak-balik Kudus – Solo. Ambil dagangan puter pelung dan saya pasarkan di rumah. Syukur Alhamdulillah, waktu itu cukup banyak yang berminat beli.”
“Tamu yang membeli burung juga saya kasih tahu kalau mau buat latihan bersama puter pelung,” lanjut Cleon lagi. Dengan cara seperti itu, sedikit banyak para penghobi di Kudus ini tahu akan ada kegiatan berkaitan dengan hobinya.
Cleon akhirnya membuat undangan pertemuan untuk kumpul bareng dengan para penghobi puter pelung Kudus di caffe kecil miliknya. Bersama beberapa temannya, Cleon begitu aktif mengadakan pertemuan demi pertemuan.
“Saya ajak juga Pak Masturi dan Cak Dikin yang waktu itu masih kerap kontak. Semua teman di kicauan tak ajak ikut main ke caffe buat ngobrolin puter pelung, walaupun belum punya burung puter pelung.”
Hasil dari pertemuan-pertemuan tersebut akhirnya timbul rencana membuat kegiatan latihan dinilai puter pelung. “Karena waktu itu Saya, Pak Masturi, dan Cak Dikin yang paling dekat jadi kita sering ketemu dan akhirnya kita sepakat membuat akun FB P3K.”
Nama Paguyuban Puter Pelung Kudus yang disarankan oleh Cleon akhirnya diputuskan dipakai, agar tidak terlihat hanya sebagai sebuah komunitas saja. Niatan ini digarap dengan serius, termasuk pembuatan logo beserta makna yang terkandung di dalamnya.
Seiring berjalannya waktu akhirnya bisa mendatangkan Irul yang hadir bersama Andri putra dari Kuncoro, untuk memberikan arahan atau sekedar menjelaskan bagaimana burung puter pelung yang bagus. Saat itu juga untuk pertama kalinya diadakan gantang bersama secara dadakan berlokasi Gantangan AngSya Kds, milik Cleon.
Cleon bersama Masturi mengkonsep P3K dan membentuk kepengurusan agar segala sesuatunya tertata dengan baik. P3K pun memiliki struktur organisasi yang lengkap, jadi memang bukan sekedar sebuah komunitas anggungan puter pelung belaka.
Malam itu dengan acara syukuran sederhana P3K resmi terbentuk di kediaman Yulis Cleon di Jl. Wisma Pura Ds. Tanjungkarang RT 01 RW 03 Kec. Jati Kab Kudus- Jawa Tengah kepengurusan P3K terbentuk. Cleon pun ditunjuk sebagai sekretaris dan menetapkan alamat kediamannya sebagai Sekretariat resmi dari P3K.
P3K bertujuan sebagai wadah bagi para penghobi burung puter pelung yang ada di Kudus. Bersama P3K, mereka menjalin silaturahmi, belajar bersama demi memajukan puter pelung di Kudus agar setaraf dengan kota-kota lainnya yang hobi anggung puter pelungnya sudah demikian semarak.
Salah satu tanda hobi puter pelung ini semarak adalah intens tergelar kegiatan kontesnya. Dalam hal ini lomba seni suara alam puter pelung. Secara tidak langsung semaraknya gelaran lomba puter pelung akan dapat menarik masyarakat untuk ikut menggemarinya.
Diketuai Supriyanto, P3K juga berusaha menjadi pemicu bagi masyarakat sekitar untuk ikut tertarik membudidayakan dan merawat puter pelung. “Ya, syukur-syukur bisa menjadi lahan penghasilan tambahan bagi para peternak, pengrajin sangkar, dan para pecinta kontes puter pelung,” kata Masturi menambahkan.
P3K yang memiliki slogan “Nyedulur Tanpo Ukur” itu secara aktif mengadakan pertemuan secara rutin, sebulan 2 kali. Berbagai permasalahan dibicarakan dalam setiap pertemuan yang mereka adakan. Sekaligus sebagai ajang silaturahmi menjalin ikatan kekeluargaan.
Selain itu, dalam agenda pertemuan juga diselingi dengan mengadakan latihan atau gantang bareng burung-burung puter pelung yang dipunyai para anggotanya. Kini lebih dari 30 orang telah tercatat sebagai anggota.
Mimpi berikutnya adalah membentuk Pengcab PPPPSI Kudus. Keinginan untuk itu telah dilayangkan secara resmi ke Koorwil Pati yang membawahi wilayah Kudus, ke Pengda Jawa Tengah bahkan Ke PPPPSI Pusat. Agar kegiatan lomba yang kerap mereka gelar dapat menggunakan pakem penilaian yang jelas dan sah. (Ramlee)