Pengcab PPDSI Sukoharjo kini telah resmi memiliki lapangan sendiri. Agenda launching ditandai lewat gelaran acara Latbernil, pada Minggu 15 September 2024. Acara tersebut dihadiri segenap pengurus cabang Sukoharjo, tokoh-tokoh derkuku setempat, dan dekoe mania.

Lokasi gantangan menempati area lahan kosong yang cukup luas milik perorangan di kelurahan Kwarasan Kab. Sukoharjo. PPDSI Sukoharjo diperbolehkan menggunakan lahan tersebut tanpa harus bayar sewa. Lahan ini berjarak sekitar 1 km dari perkampungan.

Sangat memadai untuk kebutuhan gantangan yang diperlukan. Masih bisa dikembangkan hingga layak untuk menggelar event sekelas LDI sekalipun. Keberadaan lapangan ini sudah lama menjadi angan-angan yang harus diwujudkan.

Doa dibacakan H. Nur Ali Sasongko dengan ajudan Wakapolsek Eko Budi

Handoko selaku Ketua Pengcab PPDSI Sukoharjo mengatakan bahwa perjalanan panjang dan berliku harus ditempuh demi berdirinya gantangan derkuku di Sukoharjo. Keberadaan gantangan tersebut dirasa sangat dibutuhkan demi perkembangan hobi derkuku di wilayah Sukoharjo.

“Kebetulan ada lahan kosong yang tidak terpakai, yang oleh pemiliknya diperbolehkan dipakai untuk mendirikan gantangan untuk kebutuhan latihan milik Pengcab Sukoharjo,” terang Handoko. Namun cita-cita untuk memiliki arena lomba tidak serta merta bisa segera terwujud.

Gunarso lakukan pemotongan tumpeng diberikan Rudi Ketua Panitia

Handoko merasa sangat bersyukur ketika akhirnya lapangan yang diinginkannya dapat terwujud. “Syukurlah kini Pengcab Sukoharjo sudah bisa memiliki gantangan derkuku seperti yang saya dan rekan-rekan lainnya cita-citakan kini terwujud sudah, meski harus berdarah darah,” ungkap Handoko.

“Perjuangan kami selama ini untuk memiliki lokasi latihan sendiri, akhirnya benar-benar terkabul. Mudah-mudahan apa yang kami punyai saat ini menjadi modal bagi kami untuk bisa lebih semangat dan terus maju demi menyemarakkan hobi di Sukoharjo,” jelas Handoko.

Tim juri yang bertugas menyempatkan foto bersama

Lebih lanjut disampaikan bahwa lokasi gantangan ini sangat luas, masih bisa dikembangkan. Akses jalannya juga mudah dijangkau. Apalagi lapangan ini jauh dari hiruk pikuk kegiatan masyarakat sehingga kegiatan ngerek derkuku tidak terganggu oleh keramaian.

Kondisi ini tentu akan menguntungkan bagi Pengcab Sukoharjo dan komunitas-komunitas derkuku yang ada untuk memperkenalkan lebih luas hobi yang mereka tekuni. “Pokoknya lahan ini sangat enak, luas, dan memadai untuk menggelar kegiatan seperti latbernil,” sambung Handoko.

Lokasi lomba masih cukup luas dan jauh dari perkampungan

Dari pantauan media, lokasi ini memang nyaman untuk dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan Pengcab Sukoharjo. Lokasinya mampu menampung banyak kendaraan, baik roda empat apalagi roda dua. “Saya kira, area di sekitar lokasi bisa dipakai parkir kendaraan dekoe mania tanpa mengganggu tiang kerekan,” kata Handoko lagi.

Diakui bahwa kondisi lapangan sampai saat ini memang belum seluruhnya terlihat rapi. Masih ada beberapa titik yang membutuhkan penanganan lebih lanjut untuk dieksekusi sehingga bisa benar-benar bisa nyaman dipergunakan.

Tim kompak penggantang derkuku DMS

Meski tidak bisa disamakan dengan daerah lain yang telah lebih mapan, namun diharapkan Sukoharjo akan memastikan diri mampu membangun hobi bersama masyarakat disana, dengan adanya lokasi latihan sebagai pusat kegiatan. Adanya lokasi latihan, maka akan ada wadah bagi mereka untuk terus berkumpul.

Dan pada hari Minggu kemarin lokasi tersebut resmi dilaunching. Ditandai dengan kegiatan berupa latihan bersama dinilai dengan menghadirkan juri-juri yang memberikan penilaian terhadap burung-burung yang dibawa oleh para dekoe mania.

Eko dan Dalip mendapat doorprize derkuku

“Hari ini, kami memulai latihan bersama dinilai dengan jumlah peserta yang sangat menyenangkan. Ternyata tiang kerekan yang kami punya cukup layak untuk digunakan kegiatan. Terus terang kami bangga dan senang dengan kegiatan awal ini karena bagi kami hal itu adalah proses perkembangan hobi yang kami inginkan,” jelas Rudi selaku Ketua Panitia.

Kegiatan Latbernil ini juga tidak datang tiba-tiba. Banyak dukungan dari para dekoe mania untuk segera mengadakan kegiatan di lokasi baru tersebut. “Ide latbernil atas dukungan dari temen-teman DMS yang solid dan turunnya Koh Lilik Moncer yang mensponsori latbernil ini,” tutur Rudi.

Bendera koncer diserahkan oleh Pak Lurah pada burung di kelas Bebas milik Pak Kanjeng

“Selaku sesepuh, Pak Gunarso menyarankan untuk dilakukanya potong tumpeng atau syukuran sebagai bentuk kearifan lokal kulo nuwun berdoa pada Tuhan YME. Dengan harapan apa yang diupayakan ini dapat selamat dan sukses kedepannya.”

Tidak banyak kelas dan blok yang dibuka karena kegiatan ini merupakan acara pembukaan dan peresmian gantangan Pengcab Sukoharjo. Panitia hanya membuka dua kelas yakni kelas Pemula dan Bebas, dengan masing-masing 1 blok.

Para juara di kelas Bebas

“Syukurlah, meski kami bersama panitia baru pertama kali ini menggelar latbernil, namun berkat kekompakan dan semangat kerja bersama, serta dukungan dari DMS, Koh Lilik juga dari teman-teman dekoe mania acara ini bisa dapat terlaksana dengan baik sesuai rencana,” ungkap Rudi lagi.

Lebih lanjut, ia bersama Pengcab Sukoharjo, tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua yang sudah ikut mensukseskan gelaran liga ini. “Betul hanya ini yang bisa kami sampaikan dan kurang lebihnya kami juga mohon ma’af.”

Eko mendapat bendera koncer di kelas Pemula dari Lilik Moncer didampingi Dodo pemilik Dorrick BF

Diawali dengan pemotongan tumpeng sebagai bentuk rasa syukur kemudian dilanjutkan pembacaan doa. Tidak lama kemudian, peluit pun dibunyikan sebagai tanda latbernil resmi dimulai. Dan suasana arena lomba-pun berubah menjadi ramai oleh anggung merdu jago-jago derkuku yang dikerek.

Adu mental, kualitas anggung serta kestabilan bunyi dari detik ke detik, benar-benar jadi perhatian juri maupun koordinator yang memberikan nilai sesuai AD/ART PPDSI. Persaingan seru dan sengit perburuan nilai selama 4 babak penuh penilaian. Akhirnya ada beberapa jago derkuku yang aksinya memang susah dibendung oleh lawan-lawannya.

Juara di kelas Pemula foto bersama

Seperti di kelas Bebas, burung dengan nama Ilusi milik KPyang menempati kerekan 53. Jago bergelang LMS 368 ini berhasil merebut podium pertama tanpa ada kendala setelah mampu raih bendera lima warna dan dinilai layak untuk membawa pulang tropy juara 1.

Menyusul kemudian Bintang Laut andalan ARS 2772 Solo. Derkuku bergelang Boby 117 yang digantang pada nomor 57 mampu merebut tempat kedua, dengan raihan nilai yang sama dengan sang juara dengan tiga kali bendera empat warna dan sekali lima warna namun kalah di aduan. Dan tempat ketiga diraih oleh Matahari bergelang PSG 300 orbitan Boedi Santosa Solo yang ada di tiang 37.

Untuk kelas Pemula, podium pertama berhasil menjadi milik Kasmaran bergelang LMS 411, amunisi Eko LMS Solo di tiang nomor 32. Tempat kedua direbut Anugrah Debutan Budi dengan ring MJ 2179 di tiang 19. Tempat ketiga yang dimenangkan Adinda gaco muda Jat BF, derkuku ternakan Dinda 17 yang digantang pada nomor 27. (Ramlee/Jat)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *