Srigunting (Dicrurus spp.) merupakan salah satu burung yang dikenal karena kecerdasannya dalam menirukan suara dan penampilannya yang anggun. Srigunting termasuk burung kicau berpenampilan eksotis yang mudah dikenali dari ekor panjang bercabang yang mirip gunting.

Srigunting, atau drongo dalam bahasa Inggris, merupakan salah satu jenis burung pengicau yang hidup di wilayah tropis. Setidaknya ada 26 spesies Srigunting yang hidup di wilayah tropis Asia, Afrika, dan Eropa. Burung Srigunting masih berada dalam spesies Dicruridae.

Terdapat dua genus dari spesies tersebut, yakni Chaetorhynchus serta Dicrurus. Persebarannya kerapkali ditemukan pada wilayah Afrika, Australia, dan juga Asia. Di Indonesia, persebarannya banyak berlokasi di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga wilayah Wallacea dan Nusa Tenggara.

Srigunting sedang berburu serangga

Pesona burung Srigunting sebagai hewan dengan kicauan merdu memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Srigunting juga dikenal sebagai burung yang pintar menirukan suara burung lain. Bahkan, burung ini sering disebut sebagai burung peniru ulung di dunia kicau.

Baca juga : Madi Injap, Spesies Burung Unik yang Berhelm Bersuara Nyaring

Burung Srigunting dapat ditemukan di berbagai jenis habitat, tergantung pada spesiesnya. Burung ini biasanya tinggal di hutan hujan tropis, hutan pegunungan, semak belukar, hingga area terbuka seperti padang rumput dan perkebunan. Umumnya burung ini senang tinggal di perkebunan, rawa-rawa, hingga daerah hutan misalnya bakau dan mangrove.

Induk Srigunting sedang meloloh anak-anaknya

Srigunting memiliki kemampuan beradaptasi dengan ketinggian yang berbeda-beda. Sebagian besar spesies ditemukan di dataran rendah hingga ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut. Namun, beberapa spesies seperti Srigunting Jambul-rambut (Dicrurus hottentottus) dapat hidup di hutan pegunungan hingga ketinggian 1.770 meter dpl.

Adaptasi ini memungkinkan burung jenis ini untuk menjangkau berbagai wilayah geografis. Penyebaran geografis yang luas ini menunjukkan kemampuan Srigunting untuk beradaptasi dengan berbagai jenis lingkungan. Burung Srigunting cenderung memilih habitat dengan vegetasi yang cukup rimbun untuk bertengger dan berburu mangsa.

Bahkan sering terlihat bertengger di cabang pohon tinggi atau semak-semak untuk mengintai serangga yang menjadi makanan utama Srigunting. Vegetasi ini juga memberikan perlindungan dari predator serta tempat untuk bersarang selama musim kawin.

Sebagian besar spesies Srigunting didominasi warna hitam pekat yang mengilap. Kilau metalik ini bisa berwarna kebiruan atau kehijauan saat terkena cahaya, memberikan kesan yang gagah dan elegan. Meskipun beberapa spesies memiliki variasi warna lain, hitam legam adalah ciri paling umum.

Srigunting hitam (Dicrurus macrocercus)

Ciri paling ikonik dari Srigunting adalah ekornya yang panjang dan bercabang dalam, menyerupai gunting. Bentuk ekor ini sangat khas dan menjadi asal muasal namanya. Ekor ini berfungsi sebagai kemudi untuk bermanuver lincah di udara saat berburu serangga.

Baca juga : Pheasant, Ayam Hias Berbulu Eksotis Berharga Fantastis

Srigunting memiliki postur tubuh yang atletis, ramping, namun tegap saat bertengger. Burung ini seringkali memilih dahan terbuka sebagai tempat favoritnya, memamerkan siluet tubuhnya yang khas. Posisi ini juga menjadi titik strategis untuk mengawasi mangsa dan wilayah kekuasaannya.

Srigunting kelabu (Dicrurus leucophaeus)

Paruh Srigunting relatif tebal, kuat, dan ujungnya sedikit melengkung ke bawah. Desain paruh ini sangat efektif untuk menangkap dan menahan serangga yang merupakan pakan utamanya. Beberapa spesies yang lebih besar bahkan mampu memangsa hewan vertebrata kecil.

Srigunting dikenal memiliki repertoar suara yang sangat luas. Kicauannya bervariasi mulai dari siulan merdu, suara panggilan yang keras dan tajam, hingga suara berderit atau sengau yang unik. Variasi ini menunjukkan kompleksitas vokalnya yang tinggi.

Salah satu kemampuan paling mengagumkan dari srigunting adalah meniru suara burung lain atau mimikri. Srigunting sering meniru panggilan alarm spesies lain untuk menakut-nakuti mereka dan mencuri makanannya. Kemampuan mimikri yang cerdas ini menunjukkan tingkat inteligensi yang tinggi.

Selama musim kawin, habitat burung Srigunting menjadi lebih spesifik karena mereka membutuhkan tempat untuk membangun sarang. Sarang mereka biasanya dibuat dari ranting kecil dan daun-daunan kering yang ditempatkan di cabang pohon rendah atau semak-semak rimbun.

Srigunting jambul rambut (Dicrurus hottentottus)

Musim kawin Srigunting biasanya terjadi pada musim semi atau awal musim hujan tergantung pada lokasi geografisnya. Selama musim kawin, jantan akan menunjukkan atraksi berupa kicauan khas dan gerakan ekor untuk menarik perhatian betina.

Baca juga : Sengayan, Burung Puyuh Hutan dengan Penampilan Cantik yang Mulai Langka

Sarang mereka berbentuk cawan kecil yang dibuat dari ranting-ranting halus dan daun kering di cabang pohon rendah. Betina biasanya bertelur 2–4 butir telur yang dierami selama sekitar 14–21 hari sebelum menetas. Tempat bersarang ini harus aman dari gangguan predator untuk melindungi telur dan anak-anaknya.

Srigunting sharpe (Dicrurus sharpei)

Kerusakan habitat adalah salah satu ancaman terbesar bagi populasi burung srigunting. Deforestasi untuk pembukaan lahan pertanian atau perkebunan telah mengurangi luas hutan yang menjadi rumah bagi burung ini. Selain itu, urbanisasi dan aktivitas manusia lainnya juga berkontribusi pada hilangnya habitat alami Srigunting.

Melindungi habitat burung Srigunting memerlukan upaya konservasi yang melibatkan berbagai pihak. Reboisasi dan pengelolaan hutan secara berkelanjutan sangat penting untuk memastikan keberlangsungan habitat burung ini. Selain itu, penegakan hukum terhadap aktivitas ilegal seperti perburuan liar juga perlu ditingkatkan untuk melindungi populasi burung ini. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *