Strawberry Finch (Amandava amandava) merupakan jenis burung finch kecil yang menarik perhatian karena warna bulunya yang cerah dengan totol-totol putih. Burung yang juga dikenal sebagai pipit benggala atau avadavat merah ini banyak digemari sebagai burung hias, terutama karena corak merah dan totol putih yang menyerupai buah stroberi.




Strawberry finch memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan Svadavat hijau (Amandava formosa), yang bulunya berwarna kehijauan, atau mirip dengan buah stroberi yang masih mentah. Kedua spesies ini termasuk dalam kelompok waxbills. Burung pipit kecil ini anggota dari famili Estrildidae
Burung ini merupakan jenis burung pemakan padi, biji rumput dan memiliki habitat di semak, padang rumput, lahan pertanian, sawah, rumpun gelagah. Tersebar sampai ketinggian 1.500 m dpl. Dapat dijumpai di India, China, Thailand, Jawa, Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Sunda Kecil (meliputi Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, Timor, dan Alor).

Pipit benggala memiliki tubuh ukuran kecil (10 cm). Mirip dengan burung pipit, Strawberry finch memiliki paruh kecil yang kuat untuk memecah biji-bijian yang menjadi makanan utamanya. Selain itu, di habitat aslinya, burung ini juga gemar memakan serangga kecil seperti ulat dan semut.
Baca juga : Zebra Finch, Burung Pipit Kecil dengan Warna Memukau yang Mudah Diternak
Di alam liar, Strawberry finch sering melakukan perjalanan dalam kelompok kecil, termasuk saat mau membangun sarang di antara alang-alang, semak, dan rerumputan. Tidak seperti spesies waxbills lainnya, burung Strawberry jantan memiliki lagu yang merdu dan sangat lantang dengan irama seperti seruling.

Saat tidak berada di musim kawin, burung pipit Benggala sering ditemukan bergerombol dalam kawanan besar, hingga 100 ekor burung. Tujuannya supaya bisa saling melindungi satu sama lain dan menciptakan ikatan di antara kawanannya.
Tetapi, ada pula yang berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil, terbang bersamaan dengan kepak sayap yang cepat dan hinggap di rerumputan. Sekumpulan burung ini bisa ditemukan di daerah berumput dekat air, sawah, dan dekat dengan pemukiman manusia.

Sebagaimana kelompok waxbills lainnya, paruh burung stroberi rata-rata berwarna merah. Untuk membedakan burung jantan dan betina burung ini relatif mudah, karena termasuk dimorfik, yang berarti burung jantan dan betina memiliki penampilan fisik yang berbeda.
Burung Strawberry finch bisa dikenali dari bulu-bulunya yang berwarna dan bermotif seperti buah stroberi ketika memasuki musim kawin. Selama musim kawin, burung jantan akan memproduksi bulu-bulu berwarna merah dengan bintik-bintik putih, kepala berwarna cokelat gelap/kemerahan, dan ekor berwarna hitam.

Penampilan burung jantan saat musim kawin dan di luar musim kawin memang berbeda. Bahkan, dalam beberapa hal, si jantan memiliki kemiripan dengan betina di luar musim kawin. Misalnya, bulu bagian atas berwarna kecokelatan, bulu sayap gelap, bulu bagian bawah perut dan di atas ekornya merah gelap.
Baca juga : Gould Amadin Burung Pipit Tercantik di Dunia dari Australia
Tetapi, sexing tetap bisa dilakukan, karena betina hanya memiliki sedikit bintik putih di bagian sayapnya. Burung Strawberry finch jantan, mempunyai warna merah padam, sayap dan ekor kehitaman. Ada bintik-bintik pada sisi tubuh. Sayap dan tunggir berbintik putih kecil.

Burung Strawberry finch betina, dengan ciri tubuh bagian bawah kuning tua abu-abu. Mantel coklat, tunggir merah, sayap dan ekor kehitaman. Ada beberapa bintik putih pada sayap. Iris coklat, paruh merah, kaki merah daging. Ternyata, bulu merah terang yang dimiliki oleh burung jantan ada fungsinya, yaitu menarik perhatian betina selama musim kawin.
Tarian yang mengesankan akan membuat burung itu dipilih jadi pasangannya. Burung ini membuat sarang berbentuk bola khas, dari rumput, pada vegetasi rendah berpaya atau berumput. Telur berwarna putih, jumlah 5-6 butir. Berbiak bulan Mei, Juni, Desember.

Selama musim kawin, burung ini bersifat monogami alias setia dengan satu pasangan. Lalu, burung betina akan bertelur sebanyak 4-6 butir dan akan menetas dalam waktu 11 hari. Dan anak-anak burung ini memerlukan waktu 20 hari untuk menjadi dewasa.
Saat masih muda, burung pipit Benggala memakan larva, pupa semut, kelabang, dan ulat. Ketika tumbuh dewasa, makanannya akan berganti menjadi biji-bijian dari tumbuhan millet, termasuk padi. Karena suka makan padi, burung pipit ini sering dianggap hama oleh petani.

Pada saat yang bersamaan, kebiasaan Strawberry finch memakan serangga berperan penting untuk mengendalikan hama di persawahan. Secara tidak langsung Strawberry finch juga berkontribusi untuk penyebaran benih berkat kebiasaan makan biji-bijian.
Baca juga : Edel Sanger, Salah Satu Burung dari Jenis Finch Kerabat Dekat Blackthroat
Strawberry finch memiliki suara cicitan yang khas. Biasanya, burung betina vokalnya lebih pendek, lembut, dan jarang berkicau dibanding jantan. Tetapi, burung jantan dan betina akan mengeluarkan vokalisasi yang sama selama musim kawin.

Biasanya Strawberry finch gemar bercengkerama di padang terbuka dan rerumputan yang tinggi dan dekat dengan sumber mata air. Atau terbang cepat yang tidak kenal lelah dalam kelompok-kelompoknya. Saat sedang agresif, burung pipit Benggala akan mengeluarkan suara panggilan yang melengking.
Begitu pula saat berada dalam situasi bahaya, mereka akan mengeluarkan panggilan bernada tinggi untuk memperingati sesama anggotanya. Belakangan ini, jenis Strawberry finch memang banyak dicari para penggemar burung hias. Alasannya karena memiliki warna yang menggemaskan, legit seperti buah stroberi, sehingga enak dipandang. (Ramlee)
