Gelatik Timor (Padda fuscata) merupakan satu-satunya spesies di Indonesia yang memiliki hubungan kekerabatan paling dekat dengan Gelatik Jawa (Padda oryzivora). Burung Gelatik Timor merupakan satwa endemik yang dijumpai hidup terbatas di Nusa Tenggara Timur.

Burung Gelatik Timor merupakan satwa endemik yang hanya ditemukan hidup di wilayah Nusa Tenggara Timur, meliputi Pulau Timor, Pulau Roti, dan Pulau Semau. Di dunia Internasional burung Gelatik Timor ini dikenal sebagai Timor Sparrow.

Gelatik Jawa

Gelatik Timor dikenali sebagai burung hias di seluruh dunia, tetapi terancam punah akibat hilangnya habitat dan perburuan. Burung Gelatik Timor ini ternyata sudah lama dipelihara dan diternakkan di Eropa dan Amerika Serikat.

Baca juga : Gelatik Jawa Burung Endemik Pulau Jawa dan Bali Kini Semakin Jarang Terlihat di Alam

Sayangnya, masyarakat di Indonesia selaku pemilik plasma nutfah burung Gelatik Timor ini, malah jarang memikirkan upaya penangkarannya. Untuk memenuhi permintaan penghobi burung hias, para pedagang mengambilnya langsung dari alam.

Gelatik Timor kerabat dekat Gelatik Jawa

Postur tubuh burung Gelatik Timor relatif lebih kecil dibandingkan dengan postur tubuh Gelatik Jawa. Dimana Gelatik Timor mempunyai panjang tubuh sekitar 12-14 cm. Meskipun ukuran tubuhnya lebih kecil, Gelatik Timor memiliki banyak kemiripan dengan Gelatik Jawa.

Burung Gelatik Timor mempunyai ciri khas tudung kepala dan tenggorokan berwarna hitam, serta pipi putih, sehingga terlihat mencolok. Leher dan dada bagian atas cokelat, perut sampai bagian tunggir putih, serta paruh dan kaki abu-abu.

Kawanan Gelatik Timor di alam liar

Burung Gelatik Timor usia remaja mempunyai warna bulu alis kuning tua samar, tenggorokan putih, serta corak wajah lebih sedikit. Selain posturnya yang lebih kecil dibandingkan Gelatik Jawa, burung eksotis ini memiliki paruh kelabu keperakan, sedangkan Gelatik Jawa memiliki paruh merah muda.

Baca juga : Gelatik Wingko, Jenis Burung Kicauan Bertubuh Mungil yang Sempat Berkibar di Tahun 2008

Burung ini biasanya menghuni savana, padang penggembalaan yang pohonnya jarang, semak, dan lahan budidaya di dataran rendah sampai perbukitan dengan ketinggian 720 meter dari permukaan laut (dpl). Burung Gelatik Timor menyukai daerah terbuka dengan banyak rerumputan dan dekat aliran air. Burung ini sangat menghindari hutan lebat.

Seekor Gelatik Timor yang tengah mencari makanan

Umumnya Gelatik Timor terlihat sendirian, atau dalam kelompok kecil sampai 5 individu. Kawanan Gelatik Timor bisa terlihat 30-50 ekor walau kadang-kadang dijumpai rombongan sampai ratusan atau ribuan. Namun, sesekali terlihat pula bergabung dengan burung pemakan biji-bijian lain saat mencari makanan.

Burung Gelatik Timor mencari makanan di permukaan rumput, pepohonan berbiji kecil, sawah padi, vegetasi di tepi sungai, dan hutan ekaliptus. Rangkaian ocehan “chip.. chip.. chip.. chip… – chip.. chip.. chip…” yang cepat atau tidak beraturan ketika bernyanyi dalam kelompoknya.

Gelatik Timor lebih menyukai daerah terbuka

Meski tidak begitu populer di kalangan kicau mania Indonesia, keberadaan burung gelatik timor kini makin terancam punah akibat keterbatasan lahan untuk berkembang biak dan penggunaan pestisida berlebih di persawahan. Akikabtnya, burung ini kesulitan mencari sumber makanan dan persedian air layak minum.

Baca juga : Samyong, Burung Kecil Bersuara Lantang Endemik Nusa Tenggara yang Susah Dipelihara

Di Indonesia, sebagian besar burung Gelatik Timor yang dipelihara berasal dari tangkapan hutan yang masih liar. Sebab belum ada catatan akurat mengenai penghobi yang sukses menangkarkan burung ini. Kalaupun ada, tentu jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari.

Gelatik Timor yang kian terancam keberadaannya

Burung Gelatik Timor sudah termasuk dalam daftar merah Badan Konservasi Internasional (IUCN), dengan status Hampir Terancam (NT). Tidak ada cara lain untuk menyelamatkannya, kecuali mengurangi angka perburuan di alam liar, sekaligus berupaya menangkarnya. Dengan demikian, upaya penangkaran harus lebih digiatkan dan menghentikan perburuan liar. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *