Azalea merupakan nama umum untuk berbagai semak berbunga dalam genus tumbuhan Rhododendron. Awalnya memiliki genusnya tersendiri, namun sekarang bunga azalea dan bunga rhododendron sudah resmi digabung ke dalam kelompok Rhododendron.

Dengan demikian, semua azalea merupakan bunga Rhododendron, tetapi tidak semua Rhododendron merupakan bunga azalea. Apa perbedaannya? Bunga azalea memiliki bentuk bunga yang corong, sedangkan jenis bunga rhododendron lainnya berbentuk mirip lonceng.

Selain itu, bunga azalea hanya memiliki 5 benang sari, sedangkan bunga rhododendron memiliki total 10 benang sari. Keduanya termasuk ke dalam famili Ericaceae atau yang sering disebut dengan heath (tanaman semak).

Azalea “Bunga Penguasa Kebun”.

Famili ini dikenal sebagai suku bluberi. Anggota lain yang terkenal dalam famili Ericaceae antara lain, blueberry, cranberry, dan huckleberry. Azalea termasuk tanaman hias yang sangat populer dan tanaman taman yang paling digemari.

Baca juga : Flamboyan, Pohon Berbunga Indah yang Keberadaannya Semakin Langka

Azalea dikenal sebagai “Bunga Penguasa Kebun”. Tanaman hias bunga yang satu ini telah lama diagung-agungkan karena warna bunganya yang cerah dibalik dedaunannya yang rimbun. Azalea mekar dengan mahkota bunga yang mencolok seperti warna merah, pink, kuning, putih hingga ungu dan seringkali mengeluarkan aroma harum.

Rhododendron Vireya tumbuh subur di Papua

Beberapa azalea yang tumbuh pada konsisi tanah yang baik tidak membutuhkan pemupukan. Azalea jarang terserang hama sehingga akan tetap tumbuh tanpa perawatan khusus kecuali jika tanah benar-benar kering maka perlu disiram sesekali.

Azalea umumnya bebas dari hama dan penyakit. Namun, jika tanah benar-benar tidak subur dan kekurangan nitrogen maka diperlukan pupuk untuk mencegah kurangnya nutrisi pada tanah. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan tanaman terhambat, daun berwarna kuning dan mengecil. Diperlukan memangkas kembali cabang-cabang untuk untuk pertumbuhan yang maksimal.

Tumbuh dan berkembang baik di daerah beriklim hangat, bunga satu ini kerap dijadikan sebagai tanaman hias ideal, terutama di wilayah Asia Timur. Sesuai dengan habitatnya yang cenderung kering dan panas, nama bunga ini diciptakan oleh seorang ahli botani Swedia bernama Carl Linnaeus. Dikatakan bahwa nama bunga ini sebenarnya diambil dari bahasa Yunani, yaitu azaleos, yang artinya kering.

Walaupun lebih nyaman berada di iklim yang hangat, bunga azalea juga dapat bertahan di iklim yang lebih dingin, seperti Amerika, berkat sifat adaptasinya yang tinggi. Oleh karena itu juga, bunga ini mendapatkan julukan sebagai Royalty of the Garden.

Rhododendron javanicum, rhododendron asli Indonesia yang tumbuh subur di Jawa, Sumatera, Bali, dan Kalimantan

Azalea suka dengan musim yang hangat, bunga azalea biasanya hanya mekar menjelang musim semi, musim panas, dan musim gugur. Biasanya azalea akan mekar sekitar 2-3 minggu, lalu akan ada beberapa yang menggugurkan dedaunannya dan ada juga yang tetap memiliki daun hijau. Daun azalea yang tersusun secara spiral memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari 1-2 cm hingga lebih dari 50 cm.

Baca juga : Hortensia, Bunga Hias Populer yang Dapat Berubah Warna Sekaligus Memiliki Beragam Manfaat

Spesies Rhododendron sinogrande memiliki daun terbesar mencapai 100 cm. Seperti bunga lain pada umumnya, bunga azalea juga senang dengan sinar matahari pagi dan sore, sehingga membuatnya cocok untuk ditanam di area semi teduh. Lain dari itu, bunga ini juga tidak memerlukan penyiraman yang sering sehingga mudah untuk dirawat.

Rhododendron wilhelminae spesies endemik Indonesia tumbuh di Gunung Salak

Terlepas dari tampilannya yang indah dan cerah, bunga azalea ternyata termasuk dalam daftar tanaman hias paling beracun, lho. Sedikit saja bunga yang dikonsumsi sudah dapat berakibatkan fatal bagi tubuh manusia serta hewan peliharaan, seperti anjing dan juga kucing.

Umumnya, semua bagian dari tanaman ini dianggap beracun, seperti daun, bunga, hingga serbuk sari. Azalea mengandung racun yang disebut grayanotoxins. Grayanotoxins merupakan racun natrium alami yang biasanya hanya ditemukan dari tanaman famili Ericaceae.

Tanaman Azalea diketahui memiliki beragam jenis. Terdapat beberapa jenis azalea yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Antara lain seperti Azalea jenis Rhododendron javanicum banyak tumbuh di pulau Bali dan Jawa.

Di sisi lain, Azalea jenis Rhododendron album, termasuk dalam jenis yang dilindungi, dapat tumbuh di daerah dataran tinggi pulau Jawa. Sedangkan Azalea jenis Rhododendron wilhelminae juga termasuk dalam jenis yang dilindungi dan sering tumbuh di ketinggian Gunung Salak.

Pengembangbiakkan azalea dengan cara steak batang

Jenis Azalea Rhododendron loerzingii banyak tumbuh di wilayah Gunung Merbabu, Merapi, serta Sumbing. Untuk Azalea jenis Rhododendron renschianum, Anda dapat menemukannya di daerah Nusa Tenggara Timur. Di Sulawesi Selatan, Azalea jenis Rhododendron rhodopus menjadi salah satu jenis yang banyak ditemukan. Di Sulawesi Tengah, dapat dengan mudah menemukan Azalea jenis Rhododendron radians serta Rhododendron seranicum, yang juga tumbuh di wilayah tersebut.

Baca juga : Dahlia, Tanaman Berbunga Cantik yang Tahan Panas dan Tidak Berbau

Cara mengembangbiakkan tanaman Azalea dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif. Sampai saat ini, tanaman Azalea dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Warna merah muda pada bunga Azalea kemungkinan terjadi akibat persilangan antara tanaman bunga azalea warna merah dan warna putih.

Azalea juga bisa dijadikan tanaman bonsai

Tanaman hias tidak hanya berperan sebagai penambah estetika saja namun lebih dari itu. Banyak tanaman hias yang memiliki ragam manfaatnya khususnya bagi kesehatan tidak terkecuali Tanaman Azalea. Azalea sebagai tanaman yang dikenal memiliki kelopak bunga berwarna cerah dan cantik nyatanya memiliki beberapa manfaat.

Bagi penderita rematik atau yang sedang mengalami batuk, tanaman Azalea dapat digunakan sebagai obat herbal karena mengandung alkaloid, tanin, flavonoid, dan saponin. Hampir semua bagian dari tanaman Azalea seperti akar, daun, dan bunga yang masih segar maupun sudah kering untuk dikemudian diolah menjadi obat herbal guna mengatasi rematik dan batuk. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *