Kadaka (Asplenium scolopendrium) merupakan tanaman hias populer dari keluarga paku-pakuan yang dicirikan oleh daunnya yang menyerupai sarang burung. Tanaman Kadaka juga dikenal sebagai paku sarang burung. Tanaman ini menyukai tempat teduh dan kelembaban sedang, dan dapat ditanam di dalam pot atau ditempel pada batang pohon atau dinding.



Tanaman ini dikenal dengan daunnya yang panjang, kaku, dan keriting, memberikan kesan seolah-olah berada di daerah pegunungan yang sejuk dan lembab. Masyarakat Sunda menyebut tanaman ini dengan naman kadaka sedangkan dalam bahasa Jawa tanaman ini dikenal dengan nama kedakah.

Kadaka sering terlihat tumbuh menempel pada batang pohon (epifit) di daerah berketinggian 1.100 sampai dengan 1.500 m di atas permukaan laut. Lokasi pertumbuhan paku sarang burung biasanya ternaungi banyak atau sedikit pohon. Kadaka menyukai habitat yang lembap, meski cenderung akan mati jika tergenang air.
Baca juga : Pelihara Tanaman Suplir Sejukkan Rumah
Kadaka memiliki akar yang kecil dan berambut, berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi dari substrat tempat ia menempel. Akar rimpang paku sarang burung terbilang kokoh. Bagian ujungnya bertugas mendukung pertumbuhan daun, sedang bawahnya merupakan tempat berkumpulnya akar-akar besar.

Daun Kadaka memiliki bentuk elips atau lanset dengan tepi yang bergerigi. Daunnya tumbuh dalam pola spiral dari rimpang dan memiliki tekstur daun yang mengkilap. Permukaan daunnya berwarna hijau gelap dengan pola garis-garis cokelat, mirip seperti sisik buaya, yang memberikan nama lain “crocodile fern” pada tanaman ini.

Daunnya tunggal memiliki panjang 7 -150 cm dan lebar 5-30 cm. Tepi daun terlihat rata dengan permukaan bergelombang, berwarna hijau pucat dengan tangkai yang pendek. Saking kecilnya, bagian tangkai paku sarang burung kerap kali tidak terlihat.

Tangkai ini berwarna cokelat kehitaman, dengan sorus yang terletak di pertulangan rusuk daun bagian bawah. Sorus atau tempat berkumpulnya sporangium ini menguasai setidaknya 3/4 panjang daun. Tersedia pula pelindung berupa indusium, tampak lebar yang berguna melindungi sorus.
Baca juga : Paku Tanduk Rusa, Tanaman Paku Berdaun Unik Incaran Kolektor Tanaman Hias
Jika dilihat dari samping, gelungan daun A. nidus pada batang pohon memang seperti sarang burung. Atas dasar itu pulalah, mungkin spesies paku ini publik namai demikian. Tanaman Kadaka memiliki rimpang yang berwarna cokelat atau hitam, yang berfungsi untuk menahan air dan nutrisi.

Rimpang ini menempel pada substrat tempat tanaman hidup, baik itu pada batang pohon atau batu. Akar rimpang paku sarang burung terbilang kokoh. Bagian ujungnya bertugas mendukung pertumbuhan daun, sedang bawahnya merupakan tempat berkumpulnya akar-akar besar.

Kadaka juga memiliki nilai magis di Malaysia, di mana tanaman ini dipercayai masyarakat sebagai rumah hantu wanita yang meninggal saat melahirkan. Kadaka juga dapat dimanfaatkan sebagai sayuran dan bahan kerajinan.

Dimana daun muda keritingnya dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Masyarakat Taiwan mengkonsumsi kecambah kadaka sebagai sayuran dan pelepahnya digunakan di Hawaii untuk menghias tikar anyaman.
Baca juga : Semanggi Tumbuhan Paku-Pakuan Jadi Sajian Kuliner Khas Kota Pahlawan
Tanaman kadaka memiliki beragam manfaat, termasuk sebagai tanaman hias yang dapat membuat rumah terlihat lebih asri. Tanaman ini juga mudah beradaptasi dengan berbagai jenis lingkungan dan memerlukan perawatan yang cukup mudah, seperti menyiram dan memberikan pupuk secara rutin.

Selain manfaat estetika, tanaman kadaka juga dipercaya memiliki manfaat untuk pengobatan, seperti menghilangkan memar atau bengkak di bagian tubuh.Tanaman ini juga telah digunakan secara tradisional untuk meningkatkan pertumbuhan rambut dan sebagai bahan kontrasepsi di beberapa daerah. Dengan demikian tanaman kadaka merupakan pilihan yang menarik untuk ditanam baik sebagai hiasan maupun untuk kesehatan. (Ramlee)
