Sebelumnya tanaman suplir pernah begitu populer di kalangan pecinta tanaman hias. Suplir (Adiantum) merupakan tanaman hias yang pernah merajai pasar Indonesia pada era tahun 80-an. Seiring dengan perubahan tren dan gaya desain baik untuk taman maupun hiasan interior yang semakin simpel, pesona tanaman suplir pun mulai tergantikan dengan tanaman hias lainnya.
Karakter daunnya yang rimbun dan meneduhkan membuat tanaman suplir kembali digemari, terutama untuk yang memiliki hunian di wilayah panas dan berpolusi tinggi. Tanaman suplir menjadi solusi memberi kesejukkan di luar maupun di dalam rumah.
Sebagai tumbuhan paku-pakuan, ia tidak menghasilkan bunga selama daur hidupnya. Suplir berkembang biak dengan spora yang terletak di sisi tepi bawah daunnya. Berbeda dengan jenis paku-pakuan lainnya, daunnya tidak berbentuk memanjang, tetapi cenderung membulat.
Terdapat sekitar 200 jenis tanaman hias suplir di seluruh dunia. Namun, hasil silangnya mungkin mencapai lebih dari puluhan (Rukmana, 1997). Tidak semua tanaman suplir bisa dibudidayakan secara langsung di luar lingkungan habitatnya. Beberapa hanya bisa tumbuh di habitat aslinya.
Jenis suplir yang terdapat di Indonesia diantaranya adalah, Adiantum flabellulatum L., Adiantum cuneatum Langsdorf & Fischer (paku kelor), Adiantum caudatum L. (suplir berekor) dan Adiantum philippense L (kamuding).
Dalam bahasa Perancis, suplir disebut Chevelure. Sedangkan secara internasional dijuluki sebagai “Maidenhair Ferri”, Maiden bermakna gadis sedangkan hair berarti rambut (Yeow-Chin, 1984). Keindahan helaian daunnya sering diibaratkan bagai rambut sang Dewi Cinta “Venus”.
Secara ilmiah, Adiantum berasal dari bahasa Yunani Adiantos yang artinya anti air (unwettable). Karena mengacu pada ental yang mampu meloloskan air tanpa membasahi (Hoshizaki,1970). Ental adalah daun paku-pakuan yang tumbuh khas dengan keadaan pucuk tergulung ke dalam.
Umumnya suplir hidup di atas tanah secara bergerombol dan berakar serabut yang pada ujungnya dilindungi tudung pelindung (kaliptra). Akar suplir merupakan rimpang tegak dengan ciri akar sejati semakin menaik atau memanjat. Rimpang merupakan rhizoma beruas pendek yang muncul dengan akar-akar serabut.
Batangnya berwarna hitam mengkilat, berduri tegak atau semi tegak, dan bersisik lunak serta keras. Suplir memiliki bentuk khas bercabang dengan banyak daun dan berupa tongkat (rhizome). Anatomi batang terdiri dari epidermis, korteks, dan stele. ental pada suplir bergulung melingkar dengan ujung anak daun berbentuk tumpul dan tepi bergerigi.
Tangkai daunnya berwarna hitam mengkilat serta tulang daunnya tidak nyata. Karena warna tangkai yang hitam mengkilat seperti rambut ini dijadikan dasar penamaan suplir. Pada tangkai hitamnya yang tipis,daun-daun kecil tumbuh saling menumpuk.
Berbeda dari jenis tumbuhan paku lainnya yang khas dengan bentuk daun yang memanjang atau runcing, tanaman suplir memiliki bentuk daun yang membulat dan bergelombang seperti kipas. Daun tanaman suplir yang rimbun jelas menyejukkan mata. Tidak heran, tanaman suplir kerap diletakkan di teras rumah sebagai tanaman hias.
Fungsi utama suplir yakni sebagai tanaman hias yang dapat ditanam di dalam atau di luar ruang. Tingginya dapat mencapai 15 hingga 80 centimeter. Terdapat berbagai jenis tanaman suplir yang digunakan untuk mempercantik tampilan rumah, di antaranya adalah jenis Adiantum cudatum, Adiantum raddianum, Adiantum tenerum, Adiantum hispidum, dan Adiantum diaphanum.
Tanaman suplir dikenal sangat sensitif terhadap perubahan suhu di lingkungan ia tumbuh, tapi beberapa jenis tanaman suplir tersebut cukup toleran terhadap perubahan tingkat kelembapan sehingga bisa dipelihara di rumah. Kelima jenis tanaman suplir tersebut juga aman untuk binatang peliharaan karena tidak mengandung racun yang berbahaya.
Kerap kali tanaman suplir ditemukan di alam liar, terutama di wilayah dengan tingkat kelembapan yang tinggi seperi hutan tropis, sungai, dan air terjun. Suplir sangat menyukai tanah gembur, kaya bahan organik (humus).
Tanaman suplir memperbanyak diri melalui spora. Pemupukan suplir dengan pupuk yang mengandung nitrogen yang tinggi. Sebab, pembentukan spora memerlukan tambahan fosfor dan kalium. Pemeliharaan tanaman berwarna hijua cerah ini juga memperhatikan penyiraman.
Karena saat mengalami kekeringan, ia tidak bisa pulih hanya dengan pemberian air. Penanganannya dapat dilakukan dengan membuang seluruh ental yang kering dan memberi sedikit media tumbuh tambahan. Dalam beberapa hari tunas baru akan kembali muncul.
Cara perawatan tanaman suplir
Jika ingin menjadikan tanaman suplir sebagai tanaman hias indoor, letakkan di tempat yang cukup lembab. Untuk kebutuhan cahaya matahari, tanaman suplir menyukai sinar matahari di pagi dan sore hari, namun daunnya beresiko berubah kecoklatan jika terpapar sinar matahari di siang hari secara langsung.
Idealnya tanaman suplir dihadapkan ke arah barat atau selatan saat diletakkan di dalam rumah. Bila dibudidayakan di luar rumah, pastikan tanaman suplir terlindungi oleh pohon atau tanaman hias yang lebih besar. Percantik tampilannya dengan wadah tanaman yang unik, seperti wadah terarium dan bola lumut kokedama.
Tanaman suplir memiliki akar serabut yang memerlukan media tanam yang tepat untuk bisa terus tumbuh dan bertahan lama. Akar tanaman suplir sangat peka terhadap kondisi media tanam yang terlalu basah atau kering, begitupun dengan kondisi yang terlalu asam atau basa.
Salah memilih media tanam maka pertumbuhan tanaman suplir bisa terhambat atau bahkan membuatnya layu dan mati. Media tanam untuk tanaman suplir hendaknya bersifat poros atau mudah dialiri air, memiliki Ph ideal 5-6, dan kaya akan unsur hara dan nutrisi.
Gunakan campuran tanah, sekam padi, kapur dolomit, dan pupuk kandang sebagai media tanamnya.Pastikan pupuk kandang yang dipakai telah matang atau sempurna fermentasinya. Tempatkan dalam pot atau wadah dengan lubang udara dibawahnya.
Dalam perawatannya, pastikan komposisi bahan organik dalam media tanam tetap terjaga. Tambahkan pupuk organik sebulan sekali untuk meningkatkan kadar nitrogen, fosfor, dan kalium yang baik untuk pembentukkan spora tanaman suplir.
Air hujan dan air kran dapat dipakai untuk menyiram tanaman suplir, namun periode penyiraman tanaman suplir bergantung dengan tingkat kelembapan tanahnya. Karena pertumbuhannya cukup pesat, maka perlu dilakukan repotting atau penggatian pot tanaman suplir secara berkala.
Dalam memelihara tanaman suplir memang diperlukan kecermatan dan perhatian yang lebih. Namun, daunnya yang rimbun menjamin rumah jadi tampil lebih asri dan sejuk. (Ramlee)
[…] Baca juga : Pelihara Tanaman Suplir Sejukkan Rumah […]
[…] Baca juga : Pelihara Tanaman Suplir Sejukkan Rumah […]