Singkong atau ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan tanaman yang memiliki umbi besar, dengan kandungan tinggi kandungan karbohidrat. Tanaman ini mudah dibudidayakan walaupun di tanah yang tidak subur. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.

Dalam bahasa Inggris, umbi yang dihasilkan disebut cassava. Nama “ketela” secara etimologi berasal dari kata dalam bahasa Portugis “castilla” (dibaca “kastiya”), karena tanaman ini dibawa oleh orang Portugis dan Castilla (Spanyol).
Tanaman singkong telah tersebar ke berbagai wilayah tropis diseluruh dunia termasuk Indonesia. Tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis dan subtropis. Umbi yang dihasilkan merupakan sumber makanan penting bagi banyak negara di dunia, terutama di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.

Umbi kayu biasanya diolah menjadi berbagai jenis makanan yang populer, seperti singkong goreng, keripik singkong, tape singkong, dan tepung singkong. Singkong pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan pada masa prasejarah di Brasil dan Paraguay, sejak kurang lebih 10 ribu tahun yang lalu.
Baca juga : Gadung, Tanaman yang Dapat Dijadikan Sumber Pangan Alternatif
Bukti-bukti arkeologis budidaya singkong justru banyak ditemukan di kebudayaan Indian Maya, tepatnya di Meksiko dan El Salvador. Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 dari Brasi ke Maluku.

Butuh waktu lama singkong menyebar ke daerah lain, terutama ke Pulau Jawa. Diperkirakan singkong kali pertama diperkenalkan di suatu kabupaten di Jawa Timur pada 1852. Hingga tahun 1876, singkong kurang dikenal atau tidak ada sama sekali di beberapa bagian Pulau Jawa, tetapi ditanam besar-besaran di bagian lain.
Peningkatan penanaman singkong sejalan dengan pertumbuhan penduduk Pulau Jawa yang pesat. Ditambah lagi produksi padi tertinggal di belakang pertumbuhan penduduk. Hingga saat ini, singkong telah menjadi salah satu bahan pangan yang utama, tidak saja di Indonesia tetapi juga di dunia. Di Indonesia, singkong merupakan makanan pokok ketiga setelah padi-padian dan jagung.

Tanaman ini memiliki fisik bentuk yang bulat, panjang dan juga berkayu hingga berbuku-buku. Selain itu tumbuh batangnya pun dapat memanjang bahkan berukuran sekitar 2-3 cm. Selain itu, ukuran diameternya beragam tergantung dari varietasnya dan sub species.
Warna batang sama dengan bauh yaitu kecoklatan dan juga ada tonjolan kecil yang bergantung pada gabus di dalam batang. Tanaman ubi memiliki warna agak keputihan di bagian dalam dan juga adanya tonjolan kecil yang muncul pada batang tersebut. Morfologi batang ini sangatlah unik dan juga berbeda.

Akarnya menyimpan cadangan makanan dan juga akan membesar sehingga membentuk umbi yang menjadi ubi kayu. Tetapi jenis dari akar sendiri adalah akar tunggang dan tumbuh menjadi salah satu tumbuhan dikotil. Selain itu, akar tanaman ubi kayu penting karena menjadi bahan utama untuk berkembang.
Baca juga : Bengkuang, Umbi Putih yang Mempunyai Segudang Khasiat
Tanaman ubi kayu masuk kedalam daun tunggal atau disebut sebagai folium simplek, dengan tulang daun nervatio atau veneratio. Selain itu tanaman ubi kayu, memiliki bentuk menjari atau disebut palminervis. Ditambah lagi daun ubi kayu memiliki tangkai ataupun petiolus dengan panjang dan helaian daun yang hampir serupa dengan telapak tangan, serta tangkai memiliki daun sekitar 3-8 lembar.

Selain itu, daun ubi kayu juga memiliki sifat yang muda luruh dan berumur paling lama dan hanya beberapa bulan saja. Daun memiliki tepi seperti margo folii dan bentuknya serperti rata atau disebut ineger. Khusus untuk daun ubi kayu yang muda, akan terlihat warna warna hijau yang sehat, sedangkan untuk hijau tua maka bisa dilihat warna hijau tua muncul. Biasanya warna yang muda dimanfaatkan untuk sayuran sedangkan untuk yang tua memiliki rasa yang pahit.
Bunga merupakan tanda yang muncul saat tanaman akan berbuah, begitupun dengan tanaman ubi kayu ketika akan berbuah dan tanda siap dipanen. Berdasarkan morfologinya, bunga masuk kedalam sistem tenda bunga tunggal dengan ukuran 1 cm saja, selain itu bunga hanya berumah satu.

Ditambah lagi, tanaman ubi kayu memiliki bunga betina pada tanaman ubi kayu dengan bentuk seperti cincin dengan tangkai putik (stylus) dengan jumlah rumah satu. Bunga betina memiliki tonjolan dan penebalan dasar bunga berwarna kuning mengelilingi calon buah. Sedangkan Bunga jantan pada Tanaman Ubi Kayu ini juga mempunyai tenda bunga yang berbentuk seperti lonceng, dan tertancap disekitar penebalan dasar bunga serta berlekuk.
Terakhir morfologi yang bisa didapatkan dari tanaman ubi kayu adalah buah. Sebenarnya buah adalah umbi yang terbentuk dari akar dan akhirnya berubah bentuk serta fungsinya. Tempat makanan yang disimpan dan mengembung ini nantinya akan menjadi buah dan akhirnya dipanen.

Tetapi kebanyakan bentuk dari umbi ubi kayu adalah silinder dan meruncing, serta bentuk yang bercabang. Umbi singkong dapat dimakan mentah. Kandungan utamanya adalah pati dengan sedikit glukosa sehingga rasanya sedikit manis.
Baca juga : Lobak, Sayuran Akar Kaya Manfaat yang Jarang Dikonsumsi
Pada keadaan tertentu, terutama bila teroksidasi, akan terbentuk glukosida racun yang selanjutnya membentuk asam sianida (HCN). Sianida ini akan memberikan rasa pahit. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Proses pemasakan dapat secara efektif menurunkan kadar racun.

Singkong memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, diantaranya sebagai sumber karbohidrat, protein, vitamin K, vitamin B Kompleks. Selain mengandung karbohidrat, singkong mengandung sumber mineral yang cukup banyak seperti kalsium, fosfor, mangan, zat besi, dan kalium. Mineral ini diperlukan untuk perkembangan, pertumbuhan, dan menjalankan fungsi jaringan tubuh.
Tidak hanya sebagai bahan makanan, singkong dapat juga digunakan sebagai bahan baku plastik. Kelebihannya plastik dari singkong dapat terurai. Selain itu umbi mengandung zat pati dengan warna putih gelap dan tiap tanaman hampir berhasil menghasilkan 5-10 buah pertanamannya. Untuk penanaman sendiri buah seringkali dibuat sebagai cara yang bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman selanjutnya. (Ramlee)