Malaka (Phyllanthus emblica) merupakan nama sejenis pohon yang buahnya sering diolah menjadi manisan. Buah Malaka atau India Gooseberry adalah jenis tumbuhan berbentuk bulat seperti kelereng dan berwarna hijau atau merah agak kecoklatan. dalam bahasa Jawa buah ini disebut mlaka atau kemlaka.

Sementara dalam bahasa Sansekerta, Malaka disebut “Amalaki, Dhartiphala, Divya” dan “Amrut” yang diartikan sebagai buah dari “Surga”. Selain itu, Malaka juga dianggap buah yang melambangkan kemakmuran. Para pakar di Malaysia menduga bahwa nama pohon inilah yang menjadi asal usul nama Kota Melaka, yang belakangan lalu diambil menjadi nama selat, Selat Malaka.

Malaka merupakan tanaman arboreal yang dapat tumbuh tinggi hingga 23 meter dengan diameter batang 50 cm. Daunnya berbentuk lonjong dan bertekstur kasar, berukuran panjang 8-20 mm dengan lebar 2-6 mm. Bagian atas daunnya berwarna hijau biasa dan bagian bawahnya berwarna hijau muda.

Tanaman Malaka bisa tumbuh dimana saja

Ketika sudah kering, daunnya berwarna kemerahan atau cokelat muda, bagian ujung-ujungnya menggulung ke belakang. Terdapat bunga-bunga jantan dan betina berwarna kuning kehijauan, tersusun dalam kelompok kecil yang tumbuh di ketiak daun. Bunganya berukuran sekitar 3 mm.

Baca juga : Cermai, Buah dengan Rasa Asam Segar yang Kaya Manfaat

Buahnya memiliki bentuk yang hampir bulat, berwarna kuning kehijauan muda, kulit buahnya bercangkak keras dengan permukaan agak halus, dengan enam garis atau alur vertikal. Di tengahnya terdapat sebutir inti yang keras, yang terbagi atas tiga ruang masing-masing berisi 1–2 biji.

Bunga tanaman Malaka

Di dalamnya terdapat biji berukuran panjang 5-6 mm dan lebar 2-3 mm berwarna merah. Tanaman ini berbunga pada bulan April hingga Juni dan akan berbuah di bulan Juli hingga September. Tanaman ini memiliki kemampuan beradaptasi yang baik pada area dengan ketinggian yang berbeda.

Itulah kenapa tanaman ini dapat ditemukan pada kisaran ketinggian 30 mdpl hingga 2300 mdpl. Tumbuhan ini hidup di daerah gersang batu bertanah yang ditumbuhi semak belukar. Pohon malaka memiliki ukuran yang kecil hingga sedang dengan tinggi sekitar 1–8 meter.

Bentuk buah ini hampir mirip dengan buah cermai, hanya bentuknya lebih bulat dan besar. Warna buahnya juga beragam, ada yang berwarna hijau kekuningan hingga merah kecoklatan. Rasa buah malaka masam dan agak pahit. Meskipun begutu, buah malakan terkenal akan kandungan nutrisinya yang sangat kaya. Terutama vitamin C, yang membuatnya menjadi salah satu buah yang banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional dan kesehatan modern.

Malaka telah digunakan sejak lama dalam pengobatan herbal di India (Ayurveda), Yunani, Tibet, dan Turki. Ini karena malaka mengandung vitamin C, alkaloid, ellagitannin, asam galat, emblicanin A dan emblicanin B, dan flavonoid. Selain itu, tanaman ini juga memiliki berbagai aktivitas biologis.

Tanaman Malaka yang tengah berbuah lebat

Di Nusantara, buah malaka dimasak dengan air gula untuk dibuat manisan buah. Rasanya tidak jauh dengan saudaranya, buah cermai. Ekstrak buah malaka digunakan sebagai bahan pewarna tradisional. Di Sumatera khususnya di suku batak, kulit kayu bagian dalam digunakan untuk memberikan rasa pahit dan sepat pada kuah sup ikan tradisional yang dikenal sebagai holat.

Baca juga : Dewandaru, Buah Eksotis Penuh Mitos yang Kaya Manfaat

Sejak zaman dahulu, sudah banyak masyarakat yang mengonsumsi buah malaka dan percaya kalau buah malaka mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Kandungan serat yang tinggi pada buah malaka mampu membantu mengontrol gula.

Penampakan buah Malaka yang sekilas mirip Cermai

Serat yang tinggi, dapat memperlambat penyerapa gula ke dalam aliran darah, dan mencegah terjadinya lonjakan aliran darah. Tidak hanya itu saja yang bermanfaat, ekstrak buah malaka juga mampu mengikat enzim khusus dalam usus kecil dan mencegahnya memindahkan gula dari usus ke aliran darah.

Walaupun kebenaran ini belum dibuktikan dengan penelitian ilmiah, buah malaka juga mampu memperlambat penyerapan karbohidrat, dan mampu membantu mengurangi kadar gula dari konsumsi tepung yang berlebihan.

Buah malaka memiliki kromium yang dapat membantu mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh. Jantung adalah organ vital lain yang dapat terkena virus corona. Jadi, yang terbaik adalah melakukan diet jantung-sehat. Manfaat buah malaka yang dikonsumsi secara rutin, akan berdampak baik bagi kesehatan jantung.

Kandungan antioksidan dan kalium dalam buah malaka berperan penting bagi kesehatan jantung, dengan antioksidan yang mampu mencegah oksidasi terhadap kolesterol LDL, jenis kolesterol yang buruk. Selain itu, kandungan fitonutrien seperti flavonol dan antosianin dalam buah malaka juga mampu mengurangi tekanan darah dan meningkatkan fungsi pembuluh darah, dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Biji buah Malaka

Manfaat buah malaka yang lain ialah membantu menurunkan berat badan karena mengandung serat yang tinggi dan rendah kalori. Dalam secangkir buah malaka, tubuh kita mendapatkan asupan tambahan 3 persen kalori.

Baca juga : Sali, Buah Langka dengan Segudang Manfaat

Kandungan serat dalam buah malaka yang tinggi mampu membantu memperlancar pergerakan makanan di usus, mengurangi rasa lapar, dan meningkatkan rasa kenyang. Sangat cocok dimakan saat diet. Obesitas dikaitkan dengan tidak hanya satu penyakit, melainkan banyak penyakit termasuk penyakit jantung dan diabetes.

Manisan buah Malaka

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin buah malaka dapat membantu mengurangi risiko komplikasi yang berkaitan dengan diabetes. Dengan demikian, buah Malaka merupakan buah yang kaya manfaat dengan kandungan nutrisi yang sangat tinggi.

Mengonsumsinya secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, dari kulit, rambut, hingga organ dalam seperti jantung dan mata. Untuk itu, dengan manfaatnya yang begitu luas, buah Malaka layak dijadikan bagian dari pola makan sehat sehari-hari. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *