Arwana Papua atau dikenal juga sebagai Arwana Jardini (Scleropages jardinii) merupakan ikan endemik Papua (Indonesia dan PNG) dan Australia Utara. Untuk Papua sendiri, ikan arwana ini termasuk ikan asli dan endemik di perairan Papua bagian selatan seperti di wilayah Kabupaten Merauke, Boven Digul, Mappi, dan Asmat.

Penduduk setempat menyebutnya ikan kaloso. Masyarakat di sekitar Sungai Digul dan Sungai Maro, ikan ini sering ditangkap dengan cara dipancing atau dijaring untuk dikonsumsi. Daging ikan ini dikenal rasanya sangat enak. Ikan Arwana Papua sangat lincah dan sangat sulit ditangkap.

Bahkan ikan ini mampu meloloskan diri dari kepungan jala yakni dengan cara meloncat cepat. Ikan Arwana Papua di kawasan Merauke banyak ditemukan di wilayah bagian tengah sampai hulu sungai dengan karakteristik habitat berupa perairan rawa banjiran dengan arus tenang dan banyak terdapat tumbuhan air.

Arwana Papua hidup di perairan berarus tenang

Arwana Papua mempunyai tubuh yang panjang dan rata, dengan mata besar yang digunakan untuk melihat mangsanya secara akurat saat berburu. Tubuhnya berwarna abu-abu perak sampai kuning kehijauan dan ramping. Sisik arwana jardini berkilauan sangat indah seperti mutiara jika terkena cahaya lampu dari sudut yang tepat. Karena itu, orang juga sering menyebut ikan ini sebagai Arwana Mutiara.

Baca juga : Mengenal Arwana sang Raja Ikan Hias

Jika dilihat secara sekilas, tampilannya memang serupa juga dengan ikan Arwana Asia (Scleropages formosus). Namun ikan Arwana Papua memiliki karakteristik yang berbeda dengan kerabatnya tersebut. Dengan corak sisik hijau atau merah keemasan. Memiliki 7-8 baris sisik dan ukurannya yang juga relatif lebih kecil.

Seorang pemancing mendapatkan Arwana Papua monster

Corak warna sisik Arwana Papua juga relatif lebih kusam dengan pola cincin melingkar seperti bulan sabit di tepi sisik berwarna hijau atau merah. Pada ikan yang lebih tua, tenggorokannya berwarna oranye keemasan sampai merah, dan sungut ikan punya warna biru kehijauan.

Sirip punya warna metalik yang lebih gelap dengan bercak oranye sampai merah muda. Arwana Papua punya mulut besar dan miring yang dilapisi dengan gigi kecil, yang berakar kuat di lidah ikan, faring, rahang, dan langit-langit.

Ikan ini juga punya sungut bercabang di ujung rahang bawah yang digunakannya untuk merasakan aktivitas di permukaan air yang mungkin menunjukkan adanya mangsa. Untuk ikan jantan, bisa dibedakan dengan menonjolkan rahang bawah dan dagunya, sedangkan betina biasanya bertubuh lebih tebal saat dewasa. Ikan jantan juga punya sirip belakang yang lebih panjang daripada ikan betina.

Di alam liar, Arwana Papua adalah pemangsa permukaan (surface feeder) yang memakan serangga (jangkrik, belalang), invertebrata (udang, cacing), katak kecil, kadal, cecak, dan ikan-ikan kecil lainnya. Arwana Papua aktif mencari makan di malam hari.

Arwana Papua mengerami telurnya di dalam mulut (mouthbrooding)

Dan sering muncul ke permukaan di siang hari untuk menangkap mangsa seperti serangga dari dahan pohon rendah. Memanfaatkan kebiasaannya melompat ke permukaan air untuk menerkam mangsa, menjadikannya omnivora karnivora yang oportunistik.

Baca juga : Channa, Ikan Predator dengan Tampilan Memukau

Ikan Arwana Papua ini adalah karnivora agresif dan bisa tumbuh sampai sekitar 60 centimeter di penangkaran dengan berat badan sekitar 2,3 kilogram atau lebih. Di alam, arwana liar bisa tumbuh sampai satu meter panjangnya dan merupakan predator yang tangguh. Arwana Papua menghuni bagian atas sampai bagian tengah perairan tropis tempatnya tinggal.

Anakan Arwana papua yang baru saja menetas

Arwana Papua mempunyai teknik berburu yang unik. Ikan ini akan bersembunyi, menguntit, dan melompat keluar dari air untuk memangsa hewan kecil dan serangga dari tumbuhan yang menggantung atau di dekatnya, tidak heran kalau ikan ini mendapat julukan “monyet air.”

Arwana Papua cenderung hidup soliter atau berpasangan, dan pejantan akan menjaga wilayahnya. Arwana Papua berkembang biak di alam liar dengan mencari perairan tenang atau lambat seperti sungai dangkal, rawa, atau danau dengan dasar berbatu.

Arwana Papua liar mulai bertelur saat musim penghujan tiba. Terutama saat suhu air mulai menghangat (sekitar 30 °C) pada musim tertentu (September-November). Pasangan ikan jantan dan betina akan kawin. Betina melepaskan 50-100 telur yang kemudian dibuahi oleh ikan jantan.

Pejantan akan mengumpulkan telur-telur tersebut dan mengeraminya di dalam mulutnya (Mouthbrooding) selama kurang lebih 30 hari. Setelah menetas, benih Arwana Papua tetap bersama induk jantannya selama sekitar empat hingga lima minggu.

Arwana Papua termasuk jenis satwa liar yang dilindungi Undang-Undang

Ketika anak-anak ikan ini Arwana Papua terancam, induk jantan akan segera membuka mulutnya dan membiarkan anak-anaknya untuk berlindung ke dalam mulutnya. Arwana Jardini remaja seringkali memangsa serangga di permukaan air.

Baca juga : Gurami Sabah, Ikan Gurami Raksasa Berekor Merah

Ikan arwana asli Papua ini memiliki 2 varian, yakni red pearl dan green pearl. Varian red pearl mudah dikenali dari adanya ragam corak seperti garis bercoret berwarna merah muda di sekitar mata dan penutup insang. Sedangkan pada varian green pearl warnanya lebih polos, ada sisik berbintik kehijauan dengan sirip berwarna abu-abu dan hitam. Beberapa spot putih dapat ditemukan pada bagian sirip punggung dan sirip anal.

KKP lepasliarkan ratusan Arwana Papua di Merauke

Ikan Arwana Papua salah satu jenis satwa liar yang dilindungi Undang-Undang yaitu Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) dan Lampiran perubahan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 106/MENLHK/SEFJEN/KUM.1/2018 tentang TSL yang dilindungi undang-undang.

Status konservasi Arwana Papua dilindungi terbatas, berbeda dengan Arwana Asia (Super Red, Golden) yang masuk CITES Appendix I dan sangat dibatasi perdagangannya. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara rutin melakukan pelepasliaran (restocking) Arwana Papua di habitat aslinya di Merauke untuk menjaga keberlanjutan populasinya. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *