Aprikot (Prunus armeniaca L.) merupakan adalah nama buah atau pohon dari beberapa tumbuhan yang termasuk dalam marga Prunus. Sebagian besar buah ini berasal dari spesies pohon P. armeniaca, tetapi spesies seperti P. brigantina, P. mandshurica, P. mumi yang berkerabat dekat, P. zhengheensis, dan P. sibirica juga menghasilkan buah yang serupa, terkadang disebut aprikot.
Asal tanaman ini sulit dipastikan karena sudah dibudayakan orang sejak zaman prasejarah. Kemungkinan besar tanaman ini berasal wilayah Media, yang terletak di perbatasan Iran-Azerbaijan tetapi pendapat lain percaya bahwa aprikot sebenarnya memiliki distribusi asli yang luas dari Armenia, Kaukasus, Himalaya, Cina, dan Jepang.
Pedagang Cina mungkin membawa buah ini ke Nusantara pada abad ke-5 Masehi, sepanjang jalur perdagangan rempah-rempah. Pada umumnya buah ini didatangkan dari negara beriklim sedang seperti China, Jepang, Amerika, dan Jerman.
Orang Yunani dan Romawi kuno mulai mengenal aprikot pada abad ke-1 SM. Buah aprikot tersebut dibawa dari Iran dan Armenia ke Timur Tengah. Kemudian, mereka mulai memperkenalkan buah tersebut ke Spanyol pada abad ke-8.
Baca juga : Persik, Buah Subtropika yang Rasanya Manis Segar dan Penuh Khasiat
Sekilas mungkin akan mengira bahwa buah ini adalah buah persik. Sebenarnya buah aprikot dan buah persik itu adalah 2 buah yang berbeda. Buah persik memiliki perbedaan dengan buah aprikot. Ukuran buah persik cenderung lebih besar daripada buah aprikot.
Selain itu, bentuk dan teksturnya juga berbeda. Buah persik memiliki kulit beludru yang melapisi daging buah yang lebih lembut dan juicy, sedangkan buah aprikot memiliki kulit yang halus dan daging buah yang lebih padat. Dari segi rasa, buah persik cenderung lebih manis karena mengandung lebih banyak gula daripada buah aprikot.
Aprikot tumbuh sebagai pohon kecil yang memiliki tinggi sekitar 8–12 meter, dengan batang berdiameter hingga 40 sentimeter dan daun yang lebat serta tersebar. Memiliki kanopi yang luas dan percabangan yang cukup lebat.
Daunnya berbentuk bulat telur dengan panjang sekitar 5–9 sentimeter dan lebar 4–8 sentimeter. Memiliki pangkal yang membulat, ujung yang runcing, dan tepi yang bergerigi halus. Bunganya muncul dari bulan Maret hingga April dan berbuah sekitar bulan Juli hingga September.
Tanaman ini termasuk hermaprodit karena memiliki organ jantan dan betina dalam satu pohon yang sama. Bunga-bunganya yang harum muncul dengan 5 kelopak, berwarna merah muda yang kemudian berubah menjadi putih setelah mekar.
Bunganya berukuran sekitar 2–4,5 sentimeter dan memiliki lima kelopak yang bisa berwarna putih hingga merah muda. Bunga ini muncul sendiri-sendiri atau berpasangan di awal musim semi sebelum dedaunan tumbuh. Terdapat beberapa kultivar aprikot seperti ‘Goldcot’ dan ‘Harcot’ yang mekar terlambat dan lebih tahan beku dibanding aprikot biasa.
Baca juga : Mundu, Buah Kerabat Manggis Asli Indonesia yang Kian Langka dengan Beragam Manfaat
Buah aprikot adalah buah berbiji, mirip dengan buah persik kecil dengan diameter sekitar 1,5–2,5 sentimeter. Buah ini dapat berwarna kuning hingga oranye, sering kali memiliki warna merah di bagian yang terkena sinar matahari. Permukaannya bisa halus atau memiliki rambut yang sangat pendek.
Di dalam buahnya terdapat biji tunggal atau yang sering disebut “kernel” yang terbungkus dalam cangkang keras, sering disebut sebagai “batu,” dengan tekstur kasar dan halus, kecuali ada tiga tonjolan di satu sisi.
Aprikot memiliki rasa yang manis dan segar, oleh karena itu sebagian orang lebih suka memakannya secara langsung. Namun untuk menambah keserbagunaan, hanya sedikit orang yang mengolah aprikot menjadi jus, salad buah, atau campuran granola.
Rasa buah ini biasanya manis, sedikit asam dan segar, sehingga banyak orang yang langsung memakan buah aprikot. Selain segar dan enak, 100 gram buah aprikot mengandung banyak nutrisi yang mendukung kesehatan tubuh.
Buah aprikot dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, baik langsung, diolah ataupun dikeringkan. Melansir berbagai sumber, tanaman aprikot kaya akan kandungan gula, mono dan polisakarida, polifenol, asam lemak, karotenoid, dan glukosida sianogenik (amigdalin).
Sementara itu, aroma bunga dan buah aprikot yang lembut terdiri dari senyawa volatil seperti etil asetat, heksil asetat, limonene, β-siklositral, γ-dekalakton, 6-metil-5-hepten-2-satu, 2-heksenal, dan heksanal. Berbagai kultivar yang berbeda memiliki kandungan senyawa volatil yang berbeda-beda juga.
Baca juga : Plum, Buah yang Mengandung Banyak Manfaat untuk Kesehatan Tubuh
Bagian tanaman ini bermanfaat dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti batuk, asma, bronkitis, anemia, dan demam. Di Vietnam, tanaman ini juga bermanfaat untuk mengobati penyakit pernapasan dan pencernaan.
Kandungan nutrisi yang ada pada buah aprikot menjadikan buah aprikot memiliki beberapa manfaat yang luar biasa untuk tubuh. Selain itu buah aprikot juga kaya akan serat, yang membantu dalam menjaga kesehatan usus.
Serat akan membuat pencernaan menjadi sehat dan dapat mencegah masalah seperti sembelit. Konsumsi aprikot dapat membantu menjaga kadar gula darah dan kolesterol dalam batas yang lebih rendah, membantu mencegah risiko penyakit yang terkait dengan kadar gula darah dan kolesterol yang tinggi, dan berbagai manfaat lainnya. (Ramlee)