Setelah libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H, puter pelung mania Kab. Sumenep kembali melakukan aktifitas yang sempat mereka tinggalkan. Latihan Bersama (Latber) Seni Suara Alam Puter Pelung menjadi gelaran perdana yang digulirkan Pengcab PPPPSI Sumenep untuk para penghobi dan penggila lomba puter pelung.
Kegiatan bertajuk Latber Semi BF yang digelar pada Sabtu, 11 Mei 2024. Bertempat di Gantangan Restu Ibu di Parsanga – Sumenep, dibuat agar puter pelung mania bisa kembali ke gantangan untuk memastikan bahwa sang orbitan masih tetap dalam kondisi terbaiknya untuk meraih prestasi tertinggi.
Tiga partai yang dibuka yakni kelas kelas Utama, kelas Madya, dan kelas Pemula. Sundoro sebagai pemilik Semi BF, menginginkan kelas yang ada di aturan PPPPSI dilombakan semua. “Biar semua penghobi bisa memilih setiap kelas yang akan diikutinya.” jelas Sundoro singkat.
Panitia menyediakan 60 lembar tiket untuk masing-masing kelasnya. Dengan harga yang sangat terjangkau tentunya. Jauh-jauh hari seluruh tiket yang disediakan habis dipesan. Semua seakan tidak ingin melewatkan kesempatan melihat kemampuan gaco-gaco yang selama ini lebih banyak menghuni kandang ternak saja.
Panitia, tidak mampu menampung membludaknya peserta yang ingin merasakan kembali sensasi menggantang puter pelung miliknya. Gantangan sontak terasa penuh sesak, sejak kehadiran peserta. Karena yang hadir bukan saja peserta dari kota setempat, tetapi juga dari berbagai daerah.
Dari meja panitia didapat informasi, jika yang datang tidak hanya para mania dari Sumenep saja, tetapi datang juga dari Surabaya, Sampang, dan Pamekasan. Agenda Latber Semi BF ini juga menjadi ajang silaturrahmi para puter pelung mania setelah sekian lama mereka tidak bertemu di arena lomba.
H. Gufron, salah satu panitia menuturkan bahwa kegiatan ini memang harus segera dilakukan karena para kwok mania terus menanyakan jadwal latber dan tampaknya sudah tidak sabar untuk kembali ke gantangan. “Kami sengaja menggelar kegiatan secepat mungkin agar rekan-rekan bisa segera kembali menggantang gacoannya,” terang H. Gufron.
Tampak juga Decky, Ketua Pengcab Sumenep yang menyempatkan hadir di tengah kesibukan membangun bisnisnya. Decky mengawal gelaran Latber Semi BF hingga tuntas dan berharap puter pelung khususnya di Madura bisa bangkit kembali.
“Alhamdulillah, hari ini kami menggelar Latber Semi BF. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah memberikan dukungan dengan cara hadir dan melombakan burungnya,” ucap Decky. ‘Semoga bisa semakin ramai, seperti dulu lagi.”
Imam Husein selaku Penasehat PPPPSI Sumenep ikut berada di lokasi untuk memantau perkembangan puter pelung khususnya peternak lokal Sumenep. Imam Husein terus memotivasi para pecinta puter pelung agar tidak patah semangat, dengan kondisi yang dirasa semakin jarang adanya gelaran lomba puter pelung.
Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini menjadi agenda yang harus tetap dilaksanakan. “Acara ini adalah usulan dari rekan-rekan penghobi, dengan tujuan agar mereka bisa tetap menyalurkan hobinya,” sambung H. Gufron. Harus diakui bahwa upaya untuk membangun semangat dan kebersamaan masyarakat untuk menekuni hobi, butuh perjuangan.
Panitia jga menyediakan aneka doorprize untuk memanjakan yang mau hadir dan melombakan burungnya di Gantangan Restu Ibu saat itu. Dengan tiket seharga sebungkus rokok, jika beruntung bisa membawa pulang sepeda gunung yang telah disediakan oleh panitia.
Doorprize melimpah yang disediakan panitia, semakin menambah semangat peserta untuk tetap bertahan di lokasi sampai akhir acara. Acara dimulai dengan melombakan puter pelung di kelas Madya. Setelah itu kelas Pemula, dan diakhiri kelas Utama.
Kegiatan tersebut benar-benar berlangsung di luar perkiraan panitia. Namun demikian, akhirnya seluruh proses acara berlangsung lancar dan sukses. Cuaca cerah malam itu membuat suara anggung indah yang dipamerkan masing-masing kontestan terdengar begitu jelas, memudahkan para juri memberikan penilaian terbaiknya.
Sehingga membuat perebutan posisi kejuaraan di masing-masing kelas berlangsung seru. Begitu juga dengan proses penjurian yang selama empat babak, bisa terlaksana tanpa ada kendala, hingga akhirnya ditetapkan posisi kejuaraan.
Untuk kelas Madya di sesi pertama, podium pertama diboyong Super Jos milik Anz BF Sumenep, puter pelung ternakan Anz BF yanag digantang pada nomor 39. Posisi kedua diraih Lamborgini ring Akiles 147 di gantangan 13 besutan Yasir Surabaya. Tempat ketika direbut Satria ring Bosboy BF debutan Iskandar dari Talango di gantangan 34.
Di kelas Pemula, juara pertama berhasil menjadi milik Kotempa Jaya, amunisi Kadir Parsanga, puter pelung ternakan RI 173 yang digantang pada nomor 12. Disusul kemudian Drh Komando orbitan Salim Talango, produk ternak Drh 206 di gantangan 24. Dan tempat ketiga dimenangkan Sarjana debutan Waris Pamekasan ring Anz 189 nomor gantangan 48.
Di kelas Utama, podium juara menjadi milik Takbir, andalan H. Gufron, burung ternakan Barata 505 yang menempati nomor gantangan 8. Pada urutan kedua, Rengkah Gunung gaco Amir Pamekasan ring 99BF 152 gantangan 6. Sementara tempat ketiga diraih oleh Raja Tega orbitan M. Rasid Kalianget ring Sutra 54 yang ada di nomor gantangan 40.
Diakhir acara, H. Gufron mewakili seluruh panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan, support, dan kerjasama yang telah dilakukan oleh beberapa pihak, termasuk juga peserta. “Saya sendiri berharap ada event besar yang segera diselenggarakan oleh Pengda PPPPSI Jawa Timur, meskipun itu bukan Liga Jatim,” harap Gufron menutup acara. (Ramlee/Est)