Kapulaga merupakan salah satu jenis rempah dari keluarga jahe-jahean (Zingiberaceae) yang eksotis dan aromatik. Kapulaga atau yang dikenal kapulaga jawa ini sering digunakan sebagai bahan masakan bercita rasa kuat seperti gulai, opor, dan kari.
Tanaman ini dianggap sebagai Queen of Spices ( Ratu Rempah). Tumbuhan kapulaga tergolong dalam herba dan membentuk rumpun, sosoknya seperti tumbuhan jahe,dan dapat mencapai ketinggian 2-3 meter dan tumbuh di hutan-hutan yang masih lebat. Kapulaga hidup subur di ketinggian 200-1.000 meter diatas permukaan laut.
Awalnya kapulaga memang hidup liar, namun kini kapulaga dibudidayakan sebagai tanaman rempah. Tumbuhan berbatang basah ini memiliki batang berpelepah daun yang membalut batangnya. Letak daunnya berseling-seling.
Bunga tumbuhan ini tersusun dalam tandan yang keluar dari rimpangnya. Buannya berbentuk bulat telur,berbulu, dan berwarna kuning kelabu. Buahnya berkumpul dalam tandan kecil dan pendek. Bila masak, buahnya akan pecah dan membelah berdasarkan ruang-ruangnya. Di dalamnya terdapat biji yang berbentuk bulat telur memanjang.
Baca juga : Kemiri, Tanaman Rempah yang Memiliki Beragam Kegunaan
Berdaun tunggal, duduk atau bertangkai pendek dan letak daun pada batang tersebar berhadapan. Bentuk daun lunset, panjang 20-55 cm, lebar 2,5-11 cm. Kapulaga sabrang daunya relatif panjang dan warnanya lebih mudah dibandingkan jenis lokal. Tetapi daun rat, pangkal daun meruncing dan ujung daun runcing, pertualangan daun menyirip.
Berbatang semu, terbungkus oleh pelepah daun yang berwarna hijau. Berbentuk bulat,tumbuh tegak, tinggi sekitar 1-3 meter. Batang tumbuh dari rhizome (Rimpang) yang berada dibawah permukaan tanah.Satu rumpun dapat mencapai 30-50 batang dan warna rimpang ada yang merah kehitaman dan ada yang putih atau putih kehijauan tergantung jenisnya.
Kapulaga lokal bunganya tersusun rapat berbentuk bulir kerucut, tangkai bungai berbuku rapat, mempunyai perlindungan tersusun seperti sisik dan bunga yang diujung biasanya tidak menjadi buah. Bunga kapulaga sabrang berwarna putih bergaris coklat, daun pelindung berwarna kusam, terdapat pada setiap ruang tangkai buah.
Buah kapulaga lokal tersusun rapat berupa tandan yang terdiri 5-18 buah setiap tandan. Bentuk buahnya bulat, beruang tiga, setiap buah terdapat 14 – 16 biji dan ukuran buah. Warna kulit buah kapulaga berbeda menurut jenisnya.
Kapulaga merah kulit buah berwarna putih kemerahan, kapulaga putih buahnya berbulu halus, kapulaga sabrang buahnya duduk, menyebar pada percabangan malai dan tangkai panjang. Bentuk buah bulat panjang sampai agak lonjong, dan warna kulit buah hijau atau hijau mudah.
Kapulaga berbuah pada umur 2-3 tahun. Buah kapulaga muncul dari batang semu dekat tanah, dan merayap bersama tandannya yang sepanjang 1 m, ketanah sekitarny.supaya tidak kotor kecipratan tanah kalau hujan, petani pemiliknya menyelipkan lembaran plastik sebagai alas di bawah tandan buah itu.
Baca juga : Lempuyang, Tanaman Rempah Berbunga Cantik yang Kaya Manfaat
Buah lonjong sepanjang 1 cm yang berisi tiga itu dipetik kalau sudah montok, padat berisi, setengah matang. Warna hijaunya sudah berubah hijau mudah. Tadinya hijau tua .Ketika berubah warna itulah bauhnya sedap sesedap-sedapnya.
Tanah yang cocok untuk ditanami kapulaga adalah tanah latosol, andosol, alluvial, podsolik merah kuning dan mediteran, yang memiliki humus tebal, berdrainase baik selain itu bertekstur lempung berliat atau lempung berpasir.
Tanaman ini tidak tahan terhadap genangan air, tanah yang memiliki topografi rata sampai miring dapat ditanami tanaman ini. Kapulaga dapat tumbuh pada ketinggian 200 -1000 m dari permukaan laut dan optimalnya 300 – 500 m dari permukaan laut.
Tanaman kapulaga biasanya mulai berbuah dua tahun setelah tanam. Di sebagian besar wilayah, masa puncak panen adalah pada bulan Oktober-November. Pemetikan dilakukan dengan selang waktu 15-25 hari. Biji yang sudah matang dipanen untuk mendapatkan warna hijau yang maksimal selama pemeraman.
Terdapat dua jenis kapulaga yang bisa dikembangkan di Indonesia yaitu kapulaga sabrang /kapulaga India (Elettaria cardamomum L.) dan kapulaga lokal (Amomum cardamomum L.). Kapulaga sabrang atau kapulaga India memiliki dua kultivar yakni malabar dan mysore.
Dinamakan kapulaga sabrang atau kapulaga India, karena spesies ini berasal dari daerah Asia Selatan, India dan Sri Langka. Sebagian besar yang diusahakan di Indonesia adalah kapulaga lokal, sedangkan kapulaga sabrang sebagian kecil dibudidayakan di desa. Kapulaga lokal juga disebut kapulaga Jawa.
Baca juga : Andaliman, Rempah Khas Tanah Batak Sumatera Utara
Kapulaga sabrang dikenal sebagai kapulaga asli (true cardamom) karena kandungan minyak atsirinya tinggi (5 – 8 %) dan baunya aromatik, sedangkan kapulaga lokal, dikenal sebagai kapulaga palsu (false cardamom) yang memiliki kadar minyak atsiri hanya 2 – 3,5 % serta baunya kurang aromatik.
Kapulaga memiliki aroma atau bau yang sedap sehingga orang-orang Inggris menyanjungnya sebagai Grain of Paradise. Aroma sedap ini berasal dari kandungan minyak atsiri pada kapulaga. Minyak atsiri ini mengandung lima zat.
Yaitu Borneol (sejenis terpena) yang berbau kamper seperti yang tercium dalam getah pohon kapur barus, Alfa-terpinilasetatyang harum seperti bauh jeruk pettigrain, Limonen yang juga harum seperti bauh jeruk keprok, Alfa terpinen yang harum seperti jeruk sitrun, dan Sineol yang sedap agak pedas menghangatkan seperti minyak kayu putih.
Kapulaga sangat terkenal di dunia herbal dan obat-obatan alternatif .Kapulaga juga merupakan rempa-rempah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan kecantikan. Kapulaga mengandung 300 kalori per 100 gram.Kandungan lain kapulaga adalah serat, karbohidrat, minyak atsiri, kalium, kalsium, natrium, zat besi, vitamin A, vitamin B vitamin C, dan magnesium.
Masyarakat sekitar Gunung Honje menggunakan buah kapulaga sebagai penghangat tubuh anak-anak. Caranya, buah kapulaga dan minyak kayu putih diramu, lalu dikunyah dan dioleskan ke tubuh. Biji kapulaga juga digunakan sebagai obat batuk, tenggorokan gatal, sakit perut, kembung, mencegah pengeroposan tulang, dan pewangi. Juga, sebagai rempah yang menguatkan rasa pada makanan. (Ramlee)