Event Spektakuler Duta Sumenep Cup di Gantangan Arsyi BF Parsanga-Sumenep, pada Minggu 30 Oktober 2022 kemarin, berjalan lancar dan sukses. Event yang juga diperuntukkan buat ikut memeriahkan hari jadi Kabupaten Sumenep yang ke-753.
Ini bisa menjadi bukti bahwa ajang adu kualitas anggungan puter pelung masih tetap menarik, ramai, dan fenomenal. Para petarung mengikutsertakan gaco-gaco terbaik mereka, untuk membuktikan kualitas burung merekalah yang terbaik.
Lomba bergengsi seni suara alam burung puter pelung yang di kemas apik oleh Duta Sumenep Pengcab PPPPSI Sumenep itu mendapat atensi luar biasa dari kwok mania Umenep, serta dari seluruh penjuru Jawa Timur.
Tebukti dari tiga kelas, yakni kelas Pemula, kelas Madya, dan kelas Utama yang di buka oleh panitia, semua gantangan terisi penuh oleh para kontestan. Tiket yang dibandrol 150 ribu itu pun ludes di serbu peserta.
Dan sesi executive, yakni menyuguhkan sajian lomba berbandrol satu juta rupiah yang diikuti 18 burung pun berlangsung sangat meriah. Burung-burung peserta dipaksa menempati sangkar-sangkar yang telah disediakan oleh panitia.
Menariknya, semua sangkar itu mempunyai warna dan corak yang senada. Biar anggapan adanya juri yang bermain ataupun memenangkan salah satu burung yang dikenalnya tidak terjadi, meskipun tudingan miring itu tidak juga tidak pernah ada buktinya.
Sukses, meriah, dan menarik, sambutan puter pelung mania untuk meramaikan hobi burung anggungan ini di pulau Madura, umumnya di Jawa Timur benar-benar tinggi. Banyak jawara-jawara puter pelung terbaik hadir, sehingga pertarungan sengit terjadi di setiap kelas.
“Kesuksesan lomba Event Spektakuler Duta Sumenep Cup ini cukup menggembirakan, sebagai Ketua Pengcab Sumenep tentunya saya sangat bangga karena teman-teman puter pelung mania punya perhatian di event ini,” jelas Decky, Ketua Pengcab Sumenep.
Baca juga : Event Spektakuler Duta Sumenep Cup Ajang Adu Gengsi Jawara Puter Pelung Tanah Air
Hadir pula dalam acara tersebut Letkol CPM (Purn) Didik Hariyadi Ketua Pengda PPPPSI Jawa Timur dan H. Harnadi Ketua Bidang Lomba Pengda Jawa Timur. Keduanya memantau secara langsung jalannya event. “Alhamdulillah, saya datang untuk silaturrahmi dengan sesama pecinta puter pelung. Serta memantau proses penjurian,” tegas Didik.
Begitu juga yang disampaikan oleh H. Harnadi. “Kebetulan ada waktu kosong, makanya saya sempatkan untuk hadir,” tutur H. Harnadi. Sementara itu acara berlangsung lancar tanpa masalah. Cuaca cerah dan cenderung panas mengawal acara dari awal hingga akhir.
Para juri yang diturunkan untuk menjadi juru vonis bekerja dengan baik tanpa ada intervensi. Mereka begitu fokus dalam memberikan penilaiannya. Persaingan ketat antar gaco, terjadi sejak peluit tanda lomba dimulai.
Di kelas Pemula yang dimulai terlebih dahulu mampu menyajikan tontonan dan pembelajaran, khususnya bagi puter pelung mania pemula. Adu kualitas anggung merdu, terdengar silih berganti yang dilepas oleh masing-masing gaco.
Menyelesaikan babak pertama, tidak kurang ada 7 burung yang berhasil meraih bendera empat warna. Pada babak kedua persaingan semakin memanas bendera empat warna tampak bertebaran di banyak tempat. Kelas Pemula memang selalu menyajikan tertarungan seru karena kualitas gaco yang relatif sama.
Di kelas Pemula ini, Kalingga ring Nuy 75 andalan Agus Petir Nganjuk tampil menawan di kelasnya. Sejak babak awal mampu terus menunjukkan penampilan yang stabil. Burung yang ada di gantangan nomor 34 ini pun dinyatakan sebagai juara pertamanya.
Diurutan kedua ada Patriot besutan Ian BF dari Pamolokan. Menempati nomor gantangan 09, puter pelung ternakan Ian 231 hanya kalah tipis dari sang juara. Tempat ketiga berhasil diraih Gendoruwo amunisi Dzuljanah BF Gresik, puter pelung bergelang Ori 473 itu ada di gantangan nomor 02.
Persaingan menarik juga terjadi di kelas Madya. Seperti halnya di kelas Pemula, penentuan juara kelas ini harus ditentukan di meja juri perumus. Karena ada lima burung terdepan yang mempunyai perolehan nilai yang sama.
Tali Jagat gaco Akbar Sumenep ring Esto 77 yang digantang pada nomor 25 berhasil menumbangkan lawan-lawannya. Dengan keunggulan pada gaya irama yang didapatkannya pada babak ketiga.
Diikuti oleh Venom milik Nurul Hidayat Sumenep ring Nab 77pada gantangan 47 sebagai peraih juara kedua dan Kingkong andalan Didik Hariyadi ring CPM 201 yang digantang pada nomor 12 sebagai juara ketiga.
Sementara itu, persaingan perebutan posisi kejuaraan di kelas Utama, berjalan seru dan menegangkan. Satu sama lain berebut perhatian juri dengan saling mendendangkan suara merdu yang dimiliki. Berusaha mendapatkan penilain terbaik dari para juri.
Dari empat babak penjurian yang dilakukan, untuk di Kelas Utama, Naga Kecil ring Sepet Madu 05 jawara milik Dzuljanah BF yang ada di gantangan 12 itu sukses menggulung lawan-lawannya. Membuka babak penjurian dengan langsung tampil menawan membawanya mendapatkan bendera lima warna.
Sayang di babak kedua sedikit mengendorkan tekanannya untuk merebut singgana juara dengan hanya mendapatkan bendera empat warna. Namun segera ditembusnya dengan kembali tampil ciamik dengan mendapatkan bendera lima warna kembali pada babak ketiga sekaligus menuntaskan perlawanan para pesaingnya.
Menyusul diurutan kedua diraih Fatamorgana andalan Feri dari Sidoarjo, burung hasil ternakan FR 088 yang menempati nomor gantangan 36 harus berjuang keras buat menorehkan prestasi apiknya. Total ada empat burung yang mempunyai nilai yang sama buat memperebutkan posisi kedua.
Dan tempat ketiga dimiliki Fino rawatan Wawan Polalo Sumenep, burung yang ada di gantangan 15 dan bergelang YKS 088 itu tampil cukup bagus. Raihan bendera lima warna pada babak pertama dan kedua serta empat warna pada dua babak terakhir sebagai buktinya.
Gelaran event Duta Sumenep Cup 2022 ditutup dengan lomba spektakuler dengan tiket berbandrol satu juta rupiah . Rasanya baru kali ini ada di Indonesia, lomba burung anggungan dengan harga tiket semahal itu. Dengan menggunakan sangkar yang sama pula.
Ada 18 burung dari 24 yang diharapkan tampil. Sesi lomba yang paling ditunggu. Semua peserta di pinggir arena lomba tampak tegang mengikuti jalannya lomba selama empat babak tersebut. Tiba-tiba saja suasana berubah hening saat babak pertama dimulai, hanya terdengar alunan anggung burung di gantangannya masing-masing.
Dengan jumlah burung yang minim, bisa dipastikan jalannya penilain akan sangat maksimal. Tinggal para kontestan saja, apakah bisa tampil baik serta stabil apa tidak. Burung puter pelung memang terkadang susah dibaca karakternya. Seringkali tidak bisa tampil bagus sepanjang babak.
Perebutan gelar terbaik di kelas paling bergengsi berlangsung sangat ketat. Dan akhirnya podium tertinggi Event Spektakuler Duta Sumenep Cup 2022 direbut Berlian bergelang Sepet Madu 05 amunisi H. Gufron Sumenep yang ada di gantangan 20.
Tempat kedua diduduki Dona Doni ring AG88 andalan Trisna Wijaya dari Jakarta di gantangan nomor 11. Dona Doni harus mengakui keunggulan sang juara dengan beda nilai sangat tipis. Sementara tempat ketiga jadi milik Untung bergelang Nab 66 gaco Agus Nab Sumenep di gantangan 14.
Di akhir lomba segenap panitia Event Spektakuler Duta Sumenep Cup 2022, mengucapkan terima kasih atas kehadiran kwok mania serta semua yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung pada gelaran akbar di Bumi Sumekar, Sumenep. Panitia juga menyampaikan permohonan maaf jika selama lomba ada pelayanan panitia yang kurang berkenan. (Ramlee/Est)