Ferret (Mustela putorius furo) adalah spesies jinak dari Mustela putorius, sebuah jenis mamalia yang masuk genus yang sama dengan cerpelai dalam keluarga Mustelidae. Bagi para pencinta hewan, khususnya musang, pastilah kenal dengan binatang lucu kerabat musang ini. Ferret selalu tidur disiang hari, dan baru aktif kembali saat malam hingga pagi hari (nocturnal).

Ferret, mirip dengan musang tetapi berbeda keluarga, musang berasal dari keluarga Viverridae. Ferret berasal dari seluruh wilayah benua Eropa. Jangkauannya meluas dari Portugal ke Rusia. Hewan ini juga mendiami bagian-bagian Inggris, Afrika utara, Swedia selatan, Finlandia, dan Yunani Utara.

Ferret domestik hidup di berbagai belahan dunia sebagai hewan peliharaan. Manusia telah menggunakannya untuk berburu tikus, kelinci, dan mencit sejak sekitar 2.500 tahun yang lalu. Spesies ferret liar mendiami beberapa jenis habitat yang berbeda.

Ferret berbulu di habitat aslinya

Ekosistem favoritnya adalah di sepanjang tepi badan air. Umumnya hewan ini mudah ditemukan hidup di dekat danau, kolam, sungai, rawa-rawa, dan habitat berair lainnya. Mereka juga mendiami tepi hutan, semak belukar, dan padang rumput.

Baca juga : Binturong, Spesies Musang Terbesar Di Dunia dengan Aroma Tubuh Mirip Popcorn

Bulunya biasanya berwarna cokelat, hitam, putih atau campuran. Panjangnya rata-rata 51 cm, termasuk ekor sepanjang 13 cm, berat sekitar 7–2 kg, dan memiliki masa hidup alami 7 – 10 tahun. Memang, tidak banyak orang yang memelihara ferret karena harganya terbilang mahal. Harga seekor bayi ferret sekitar 3 jutaan rupiah. Bahkan, untuk jenis tertentu bisa mencapai puluhan juta.

Ferret di lubang persembunyiannya

Ferret di alam liar adalah karnivora dan predator yang memangsa berbagai jenis hewan. Mangsa mereka umumnya tikus, burung puyuh, ayam, merpati, belibis, kelinci, dan katak. Hewan ini juga biasa berburu kelinci, landak, ular, serangga, dan angsa. Tubuhnya yang lentur, panjang, dan ramping memungkinkan mereka untuk mengejar mangsa penggali di bawah tanah.

Ferret peliharaan biasanya makan ikan, daging, telur rebus, buah, dan sayur. Ferret juga menyukai makanan kucing. Makanan kering tidak tertinggal di dalam gigi sehingga gigi ferret tetap bersih. Makanan basah mengandung lemak yang cukup dan mengandung bahan aditif yang bisa menyebabkan gangguan fungsi organ. Ferret juga bisa diberikan susu segar untuk melengkapi nutrisinya.

Meskipun ferret mirip musang, tetapi ia memiliki jenis bulu yang berbeda. Ferret memiliki bulu dengan tekstur yang lebih lembut dibandingkan musang. Tubuhnya hampir mirip dengan musang, hanya lebih ramping dan sedikit panjang.

Ferret liar dan domestik memiliki pola perilaku yang berbeda. Ferret liar penyendiri dan jarang berinteraksi dengan anggota spesies lain di luar musim kawin. Mereka secara ketat mempertahankan wilayah mereka dan menggunakan aroma guna menandai perbatasan.

Ferret tengah berburu tikus

Ferret memang lebih suka menyendiri kecuali selama musim kawin. Musim kawin ferret terjadi pada bulan Maret hingga April. Masa kehamilan akan berlangsung sekitar 40 hari. Induk betina biasanya akan melahirkan hingga 5-10 anak. Meski seringkali hanya sekitar 3-5 ekor saja.

Baca juga : Kucing Emas, Predator Misterius Lebatnya Hutan Sumatera yang Terancam Punah

Anak ferret akan diasuh dan dibesarkan oleh induk betinanya sendirian. Anak ferret akan mulai terlihat keluar dari sarang setelah berumur sekitar dua bulan atau pada bulan Juli. Mereka masih akan tetap di sarangnya hingga berumur empat sampai lima bulan, yang biasanya terjadi pada bulan September atau Oktober. Feeret jantan biasanya akan segera mencari kehidupannya sendiri selepas keluar sarang.

Ferret memasuki kematangan seksual setelah berumur satu tahun

Kematangan seksual ferret terjadi setelah berumur satu tahun. Umur ferret di habitat aslinya tidak diketahui secara pasti. Namun, ferret yang telah dipelihara di penangkaran dapat hidup hingga 12 tahun, dengan perawatan yang baik dan benar. Ferret di alam liar diburu oleh hewan predator seperti elang dan burung hantu. Juga hewan predator lainnya. Ferret rentan terhadap banyak penyakit menular seperti rabies.

Ferret peliharaan cukup sosial dan suka berinteraksi satu sama lain. Ferret peliharaan sering bermain satu sama lain atau tidur dalam tumpukan besar. Jika ingin memelihara ferret, perlu menyediakan ruangan khusus yang memiliki sirkulasi udara yang baik dan tidak sempit.

Ferret tidak bisa dikurung dalam sebuah kotak layaknya anjing, kucing, atau hamster. Ferret membutuhkan ruangan yang cukup besar agar hewan ini bisa berlarian atau menggerakkan tubuh dengan leluasa. Ferret yang terlalu sering dikurung atau ditempatkan dalam kandang yang terlalu sempit dan tertutup bisa mudah terserang penyakit.

Sebagai pencegahan penyakit, pemelihara harus rajin membersihkan kandang ferret setiap hari. Ferret sebaiknya juga diajak jalan-jalan atau bermain agar hewan ini bisa berolahraga dan meningkatkan daya tahan tubuhnya sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Induk ferret tengah menyusui anak-anaknya

Ferret tidak berbahaya dan tidak menggigit. Namun, banyak orang yang mungkin tidak tahu sehingga ketika ferret sedang bermain-main, orang akan kaget dan tangannya tergores taringnya secara tidak sengaja. Ferret piaraan biasanya hanya gigit manja saja karena sudah dekat dengan manusia.

Baca juga : Kakatua Raja si Hitam Eksotis Endemik Tanah Papua

Meski mempunyai karakter jinak, memelihara ferret gampang-gampang susah. Khususnya, saat akan dikembangbiakkan. Hewan ini butuh perhatian ekstra. Ferret betina seringkali mengalami kegagalan pembuahan. Bahkan, lantaran stres, ferret betina bisa sampai memakan anaknya sendiri. Ada baiknya, betina yang sedang hamil dipisahkan dari koloninya.

Anak-anak ferret

Usai melahirkan, betina akan mengalami perubahan fisik yaitu bulu rontok, badan menjadi sangat kurus. Maklum saja, selama mengandung hewan ini cenderung sedikit makan dan lebih banyak minum. Untuk menghindari dehidrasi dapat berikan air kelapa sebagai pengganti air mineral untuk si betina. Bentuk tubuh betina akan kembali normal setelah empat atau lima bulan kemudian.

Ferret telah menjadi hewan peliharaan rumah tangga biasa di Amerika Serikat, dan sifat ingin tahu serta ramah membuat ferret menjadi hewan peliharaan yang cocok bagi banyak orang. Hewan ini tidak direkomendasikan untuk dipelihara jika di rumah ada anak di bawah usia 5 tahun karena meningkatnya risiko cedera akibat gigitan.

Anak frret yang telah besar siap meninggal sarang untuk hidup mandiri

Pemilik ferret harus menyadari bahwa meskipun ferret dapat menjadi hewan peliharaan yang baik, terkadang hewan ini dapat membawa kuman yang dapat membuat orang sakit. Meski jarang, kuman dari ferret bisa menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, mulai dari infeksi kulit ringan hingga penyakit serius.

Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari sakit di sekitar ferret adalah dengan mencuci tangan secara menyeluruh dengan air mengalir dan sabun setelah berinteraksi dengan ferret. Demikian juga dengan makanan atau barang-barang di dalam kandang ferret. (Ramlee)

By Ramlee

4 thoughts on “Ferret, Hewan Peliharaan Lucu Menggemaskan Berharga Mahal”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *