Sering kali di media sosial timbul pertanyaan tentang bedanya burung puter pelung lomba dengan burung puter pelung terasan. Pertanyaan semacam ini terus berulang, meskipun sudah banyak juga yang telah menjelaskan. Ini karena memang keengganan untuk membaca dan menggali informasi yang ada.
Pada dasarnya semua jenis burung puter bisa diikutkan lomba. Tinggal lomba yang seperti apa yang akan diikuti burung-burung ini. Karena sekarang lomba untuk burung puter sudah tidak hanya melombakan keindahan suara saja.
Jika yang dimaksud adalah soal kreteria suara puter pelung untuk lomba dengan puter pelung terasan, jelas yang membedakan nantinya adalah nilai dari suara masing-masing burung. Artinya yang akan dinilai itu kualitas dari suara burung puter pelung saat mengalunkan anggungnya.
Di tahun 2017 an lalu, ketika Jawa Timur mulai mulai ada lomba seni suara burung puter, banyak penggemar burung puter yang ikut melombakan burung puternya. Namun tidak sedikit dari mereka yang tidak paham harus membawa burung seperti apa untuk dipertandingkan.
Baca juga : Menelisik Keberadaan Burung Puter Pelung di Indonesia
Burung puter dengan suara tengah pendek (bukan pelung), cenderung sangat gacor (sering berbunyi) saat digantangkan. Sehingga mereka bakal menemui kekecewaan karena burungnya tidak bisa juara padahal sangat gacor ketika dilombakan.
Dengan setengah berseloroh, para pecinta puter pelung saat dihadapkan pada pertanyaan seperti itu, pasti jawabannya burung puter terasan itu burung puter yang di gantung di teras rumah. Sedang burung puter pelung lomba itu, ya burung puter pelung yang diikutkan lomba.
Pada dasarnya burung puter pelung yang ikut lomba haruslah memenuhi pakem penilaian yang sudah ditetapkan. Sedang untuk burung puter pelung terasan jelas tidak ada kriteria baku. Terserah yang punya saja. Mau digantung di teras atau bahkan diternak sekalian.
Untuk pakem penilaian itu yang seperti bagaimana? Pakem penilaian mengacu pada buku pedomanan penilaian burung puter yang dikeluarkan oleh Perkumpulan Penggemar dan Pelestari Puter Seluruh Indonesia (PPPPSI), itu ada 5 aspek yang mendapatkan penilaian.
Baca juga : Demi Rupiah Melimpah, Kalung Burung Derkuku Jadi Nyambung
Puter pelung yang dilombakan itu diharapkan mempunyai kriteria sebagai berikut :
- Suara Depan/Angkatan, harus jelas, bertekanan, dan bersih
- Suara Tengah, harus panjang, melung, dan bersih
- Suara Ujungnya, harus lengkap, jelas, dan bersih
- Dasar Suaranya, harus tebal, kering, dan bening
- Gaya Irama/Cengkoknya, memiliki inter dan antar anggungnya senggang-senggang dan lenggang-lenggang, serta stabil
Sedang burung puter terasan itu biasanya dari sisi suara saat manggung kurang memenuhi pakem penilaian yang sudah ditetapkan. Atau bahkan burung dengan kualitas suara yang pantas untuk dilombakan namun tidak dilombakan dan hanya dinikmati suaranya di teras rumah oleh pemiliknya.
Baca juga : Asal Mula Burung Perkutut Bangkok di Indonesia
Perlu dipahami bahwa burung puter pelung ini termasuk burung anggungan dan bukannya burung kicauan yang biasa di masteri dengan suara yang diinginkan. Semua jenis burung anggungan, baik perkutut, derkuku, maupun puter pelung tidak bisa dimasteri.
Demikian sepintas kriteria dari burung puter pelung yang biasa dilombakan. Untuk bisa menilai sejauh mana kualitas dari burung puter pelung agar bisa berprestasi di lomba, tentunya harus hadir di lomba secara langsung.
Burung puter pelung yang juara itu selain kualitas suaranya memang bagus (sesuai pakem penilaian) juga harus gacor, sehingga juri bisa memberikan penilaiannya. Pada saat lomba, burung harus dalam kondisi prima agar dapat berkompetisi secara maksimal. Semoga uraian pendek ini bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kerap muncul. (Ramlee)
[…] Baca juga : Apa Bedanya Burung Puter Pelung Lomba dengan Burung Puter Pelung Terasan? […]