Rumput teki (Cyperus rotundus L.) adalah salah satu tumbuhan yang lebih dikenal sebagai gulma karena keberadaannya sering mengganggu pertumbuhan tanaman lain. Sulit dibasmi dan termasuk tanaman liar yang bisa tumbuh dengan cepat.

Di daerah Jawa, rumput ini juga dikenal dengan sebutan suket teki. Rumput ini dapat tumbuh diberbagai lahan, misalnya persawahan, perkebunan yang memiliki kondisi kering atau basah. Akan tetapi rumput teki biasanya tumbuh di sekitar tanaman pertanian.

Sebagai kelompok gulma, rumput teki mempunyai kemampuan adaptasi pada berbagai kondisi habitat. Biasanya tanaman ini ditemukan tumbuh liar di kawasan terbuka seperti pinggir jalan, lapangan, kebun, dan juga lahan pertanian. Oleh sebab itu suket teki sangat susah untuk diberantas.

Rumput teki tumbuh di pinggir jalan

Dengan kemampuan adaptasi tersebut maka rumput teki dapat dijumpai di berbagai negara di dunia. Mulai dari kawasan dingin di Eropa, lingkungan dengan cuaca panas di Afrika, wilayah Asia yang mempunyai iklim tropis dan sub-tropis termasuk Indonesia, hingga kawasan Australia. Tanaman ini merupakan tanaman asli India.

Baca juga : Meniran, Tanaman Liar yang Digunakan dalam Pengobatan Tradisional

Gulma ini umumnya dapat tumbuh dengan sangat baik pada wilayah dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Sementara itu berdasarkan data yang ada pada International Union for Conservation of Nature, rumput teki adalah gulma yang mempunyai kondisi populasi stabil di dunia.

Bentuk daun rumput teki

Rumput teki melakukan perbanyakan diri dengan cara vegetatif, yaitu menggunakan stolon atau geragih. Stolon merupakan pemanjangan batang utama yang bergerak menuju bagian bawah tanaman, tepatnya dibawah permukaan tanah pada kedalaman sekitar satu meter.

Stolon inilah yang menjadi organ perkembangbiakan rumput teki untuk menghasilkan individu baru. Karena letaknya yang berada cukup dalam dibawah tanah, maka sulit sekali untuk membasmi gulma ini. Bahkan seringkali batang pokoknya telah mati, tetapi stolon atau geragihnya masih hidup.

Selain berfungsi organ perkembangbiakan, stolon juga berperan penting dalam proses adaptasi fisiologi. Sebab bagian ini mempunyai kemampuan bertahan hidup yang sangat baik bahkan pada kondisi yang cukup ekstrem karena berada di dalam tanah.

Rumput teki memiliki struktur morfologi yang mudah dikenali karena memiliki ciri lain dibanding jenis rumput lainnya. Tumbuhan ini memiliki batang berukuran kecil dan panjang dengan bunga pada bagian ujungnya.

Rumput teki mempunyai sistem perakaran berupa akar serabut. Akar jenis ini mempunyai banyak percabangan yang disertai rambut-rabut halus pada setiap helai akarnya. Pertumbuhan akar serabut pada suket teki memanjang dan menyebar secara merata di dalam tanah.

Tidak hanya itu, tepat di tengah-tengah perakaran serabut terdapat akar yang membesar atau disebut umbi. Sama halnya dengan akar, umbi rumput teki juga tumbuh secara menjalar dan umumnya pada satu pokok tanaman terdapat beberapa umbi yang berkumpul membentuk rumpun.

Bentuk perakaran rumput teki

Umbi rumput teki berbentuk kerucut atau menekuk dan bagian pangkalnya membesar dengan ukuran panjang 1,5 hingga 4,5 cm dan diameter 5 hingga 10 cm. Umbinya berwarna cokelat dan terdapat rambut-rambut halus. Teksturnya keras dan mengeluarkan aroma khas yang wangi.

Baca juga : Bunga Kencana Ungu, Tanaman Liar yang Bisa Dijadikan Obat hingga Deteksi Borak

Batang rumput teki tidak bisa diidentifikasi secara langsung karena berukuran sangat kecil dan pendek. Ketinggian batang rumput ini hanya sekitar 10 sampai 75 mm. Batang suket teki umumnya berbentuk segitiga dan ada juga yang bentuknya hampir bundar.

Rumput teki jadi gulma tanaman jagung di padang pertanian

Adapun bagian yang tumbuh panjang di atas permukaan tanah sebenarnya merupakan batang semu. Bagian ini mempunyai panjang kurang lebih 30 cm dengan penampang berukuran 1 hingga 2 mm. Batang ini tumbuh tegak, memiliki rongga kecil di tengahnya, serta bertekstur lunak.

Daun suket teki tumbuh di bagian pangkal batang dan membentuk roset. Sepintas daun ini seperti kelompok daun berpelepah dimana pelepahnya tumbuh di bawah tanah. Dalam satu pokok rumput teki terdapat jumlah daun sekurang-kurangnya empat helai dan paling banyak sepuluh helai.

Daun tersebut berbentuk menyerupai pita dimana bagian tepinya rata dengan ukuran panjang 10 hingga 60 cm dan lebar antara 2 sampai 6 cm. Sistem pertulangan daunnya adalah tulang sejajar dengan tekstur licin dan bagian ujungnya runcing. Bagian ujung daun berwarna hijau tua dan pangkalnya berwarna hijau muda.

Rumput teki juga mempunyai bunga yang termasuk kelompok bunga majemuk. Dalam satu pokok tanaman terdapat setidaknya 8 sampai 25 kuntum bunga yang tumbuh secara berumpun sehingga bentuknya seperti payung. Letak bunga ini berada dibagian paling atas dari batang rumput teki yang membentuk percabangan.

Percabangan yang terbentuk di ujung batang berjumlah tiga sampai sembilan. Pada bagian inilah bunga suket teki tumbuh. Meski bunganya terlihat rapuh, tetapi bunga tersebut tidak mudah rontok. Bunga rumput teki mempunyai warna antara kuning hingga agak kecokelatan dengan bentuk bulir dan berjumlah setidaknya 40 kuntum pada satu pokok.

Selain bunga, rumput teki juga menghasilkan buah yang berbentuk seperti oval telur. Buah ini tumbuh secara berselang-seling dan tumpang tindih satu sama lain. Lokasi tumbuhnya adalah merapat ke bagian sumbu. Buah ini berukuran sekitar 1,5 mm dengan warna cokelat kehitaman. Dalam satu pokok rumput teki mengahsilkan sekitar tiga buah.

Umbi rumput teki kini dijual secara online

Rumput teki juga memiliki biji yang tumbuh secara berselang seling dan merapat pada bagian sumbu. Bentuk biji ini mirip oval telur dengan panjang sekitar 3 mm. Warnanya antara cokelat hingga kemerahan dan mempunyai benang sari serta putik. Jumlah biji dalam satu pokok yaitu sepuluh sampai empat puluh bulir.

Baca juga : Kitolod, Tanaman Liar Memiliki Sejumlah Manfaat untuk Kesehatan

Walau dikenal sebagai gulma tidak lantas membuat rumput teki bersifat merugikan terhadap manusia sepenuhnya. Belakangan ini diketahui bahwa para nenek moyang telah memanfaatkan rumput ini untuk pengobatan, misalnya untuk mengobati kejang perut, luka, bisul, dan lecet.

Umbi rumput teki dimanfaatkan untuk pengobatan

Umbi rumput teki mengandung aktivitas farmakologi dan biologi. Seperti anti-candida, antiinflamasi, antidiabetes, antidiarrheal, sitoprotektif, antimutagenik, antimikroba, antibakteri, antioksidan, sitotoksik dan apoptosis, kegiatan analgesik dan anti-piretik.

Dalam pengobatan tanaman obat, rumput teki yang digunakan adalah bagian bunga dan batang yang segar. Biasanya bunga diambil untuk dikeringkan. Sedangkan batangnya biasa dipakai sebagai pengobatan pemakaian luar seperti bisul dan luka berdarah.

Cara pemakaiannya adalah batang tanaman digiling halus, lalu di turapkan di bagian yang sakit, bila perlu dibalut. Selain itu, Rumput Teki dapat digunakan juga sebagai air pencuci anti keringat, serta akar yang sudah menjadi bubuk dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan obat borok. (Ramlee)

By Ramlee

One thought on “Rumput Teki, Tanaman Gulma yang Berkhasiat Obat”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *