Sawi (Brassica juncea L) merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dari jenis sayur-sayuran yang dimanfaatkan daun-daunnya yang masih muda. Sawi merupakan sayuran favorit di Indonesia. Sayuran ini disukai karena keberadaannya menjadi penyegar sekaligus sumber vitamin dan mineral dalam berbagai masakan.

Daerah asal tanaman sawi diduga dari Tiongkok dan Asia Timur. Di daerah Tiongkok, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 2.500 tahun yang lalu. Kemudian, menyebar luas ke Filipina dan Taiwan. Masuknya sawi ke wilayah Indonesia diduga pada abad XIX.

Bersamaan dengan lintas perdagangan jenis sayuran sub-tropis lainnya, terutama kelompok kubis-kubisan. Daerah pusat penyebaran sawi adalah daerah yang ketinggiannya di atas 1.000 meter dari permukaan laut, seperti Cipanas, Lembang, Pengalengan, Malang, dan Tosari.

Sawi merupakan sayuran favorit masyarakat Indonesia

Tanaman sawi berakar serabut yang tumbuh dan berkembang secara menyebar ke semua arah di sekitar permukaan tanah. Perakarannya dangkal pada kedalaman sekitar 5 cm. Perakaran tanaman sawi hijau dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, subur, tanah mudah menyerap air, dan kedalaman tanah cukup dalam.

Baca juga : Bayam, Salah Satu Jenis Sayuran Paling Menyehatkan

Cabang-cabang akar berbentuk bulat panjang (silindris). Akar-akar ini berfungsi menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman. Batang sawi pendek dan beruas-ruas, sehingga hampir tidak kelihatan.

Bunga sawi

Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang daun. Sawi memiliki batang sejati pendek dan tegap terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Batang sejati bersifat tidak keras dan berwarna kehijauan atau keputih-putihan.

Daun sawi berbentuk bulat atau bulat panjang (lonjong) ada yang lebar dan ada yang sempit, ada yang berkerut-kerut (keriting), tidak berbulu,berwarna hijau muda, hijau keputih-putihan sampai hijau tua. Daun memiliki tangkai daun panjang atau pendek, sempit atau lebar berwarna putih sampai hijau, bersifat kuat, dan halus.

Pelepah-pelepah daun tersusun saling membungkus dengan pelepah-pelepah daun yang lebih muda, tetapi tetap membuka. Disamping itu, daun juga memiliki tulang-tulang daun yang menyirip dan bercabang-cabang.

Struktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum bunga terdiri atas empat helai kelopak daun, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning-cerah, empat helai benang sari, dan satu buah putik yang berongga dua.

Biji sawi

Tanaman sawi umumnya mudah berbunga secara alami, baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Struktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak.

Baca juga : Pakis Sayur, Tumbuhan Liar Enak Dibikin Sayuran dan Kaya Antioksidan

Tiap kuntum bunga terdiri atas empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning cerah, empat helai benang sari, dan satu buah putik yang berongga dua. Penyerbukan bunga sawi dapat berlangsung dengan bantuan serangga lebah maupun tangan manusia, hasil penyerbukan ini berbentuk buah yang berisi biji.

Tanaman sawi mempunyai syarat tumbuh tertentu agar dapat tumbuh optimal

Buah sawi termasuk tipe buah polong, yaitu bentuknya memanjang dan berongga. Tiap buah (polong) berisi 2 – 8 butir biji. Biji sawi berbentuk bulat kecil berwarna coklat atau coklat kehitam-hitaman. Biji sawi berbentuk bulat, berukuran kecil, permukaannya licin mengkilap, agak keras, dan berwarna coklat kehitaman.

Tanaman sawi dikembangkan dengan bijinya (generatif) yang diawali dengan penyemaian. Tanaman sawi bisa ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut.

Tanaman sawi tahan terhadap air hujan sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau, yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Pada masa pertumbuhan, tanaman sawi membutuhkan hawa yang sejuk.

Dan tanaman sawi lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembap, akan tetapi tanaman ini juga tidak cocok pada air yang menggenang. Tanaman sawi sangat cocok bila di tanam pada akhir musim penghujan.

Petani sedang memanen tanaman sawinya

Di tanam pada tanah yang gembur, mengandung humus, dan memiliki drainase yang baik dengan pH antara 6-7. Sawi dapat di tanam pada berbagai jenis tanah, tetapi lebih cocok di tanam pada tanam lempung berpasir seperti jenis tanah andosol.

Baca juga : Kenikir, Sayuran Hijau Penambah Nafsu Makan juga Berkhasiat untuk Kesehatan

Iklim yang cocok untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah daerah yang bersuhu 15,6 oC pada malam hari dan 21,1 oC di siang hari. Untuk dapat melakukan fotosintesis dengan baik, sawi memerlukan cahaya matahari selama 10-13 jam. Kelembapan udara yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman sawi yang optimal berkisar antara 80% – 90%.

Sayur tumis sawi yang lezat

Hampir semua masyarakat menyukai sawi karena rasanya yang segar dan banyak mengandung vitamin A, B dan sedikit vitamin C. Sawi merupakan tanaman hortikultura yang dapat memperbaiki dan memperlancar pencernaan.

Di samping itu sawi juga memiliki komponen kimia penghambat kanker. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap sehingga jika dikonsumsi sangat baik untuk mempertahankan kesehatan tubuh. (Ramlee)

By Ramlee

2 thoughts on “Sawi, Sayuran Favorit Masyarakat Indonesia”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *